Rio membelai lembut pipi istrinya, ia sangat gemas melihat Ify yang malu-malu seperti itu.

"Tap...."

"RIOOOO!!!"

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Rio langsung membopong tubuh Ify dan membuat gadis mungil itu menjerit terkejut. Rio tak peduli dan segera berjalan menaiki tangga menuju kamar Ify. 2 minggu ia menahan tubuhnya sendiri yang sangat rindu ingin menyentuh istrinya.

"Astaghfirullah...." nyebut Mr. Bov sembari ngelus dada.


"COWOK YO!! COWOK!!"teriak Ando keras

"CEWEK AJA KAK!! CEWEK!!" sahut Iqbal lebih keras.

"Kok cewek sih?" tanya Ando protes ke adiknya.

"Gue pinginya punya keponakan cewek." Jawab Iqbal enteng.

"Mending cowok aja, biar bisa diajak main PS, main sepak bola"

"Yaudah kakak buat sendiri aja sana sama kak Sivia, Iqbal pinginya cewek kok" ucap Iqbal sengit.

"Yaudah lo juga buat sendiri sana sama Acha! Gue pinginya cowok" balas Ando tak kalah sengit.

Plaaakk

Plaaakkk

"Awwww!!!" ringis Iqbal dan Ando bersamaan memegangi kepalanya yang dipukul oleh sang papa.

Mr. Bov menatap kedua anaknya skiptis sembari geleng-geleng.

"Ngomong apa toh kalian ini!" cerca Mr. Bov tak mengerti bahasan dua putranya.

Iqbal dan Ando pun memilih diam tak membuka suara lagi takut di ceramahi oleh papa-nya. Mereka semua pun fokus kembali menonton film di layar televisi sembari menunggu makan malam yang disiapkan oleh Bi Ina.

****

Ify menuruni kasur dengan hati-hati tak ingin membangunkan Rio yang sudah tertidur pulas disampingnya. Ify merasakan perutnya semakin meronta meminta makan, niat awalnya ke dapur untuk mencari asupan tertunda karena kedatangan Rio yang langsung membawanya ke kamar untuk melakukan kegiatan panas melepas rindu.

Ify memasuki kamar mandi untuk membersihkan seluruh tubuhnya. Ia menyalakan shower dan membiarkan segarnya air dingin mengalir ke sekujur tubuh polos putihnya.

Ckleeekk

"HUAAAAAA" teriak Ify terkejut bukan main mendapati pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka dan muncul sosok pria tak lain adalah suaminya dengan kedua mata setengah terbuka dan nyawa yang belum lengkap.

Ify menatap pinggang Rio yang dibalut dengan handuk kecil. Ify meneguk ludahnya, tubuhnya terasa kaku tak bisa bergerak sedikit pun. Ia merasa sangat malu karena Rio terang-terangan bisa melihar tubuh polosnya.

"Ka...kamu.. kamu ngapain?" tanya Ify dengan tubuh yang masih diguyur air dari atas.

"Mandi bareng. Biar cepet!"

"HAH?"

BRAAAKKK

Pintu kamar mandi langsung ditutup Rio dengan keras. Dari luar hanya terdengar suara ricikan air dan desahan samar yang saling beradu, keluar dari bibir Ify dan Rio. Entah apa yang dilakukan mereka berdua disana. Yang jelas, mereka berdua baru keluar dari kamar mandi 2 jam setelahnya!.

****

Ify menatap dirinya didepan kaca rias, Ia sedang duduk di kursi dengan raut wajah kesal. Kedua tanganya bergerak menyentuh bercak-bercak aneh di leher dan dadanya akibat perbuatan Rio.

ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang