setelah mama pergi,

nah, ini kenapa masih diem-dieman aja sih anjir.

semenit, dua menit, tiga menit berlalu, gue maupun calum gaada yang buka suara sama sekali. kita cuma sama-sama duduk di sofa bersebelahan sambil senderan. udah. gitu aja.

tapi, tiba-tiba gue merasakan tangan calum meraih tangan gue. seperti biasa, dia menyelipkan jarinya di antara jari gue, lalu mengusap tangan gue dengan ibu jarinya.

gue menoleh ke arahnya, dan ngga ada hal lain yang dia lakuin selain senyum.

gue curiga, dia pedofil anjrit.

"senyum mulu." kata gue ke calum.

"ya masa lagi ngeliat ke arah sumber kebahagiaan gue, gue ga seneng sih," balas calum, terus senyum lagi. "verin."

"hm?"

"makasih ya udah nerima aku," sekarang calum menarik tangan gue, terus dia naro tangan gue di atas dadanya. "nih, cuma kamu yang bisa bikin aku se-deg-degan ini."

halah, tai.

dikejar pocong juga lu pasti deg-degan begini.

"aku kan udah jujur, masa kamu dari tadi nggak ada confession apa-apa, sih? masa bisa gitu langsung nerima aja?" tanya calum.

wadaw.

gue menghela nafas, "kalo aku terima ya berarti aku ngerasain hal yang sama. susah bener sih lo, ah."

calum cengengesan, "emang perasaan kamu ke aku gimana? coba dong, bilang."

wah, sialan ini orang.

dia tau aja caranya bikin kepala gue mules.

"ya gitu."

"ya gimana?"

"ya ga gimana-gimana."

"ih, masa gitu." calum cemberut.

"maunya giman--

dan setelah itu nggak ada lagi yang gue rasain selain bibir calum yang menempel di pipi gue.

"aku sayang kamu." katanya sambil senyum.

anjrit.

+++

calum's pov

this is literally the best day of my entire life.

percaya, nggak, kalo gue baru pertama kali ngerasain bahagia yang sebahagia ini?

setelah papa ngusir gue dari rumah dan gue memutuskan untuk hidup tanpa bergantung sama keluarga gue lagi, gue nggak pernah lagi ngerasain yang namanya bahagia.

ngga ada rasa yang lebih gaenak dibanding rasa nggak dipercaya. apalagi sama bokap lo sendiri, yang lo anggap sebagai pahlawan lo dari kecil.

kadang, emang gue suka seneng sendiri ngeliat keluarganya verin. walaupun nggak lengkap, mereka semua bahagia. seenggaknya mereka semua bisa bikin rumah itu berasa kayak rumah. if you know what i mean.

dan sejauh ini, gue belom pernah kepikiran buat balik ke australia, tempat semua anggota keluarga gue tinggal. even dipaksa sama kakak gue--mali, sampe dia harus terbang dari australia ke indonesia cuma buat jemput gue, gue tetep pada pendirian gue.

sudut pandang gue ke keluarga gue sekarang adalah masalah, yang harus gue jauhin dan hindarin. dan baru aja gue berusaha lari dari masalah itu, masalah yang lain udah dateng.

setelah gue pulang dari rumah verin, rizky--temen kostan gue, nyariin gue.

gue kira dia cuma pengen minjem alat garuk punggung yang gue punya. yang bunyinya uao uao uao itu.

ternyata,

"lum, lo udah punya istri ya anjrit?" tanya dia pas tadi gue baru sampe.

"ngablu lo, ya?" tepis gue. gila kali.

"tadi ada cewek hamil yang maksa gue buat bukain kamar kostan lo. pas gue tanya dia siapa, dia bilang, dia istri lo. yaudah, gue langsung minta kunci cadangan ke bu retno." rizky menjawab.

dan disinilah gue sekarang.

di dalem kamar kostan gue, sambil menatap cewek hamil yang ada di hadapan gue.

"kamu harus tanggung jawab, cal." kata clara, tatapannya lurus kearah gue dan matanya masih basah karena air mata.

anjing, anjing, anjing, batin gue.

"ini anak kamu. bulan depan dia lahir, dan aku mau kamu ada," lanjut clara lagi. "aku udah capek ngurusin dia sendirian, sementara bapaknya ngilang entah kemana."

demi apapun,
gue yakin gue bukan bapaknya.

"gue masih yakin kalo gue ga masukin apapun malem itu." bantah gue.

"you were drunk, " jawab clara. "jelas kamu ga sadar."

clara yang bikin gue diusir dari rumah.

bokap gue jelas malu karena nganggep gue udah ngehamilin clara yang notabenenya adalah anak dari temen bokap gue.

setelah kasus gue yang dianggep ngehamilin clara ini, bisnis bokap gue jadi berantakan.

"aku pengen kamu ada pas anak kita lahir. setelah itu kamu nikahin aku, karena aku nggak mau anak kita lahir tanpa papa." katanya.

"nggak," tolak gue. "gue gabakal pernah nikahin lo. gue bakal dateng pas dia lahir, terus kita bakal cek DNA."

"apanya yang harus dicek? dia itu anak kam---

"keluar lo. sekarang."

+++

A/N:

EMBRUTANG TANG BLEBEP BLEBEP BLUKUTUK

apaqah yang aqan terjadi qepada qehidupan calum selanjutnya?

ada dech

yg kuat ya, calum.

menurut teladan bocah l-men, kita harus kuat.

menurut teladan bocah l-men, kita harus kuat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GO-LUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang