6

11.6K 924 15
                                    

Author's POV

Gadis itu sedang membereskan ruang kantornya bersiap untuk pulang. Dia meregangkan otot lengannya sambil menghirup udara dalam-dalam. Sepertinya sangat kelelahan.

"Ah, aku ingin berendam air hangat, otot-ototku pegal sekali rasanya." Ucap Gayoung sambil keluar dari ruangan. Kemudian ia berjalan ke arah lift berniat untuk turun ke lantai bawah.

Ting.. Lift terbuka dan terlihatlah suatu ciptaan tuhan yang sangat indah, Chanyeol. Ia berdiri di dalam lift sambil menggenggan hanphone nya. Gayoungpun terpaksa masuk ke dalam lift. Chanyeol melihat ke arah Gayoung, tapi kemudian langsung mengalihkan pandangannya ke arah handphonennya. Mereka berdua diam , tak tau harus berkata apa.

Mereka sama-sama turun ke lantai bawah. Tak ada percakapan apapun. Lebih tepatnya tak ada yang tau apa yang harus dikatakan. Gayoung melirk ke arah Chanyeol, begitupun Chanyeol. Dua-duanya sama-sama mencuri pandang. Liftpun sudah sampai ke lantai bawah. Chanyeol keluar dari lift meninggalkan Gayoung tanpa sepatah katapun.

"Kitakan putus dari berpacaran kontrak, kenapa kita malah bermusuhan layakanya kita putus dari pacaran sungguhan." Ucap Gayoung sambil menatap punggung Chanyeol yang kian lama kian mengecil dan kemudian hilang dibalik tembok.

Gayoungpun keluar dari lift. Ia berjalan sambil sesekali menyapa para karyawan.

"Aku rindu ibu, sebaiknya hari ini aku pulang kerumah saja." Ucap Gayoung sambil berjalan ke arah halte bus.

Setelah lima menit menunggu, akhirnya bus pun datang. Gayoung segera memasuki bus, dan tanpa Gayoung sadari, Chanyeolpun masuk ke bus yang sama. Karena arah rumah mereka sama. Gayoung tidak memperhatikan sekitarnya, jadi Ia tak sadar jika di halte bus itu ada Chanyeol. Begitupun sebaliknya dengan Chanyeol.

Mereka berdiri sambil memegang sanggahan yang digantung. Chanyeol membelakangi Gayoung, dan Gayoung menghadap ke arah jendela bus. Mereka sama-sama tidak menyadari kehadiran satu sama lain.

Ckiiit.. Bruk!

Busnya berhenti mendadak karena di depan bus ada sebuah kecelakaan. Sontak hal itu membuat Gayoung terdorong kedepan dan kepalanya terjedut punggung Chanyeol.

"Ah, maafkan aku tuan!" Ucap Gayoung sambil membungkukan badannya.

Chanyeol melihatnya dengan heran, kenapa baju gadis ini sama dengan baju Gayoung? Pikir Chanyeol.

"Gayoung?" Tanya Chanyeol sedikit was-was karena takut salah orang.

Gayoungpun mengangkat kepalanya, Ia tercengan melihat Chanyeol di bus ini.

Gayoung's POV

Kenapa ada Chanyeol di bus ini? Kenapa aku tidak melihatnya di halte tadi? Sial sekali sih aku. Apa jangan-jangan dia mengikutiku? Tidak-tidak. Mungkin saja arah rumahnya sama denganku. Tapi kenapa dia pulang kerumah? Aish, kenapa aku yang repot sih?

"A-annyeong Chanyeol." Sapa Gayoung sambil berusaha tersenyum senormal mungkin.

"Jika tak ingin tersenyum jangan tersenyum! Wajahmu jadi aneh." Ucap Chanyeol sambil kembali merubah posisi ke arah depan.

"Dasar pria sialan, aku kan mencoba ramah padamu!"

"Aku mendengarmu, gomawo karena telah menyapaku."

Aku tersenyum mendengar ucapan Chanyeol, jarang sekali dia berterimakasih.

Bus kembali jalan, lima menit kemudian bus sudah sampai di halte yang aku tuju. Aku turun dari bus, begitupun dengan Chanyeol. Kami berjalan bersama ke arah perkomplekan di daerah Seoul ini, atau lebih tepatnya Chanyeol beberapa langkah di depanku.

Aku sampai di depan rumahku. Chanyeolpun berhenti di depan rumah di sampingku. Aku hendak membuka pintu pagar, tapi ku hentikan kegiatanku tersebut.

Aku menunjuk ke arahnya, "Ya! Dimana rumahmu sebenarnya? Jangan mengikutiku terus!" Ucapku padanya. Dia memasang ekspresi ingin tertawa. Aish menyebalkan.

"Ya, ini rumahku." Ucapnya sambil membuka pintu pagar rumahnya.

Rumahnya ada disamping rumahku? Tapi aku tak tau? Aku tak pernah melihat dia sebelumnya. Hm, mencurigakan.

"Hoh unbelievable, mana mungkin rumahmu ada di samping rumahku, kau bercanda apa?"

"Ini rumah orang tuaku." Jelasnya. Tiba-tiba saja pintu rumahnya terbuka dan menampakan seorang wanita cantik.

"Chanyeol!" Ucap wanita itu yang ternyata adalah yooran eonni.

"Ah, noona!" Panggil Chanyeol sambil memeluk Yooran eonni. Aku tersenyum kikuk melihatnya.

"Anyyeong Gayoung, lama tidak berjumpa!" Sapa Yooran eonni sambil berjalan ke arahku.

"Anyyeong Yooran eonni. Ya, lama tak jumpa." Sapaku sambil memeluknya.

Aku dan Yooran eonni cukup dekat, sebelum aku bekerja, aku sering hangout dengannya. Tapi dia tak pernah bilang bahwa Chanyeol adiknya.

"Ya Gayoung, kalian berdua sempat berpacaran kan?" Tanyanya to the point. Ah, mati aku.

"Ah, ne kami sempat berpacaran. Tapi kami tetap berteman, iyakan Chanyeol?" Ucapku sambil merangkul Chanyeol, cukup sulit untuk merangkulnya.

"Ne, kami tetap berteman." Ucapnya sambil tersenyum.

"Kalau begitu mampirlah kerumah kami sebentar." Ajak Yooran eonni sambil menggenggam tanganku.

"Mian eonni, hari ini aku sangat lelah. Mungkin besok aku akan mampir." Aku jujur berkata seperti itu. Karena memang aku merasa sangat lelah.

"Baiklah, tapi kau janji ya, besok harus mampir." Ucap Yooran eonni sambil mencubit pipiku. Aku mengangguk dan tersenyum padanya. Dia sangat ramah dan baik. Kenapa sangat berbanding tebalik dengan sikap Chanyeol.

Akupun membuka pintu pagar rumahku, lalu berjalan melewati taman kecil rumah ini. Aku rindu sekali rumah ini.

Tok.. Tok..

Tidak ada sahutan dari dalam. Akupun memegang gagang pintu rumah dan membukanya, ternyata tidak di kunci. Tumben sekali sepi.

"Aku pulang!" Teriakku sambil membuka sepatu dan menggantinya dengan sandal rumah.

Aku terus berjalan ke dalam. Tidak ada siapa-siapa.

"Omma? Appa? Kalian dimana?" Kenapa tak ada yang merespondku sih.

Akupun memilih masuk ke kamarku. Tak ada yang berubah. Omma pasti selalu membersihkan dan mengganti sprai kamar ini. Aku sedikit menyesal karena pergi dari rumah.

Ting.. Line ku berbunyi dan tertera nama Chanyeol. Dia mengajakku video call eh?

"Ya Gayoung, omma mu ada di rumahku, cepat kesini, kita makan malam bersama." Titahnya dengan bermalas-malasan.

"Aku bahkan belum membersihkan tubuhku, tunggu 10 menit, arasso?"

"Yasudah cepat." Tut, dia langsung mematikan sambungan. Aigoo anak ini.

Aku berjalan ke kamar mandi. Menyalakan keran air hangat ke dalam bathub.

"Ah, enak sekali. Sudah lama aku tak berendam seperti ini."

*****

Makin garing ya? Untuk lanjut cerita ini aku butuh vote and comment dari kalian para k-popers or nah. Thx yg tetep setia nunggu:)

Secret Love (Park Chanyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang