8

11.6K 800 13
                                    

Gayoung's POV

Aku melepas pelukan Chanyeol, rasanya tak baik seperti itukan? Aku lebih memilih berdiri disampingnya. Menikmati suasana malam yang indah.

"Aku minta maaf."

Aku melihat ke arahnya meminta penjelasan dari perkataannya.

"Untuk perkataanku saat itu, aku sungguh meminta maaf. Aku tak bermaksud berkata seperti itu, perkataan kotor itu keluar begitu saja dari mulutku." Lanjutnya.

Aku tak tau harus berkata apa, toh aku sudah memaafkannya juga. Yang lalu biarlah berlalu kan?

"Eoh, aku sudah melupakannya." Ucapku sambil tersenyum.

Aku berjalan pergi terlebih dahulu diikuti dia dibelakangku. Senang rasanya sudah saling memaafkan sepeti ini. Ya, kesalahpahaman kali ini terselesaikan.

****

Author's POV

D.O berjalan memasuki gedung S.M Ent berniat menemui Gayoung. Tapi saat D.O masuk ia melihat wanita itu sedang berbincang dengan Chanyeol. Dia memilih terus berjalan menghampiri dua orang tersebut.

"Annyeong Gayoung, Chanyeol." Sapa D.O sambil tersenyum menyembunyikan kecemburuannya.

"Annyeong." Jawab Chanyeol dan Gayoung bersamaan.

Chanyeol melihat ke arah jam dan mengecek handphonenya.

"Aku harus pergi, sampai jumpa." Chanyeolpun pergi begitu saja meninggalkan D.O dan Gayoung.

"Kau ingat hari inikan?" Tanya D.O sambil mengangkat kedua alisnya.

"Tentu! Ayo kita pergi!"

Mereka berdua pergi berjalan-jalan ke Namsan. Sebuah gunung yang berada di tengah-tengah kota Seoul.

****

Mereka sampai di tempat indah tersebut. Apalagi disana terdapat tempat untuk mengunci gembok. Hal sederhana tapi sungguh luar biasa.

"Gayoung-ah kemari, ayo kita kunci gembok kita disini!" Ajak D.O sambil mengeluarkan dua buah gembok berbentuk hati. D.O memberikan yang satunya kepada Gayoung, dan mulai menuliskan sesuatu di gembok tersebut. Begitupun dengan Gayoung, dia melakukan hal yang sama.

Mereka mebuang kunci gembok tersebut bersama-sama.

"Disini indah sekali." Ucap Gayoung sambil memandang pemandangan kota Seoul.

"Jika malam hari disini jauh lebih indah." Ucap D.O sambil memperhatikan Gayoung dengan seksama.

"Kalau begitu, kita tunggu sampai malam hari ini, bagaimana?" Tawar Gayoung.

"Aku setuju." Jawab D.O sambil menunjukkan senyuman khasnya yang berbentuk hati.

Mereka duduk di dekat Namsan tower. Menikmati keindahan disana.

D.O's POV

Tau tidak? Sekarang ini aku gugup sekali. Gadis yang aku sukai ada di sampingku, duduk bersamaku, menanti malam hari tiba. Walaupun tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya, aku bahagia. Bahagia walau hanya duduk berdampingan seperti ini. Bahagia walau hanya memandang wajahnya saja.

Dan terkadang aku bahkan lupa, bahwa dia pernah menolakku. Aku terlalu bahagia dengan apa yang dilakukannya. Aku terlalu bahagia sampai lupa apakah dia juga bahagia?

Miris sekali, masih berharap kepada gadis yang jelas-jelas tidak menyukaimu. Tapi aku bisa apa?

Aku sungguh menikmati detik demi detik bersamanya. Karena aku tau dan aku sadar betul, dia bisa pergi kapan saja.

*******

Ini sudah malam, aku melihat binar matanya sungguh bahagia. Dan akupun ikut bahagia. Tak banyak obrolan yang kita bicarakan. Tapi waktu sungguh cepat menggantikan siang hari ke malam hari.

"Indahnya." Ucap Gayoung sambil melihat pemandangan kota Seoul di malam hari.

Aku berdiri di sampingnya. Menemaninya menikmati malam hari ini. Ah, dan aku berharap waktu dapat berhenti sekarang juga, agar aku bisa lebih lama memandang gadis ini.

Author's

Hari itu, selama di Namsan, Gayoung berfikir keras. Mungkin saja Ia bisa memberikan kesempatan pada D.O, mungkin saja yang dikatakan D.O saat itu benar. Ia bisa mencoba untuk belajar mencintai D.O.

"Gayoung-ah, aku-" Ucapan D.O terhenti sesaat. Gayoung kebingungan melihat mimik wajah D.O.

"Aku menyerah untuk mendapatkanmu." Jelas D.O sambil memandang kejauhan.

Baru saja Gayoung akan memberinya kesempatan, tapi D.O sudah lebih dulu menyerah. Apa mereka benar-benar tak bisa bersatu?

"D.O-ya." Lirih Gayoung sambil menatap D.O.

D.O mengarahkan pandangannya ke wajah Gayoung. Menatapnya sedih. Lalu mencium Gayoung tepat dibibirnya. Menciumnya dengan lembut dan penuh kasih sayang. Air mata D.O mengalir begitu saja. Tak sanggup lagi Ia menahan air mata itu.

D.O melepaskan ciuman pertama mereka. Memandang Gayoung dengan tatapan terluka.

"Kau, benar-benar membuat hatiku patah hati." Ucap D.O sambil mencoba tersenyum.

Gayoung menyentuh bibirnya, seharusnya Ia cepat mengatakan yang sebenarnya. Tapi bibir dan lidahnya terlalu kaku untuk di gerakan.

"Mianhae," Ucap Gayoung menatap D.O.

Mereka berdua sama-sama terdiam. Mencoba berfikir apa yang baru saja terjadi.

Seharusnya malam ini menjadi malam yang indah.

******
Mianhae lama updatenya. Vomment jangan lupa ya^^

Secret Love (Park Chanyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang