Gayoung's POV
Aku dan Chanyeol akhirnya memutuskan untuk tidak tinggal bersama demi kebaikan kami berdua.
Dan kami juga memutuskan untuk menjadikan hubungan ini tanpa status, agar tidak ada kata putus lagi diantara kita berdua.
Aku kembali ke kehidupanku seperti semula, begitupun dengan Chanyeol. Aku merasa baik-baik saja saat ini. Semua beban dipundakku terasa hilang begitu saja.
Namun aku punya satu masalah lagi yang belum terselesaikan. Appa menyuruhku untuk berhenti dari pekerjaanku sekarang. Beliau menyuruhku untuk bekerja di perusahaannya yang berada di New York.
Jika Appa yang menyuruhku, mau tak mau aku harus menurutinya. Beliau orang yang keras kepala. Lagipula aku juga tak ingin melawannya.
"Keputusan Appa adalah yang terbaik." Ucap Appa sambil menyimpan gelas wine-nya.
Aku menghentikan kegiatan makanku dan menengok ke arah Appa. Menatapnya dengan segala rasa kesedihanku.
"Kau harus segera menyelesaikan masalahmu disini, dan pergi secepatnya ke New York." Lagi-lagi aku melihat ke arah Appa.
Eomma mengelus pundakku menyalurkan rasa sabar.
"Aku akan pergi, tapi tak secepat itu." Ucapku.
"Kalau begitu Appa yang akan mengurus masalahmu disini, dan kau pergi ke New York lebih cepat." Ucap Appa kali ini tak terbantahkan.
"Appa," Suaraku bergetar menahan tangis.
••••••
Aku berjalan keluar dari Bandar Udara Internasional New York. Memasuki mobil yang sudah disediakan perusahaan Appaku untuk menjemputku.
Aku pergi dari Korea tanpa memberitau siapapun. Aku bukan berniat meninggalkan Chanyeol atau menggantung Chanyeol, hanya saja rasanya aku tak akan bisa pergi dari Korea jika aku bertemu dengannya.
Aku juga mengganti nomor ponselku, menon-aktifkan semua akun sosmedku.
Tapi aku menulis surat untuk Chanyeol yang sudah aku titipkan pada So Hyun.
Chanyeol's POV
Sudah beberapa hari ini aku disibukan oleh kegiatanku, dan selama itu pula aku tak menghubungi Gayoung.
Aku merogoh kantung celanaku, mengambil ponsel dan mencari kontak bernama Gayoung. Aku meneleponnya, tapi nomornya tidak aktif, aku mengiriminya pesan juga tak dibalas. Hari inipun aku tak melihatnya di kantor. Kemana sebenarnya gadis itu?
Aku mencoba menanyakan ke beberapa karyawan, mereka bilang Gayoung sudah berhenti.
Aku pikir mereka hanya bercanda, tapi saat aku memasuki ruangannya, hal itu benar. Kosong tak ada apapun di ruangan itu.
Aku mencoba menahan kegelisahanku. Aku berjalan ke arah mejanya dan melihat sebuah kertas. Aku mengambilnya dan membacanya.
Tolong hubungi nomor ini Chanyeol-ah.
+618xxxxxx
Gayoung.
Aku segera menghubungi nomor tersebut. Suara seorang gadis menyambutku dari seberang sana.
"Gayoung-ah!" Ucapku tergesa-gesa.
"Aku bukan Gayoung, saat ini aku berbicara dengan siapa ya?" Tanya suara itu.
"Aku Chanyeol, kau siapa?"
"Oh Chanyeol, aku So Hyun teman Gayoung. Terimakasih sudah menghubungiku." Ucapnya.
Aku mengernyitkan dahiku. "Maksudmu?"
"Ini ada hubungannya dengan Gayoung, karena itu mari kita bertemu di cafe xx malam ini pukul 12."
•••
So Hyun memberiku sebuah surat saat di Cafe. Dia bilang itu surat dari Gayoung. Aku sungguh tak mengerti dengan situasi saat ini.
Aku segera membuka surat itu.
Chanyeol-ah,
Jika kau membuka surat ini, maka aku sudah pergi dari Korea dan berada di belahan dunia yang lain.
Aku minta maaf tak memberitaumu terlebih dahulu. Aku juga minta maaf karena memutuskan kontak.
Aku pergi untuk beberapa tahun ke depan. Aku harus mengurus perusahaan Appaku yang berada di New York.
Aku minta maaf karena pergi meninggalkanmu begitu saja. Tapi ini semua aku lakukan demi kebaikan kita. Aku tak menjadi sedih saat melihatmu. Jadi aku memutuskan untuk tak memberitaumu terlebih dahulu.
Terimakasih sudah mempercayakan hatimu padaku, tapi aku tak bisa menjaga hatimu dengan baik.
Tolong lupakan saja aku, dan hilangkan perasaanmu padaku ne?
Dan mari kita bertemu lagi di waktu yang lain yang mungkin masih dengan perasaan yang sama ataupun tidak.
Gomawo, <3
Gayoung.
Apa-apaan isi surat itu. Dia pergi begitu saja. Pergi dan meninggalkan luka. Kenapa lucu sekali?
Author's POV
Pada akhirnya Chanyeol maupun D.O tak ada salah satu di antara mereka yang berhasil memiliki Gayoung seutuhnya.
Mungkin Gayoung hanyalah sebuah selipan di antara mereka. Menguji hati dua pria itu.
Memberi kebahagiaan pada mereka dan menjatuhkan mereka. Sungguh gadis yang hebat. Menaklukan dua hati sekligus dan menghancurkannya.
******
Fix cerita ini END. Bubye~
