Part 30

5.7K 364 253
                                    

Typo tak terkendali





Kinal Pov

Saat nama naomi terdengar, tubuh ku melemas, tuhan ternyata menakdirkan ku untuk bersamanya, walaupun aku juga mencintai naomi, namun hati ku pun belum siap untuk melepas ve dan juga melody.

"Kinal... kenapa kamu diam saja?"
Ucap papa ku menyadarkan ku dari keterdiaman ku.

"Kamu tidak bahagia aku hamil anak mu nal?"
Tanya naomi yang kini menatap ku dengan tatapan sendu.

"Aku bahagia naomi"
Jawab ku dengan suara bergetar lalu beranjak jalan mendekati naomi, kemudian aku memeluk dirinya, aku rasakan dia membalas pelukan ku dengan erat.

Setelah beberapa detik kemudian, aku melepaskan pelukan ku pada tubuh naomi, ku kecup keningnya dengan lembut.


Brakk

Terdengar pintu di tutup dengan sangat kencang

Aku pun tersadar perbuatan ku tersebut melukai ve, melody, dan stella, aku pun berinisiatif untuk mengejarnya, namun...

"Sudah biarkan mereka tenang dahulu nal"
Ucap papa ku sambil menahan lengan tangan ku agar aku tidak pergi mengejar mereka bertiga.

"Tapi pa..."

"Benar kata papa nal, mereka butuh waktu"
Ucap naomi kepada ku, aku pun menuruti perkataan mereka lalu menjatuhkan tubuh ku di atas sofa.

"Sudahlah nal, takdir memilih mu hanya bersama naomi, sekarang kamu pikirkan persiapan pernikahan kamu dengan naomi secepatnya, karena naomi telah mengandung darah daging mu"
Perintah papa ku kepada ku sambil menepuk pundak ku. Lalu berjalan keluar dari apartement meninggalkan aku dan naomi

Aku pun merasakan naomi memelukku dari samping, lalu menenggelamkan kepalanya di dada ku.

"Aku tahu ini pasti berat, karena di antara mereka, akulah yang kemungkinan ada di hati mu sangatlah kecil... tapi bisakah kini kamu memberikan seluruh hati mu untuk ku dan juga untuk calon anak kita nanti?"
Pinta naomi kepada ku yang membuatku terdiam.

Jujur saja aku memang senang memiliki calon buah hati dari naomi, tapi perasaan ku terhadap ve dan melody? Aku belum bisa menerima kenyataan jika aku harus kehilangan mereka.

"Nal? Kamu keberatan dengan pinta ku?"
Tanya naomi sambil menatap mataku dengan sendu, ku lihat ada cinta yang besar untuk ku terlihat dari tatapan matanya, namun hati ku ini belum sepenuhnya untuk dia.

"Aku akan berusaha mi, aku akan mencoba mengalahkan semua ego ku demi calon bayi kita"
Ucap ku berjanji kepada naomi sambil mengusap perutnya walaupun masih terlihat rata. Naomi pun tersenyum lalu mengecup pipi ku dengan mesranya.


........


Aku duduk terdiam di dalam kamar, pikiran ku melayang memikirkan ve dan melody yang menghilang tanpa kabar.


Sejak saat mereka pergi, mereka menghilang tanpa kabar dan penjelasan apa-apa untuk ku, mungkin aku yang bodoh telah mengikuti kata-kata papa dan naomi untuk tidak mencegah mereka.

Aku tidak memikirkan stella karena aku hanya mencintai ve dan melody saja, dia menghilang pun aku tidak peduli.


Bukan maksud ku kejam atau pun jahat karena tidak memikirkan stella, tapi di hati ini memang tidak ada namanya, hanya ve, melody dan naomi yang berada di hati ku.

Love Is A Choice (END)Where stories live. Discover now