Part 1

13.3K 512 42
                                    

Typo tak terkendali


Di pagi hari yang cerah.

Kinal berjalan dengan tegasnya menuju ruang kerjanya.
Mata yang tersorot tajam bagaikan elang. Rahang yang kokoh dan tegas
Dengan stelan jas yang membuatnya kini tampak tampan? Mungkin jika dia tak tahu kinal akan mengira kinal laki-laki.


"Pagi boss"
Sapa para pegawai kinal saat kinal berjalan melewati mereka. Kinal hanya mengangguk dan tersenyum tipis bahkan saat tipis.


Kinal terkenal dengan sikap dinginnya tapi tak sedikit para karyawan wanitanya menyukai kinal bahkan ada yang sampai berkata


"Gue rela. Jadi pacarnya boss meskipun gue tahu boss kita itu cewe. Tatapan mata sama sikap coolnya itu bikin meleleh"
Ucap salah satu karyawan wanita itu dan di setujui oleh teman-temannya yang lain yang memang juga menaruh hati kepada kinal.


"Lu harus saingan sama dia berarti"
Celetuk karyawan pria yang melihat para biang gosip di kantor dan menunjuk ke arah wanita yang berjalan dengan anggunnya.


Yang pasti mereka tahu. Wanita itu akan ke ruang kerja bossnya.
Siapa yang tidak kenal dengan wanita itu, dia di sebut-sebut pacar dari boss ya itu.

.......


Di ruangan kerja kini kinal mulai membaca dokumen-dokumen penting dan mempelajarinya dengan serius dan matang.


Tok tok tok

Terdengan bunyi ketukan pintu.


"Masuk"
Ucap kinal dengan acuhnya dan matanya tetap berkutat dengan dokumen-dokumennya.

"Selamat pagi kinal yang menyebalkan"
Ucap seseorang itu.

"Apa anda merasa meninggalkan suatu berkas di apartemen saya?"
Ucap lagi seseorang itu sambil berjalan ke kursi kinal dan kini kinal tersenyum lebar setelah tahu siapa yang datang ke ruangannya sepagi ini.


"Hehe terima kasih miniatur, aku tadi buru-buru soalnya ada meeting pagi ini dengan klien baru"
Ucap kinal sambil tersenyum lebar kepada melody dan mengambil berkasnya di tangan melody.


Seketika melody pun duduk di pangkuan kinal sambil mengalungkan tangannya di leher kinal.


"Maka nya lain kali jangan lupa kinal"
Ucap melody dengan lembut sambil mengecup pipi kinal dengan gemas dan kinal pun tersenyum menatap melody.


"Yang ini juga boleh kali mel"
Ucap kinal sambil menunjuk bibirnya dan menatap nakal melody.

"Engga, nanti yang ada keterusan"
Ucap melody dengan tegasnya dan wajah kinal pun seketika di tekuk seperti anak kecil yang tidak di belikan permen oleh ibunya.



Cupp


Hanya sekilas



Tapi dengan reflek yang kuat. Kinal menahan bibir melody. Melumat dan menghisapnya dengan lembut. Melody pun tak bisa berbuat apa-apa selain membalas perlakuan kinal.


Setelah di rasa cukup. Kinal pun melepaskan tautan bibirnya dari bibir melody dan tersenyum senang karena berhasil mendapatkan apa yang dia mau.


"Dasar jelek"
Ucap melody dengan kesal kepada kinal. Dan kinal hanya tersenyum lebar mendengar ucapan melody.


"Jelek-jelek gini kamu sayang"
Ucap kinal meledek melody dan mendaratkan satu kecupan hangat penuh kasih sayang kepada melody.


Love Is A Choice (END)Where stories live. Discover now