Part 26

3.4K 319 114
                                    

Typo tak terkendali




Kinal Pov


Sejak perjanjian itu... entahlah aku ingin menyebutnya perjanjian atau apa, aku pun bingung sendiri dengan keputusan mereka

Bayangkan saja, selama waktu tiga bulan, aku harus bisa memilih di antara mereka bertiga. Hanya TIGA BULAN

Oh Tuhan...

Selama dua bulan ini, aku sudah menjalankan perjanjian mereka.

Bayangkan saja, aku harus berpindah-pindah tempat setiap harinya, membagi waktu dengan ketiganya, di samping pekerjaan ku pun yang banyak

Jadwal ngapel

Senin = apartement Ve
Selasa = apartement Melody
Rabu = apartement Naomi
Kamis = apartement Ve
Jumat = apartement Melody
Sabtu = apartement Naomi
Minggu = terserah aku mau kemana tapi cari aman biar ga ada yang cemburu, aku pulang ke rumah orang tua.

Itu lah jadwalnya setiap hari yang harus selalu aku ingat agar tidak salah tempat. Bahkan aku simpan di memo hp.

Karena pernah saat minggu awal pertama, aku membuat kesalahan saat mengunjungi jadwal mereka dan akibatnya.... sumpah ngenes kalo di ceritain.

Kepala udah serasa mau pecah. Ternyata membagi waktu itu ga semudah apa yang gue pikirin dengan gampang.

Di samping membagi waktu, aku juga harus membagi perhatian untuk mereka. Itu ga masalah bagi aku. Tapi masalahnya adalah... jika aku merasa sudah adil membagi perhatian tapi masih saja mereka terkadang merasa pilih kasih lah, atau curang lah, ini lah, itu lah...

Sekarang hari sabtu dan waktunya aku untuk pulang ke apartement Naomi yang sudah sesuai jadwal yang ada.

Setelah pulang kantor dengan rasa lelah dan letih, aku pun tiba di apartement milik naomi, aku pun segera masuk ke dalam kamar.

Ternyata naomi tidak ada di dalam sana, aku pun memutuskan untuk mandi agar menghilangkan rasa lelah dan letih ku

Setelah selesai mandi dengan hanya memakai handuk saja. Aku melihat naomi sedang menyiapkan baju santai ku.

"Ini bajunya sayang"
Ucap naomi sambil memberikan baju santai ku yang telah di pilihkan olehnya.

"Terima kasih"
Ucap ku sambil tersenyum lalu mengambil baju tersebut. Naomi pun tersenyum lalu membantu ku merapihkan kerah baju ku.

"Nah udah wangi, udah keren juga, sekarang waktunya makan. Aku udah masakin makan malam untuk kita berdua"
Ucap naomi sambil tersenyum lalu menarik tangan ku lembut agar aku mengikuti langkahnya, berjalan ke arah meja makan.

"Aku masakin special buat kamu. Makanan kesukaan kamu"
Ucap Naomi sambil membuka tudung saji tersebut. Aroma masakannya pun seketika membuat ku menjadi sangat lapar.

Aku pun segera duduk. Naomi seperti biasanya mengambilkan ku nasi serta lauk pauk kesukaan ku yang telah di masak olehnya.

"Masakan kamu enak sayang"
Puji ku kepada naomi. Ku lihat naomi tersenyum. Aku pun melanjutkan makan ku, namun...

"Yang bener? Enakkan masakan aku? Masakan melody atau ve memang ga enak?"
Ucap naomi dengan ekspresi yang tidak bisa aku jelaskan. Seketika aku pun menahan suapan ku yang hampir saja masuk ke dalam mulut ku.

Aku pun menelan ludah. Saat aku ingin menjawab pertanyaan dari naomi. Tiba-tiba hp ku berbunyi pertanda chat masuk. Aku pun langsung membukanya.

Love Is A Choice (END)Where stories live. Discover now