Part 9

5.2K 339 60
                                    

Typo tak terkendali



Ve pov


Aku terbangun saat sang mentari sudah mulai menampakkan dirinya di langit ciptaan sang kuasa untuk menyinari bumi.

Aku melihat jam di atas meja kecil di samping tempat tidur ku. Lalu aku mengambil hp ku yang berada di samping jam tersebut.

Aku pun mencari kontak kinal dan segera meneleponnya.

Ve calling kinal

Ve : pagi sayang

Kinal :hmmm

Ve : bangun sayang. Kamu ingat janji kamu untuk mengantar ku pagi ini kan?

Kinal : hah? Iya aku ingat. Aku bersiap dulu ya. Untung kamu mengingatkan ku hehe.

Ve : dasar paus pelupa. Dari dulu ga pernah berubah. Ya sudah aku juga bersiap. Aku buat kan sarapan untuk mu juga ya sayang. Jadi kamu sarapan bersama ku di apartemen ku.

Kinal : iya sa... Sampai bertemu nanti

Click

Kinal memutuskan sepihak sambungan telepon.



Aku pun bangun dari tempat tidur ku lalu berjalan ke arah kamar mandi untuk segera menyegarkan tubuh ku dan memulai aktifitas ku.

Setelah kurang lebih 30 menit, aku telah selesai mandi. Tubuh ku hanya di balut oleh handuk saja dan aku pun berjalan ke arah lemari.

Aku memilih kemeja putih tanpa lengan, rok sepan hitam di atas lutut serta blazer hitam untuk ku pakai di hari pertama aku masuk perusahaan ku yang berada di jakarta.

Tidak lupa aku merias diri ku dengan make up seadanya karena aku suka yang natural dan tidak terlalu menor dengan make up yang berlebihan.

Setelah selesai make up. Aku pun mengambil laptop serta beberapa berkas yang harus ku bawa dan tak lupa memasukannya ke dalam tas kerja milik ku.

Setelah semua beres. Aku menjijing blazer serta tas kerja ku ke dapur dan meletakkannya di kursi kosong di meja makan

Aku pun pergi ke dapur untuk membuat roti bakar dengan isi keju dan coklat serta dua gelas susu putih hangat untuk sarapan pagi ku dan juga kinal.

Aku pun menaruhnya di atas meja makan ku dan menunggu kinal. Mungkin kinal sedang dalam perjalanan ke sini.

Sekitar 15 menit berselang. Aku pun mendengar bel apartement ku berbunyi. Itu pasti kesayangan ku. Dan benar saja saat aku membukakan pintu memang kinal.

Dia hanya memakai kemeja putih dengan celana hitam kain dan sepatu pantofel hitam serta dia menjijing jas dan dasinya.

"Maaf aku baru datang sayang"
Ucapnya lalu mengecup kening ku dengan lembut.

"Gpp sayang. Ayo masuk. Kita sarapan dulu. Sini dasi sama jas kamu aku taruh dahulu"
Ucap ku mempersilahkan kinal masuk dan mengambil alih jas serta dasinya.

Aku pun dan kinal berjalan menuju meja makan. Aku menaruh jas dan dasi kinal di atas tas kerja dan blazer milik ku.

"Kamu mau yang rasa coklat atau keju sayang?"
Tanya ku kepada kinal.

"Coklat sayang"
Jawab kinal. Lalu aku pun mengambil roti bakar rasa coklat di piring lalu memberikannya kepada kinal. Kinal pun menerimanya.

Aku pun mengambil roti bakar rasa keju untuk ku makan. Kami sarapan dengan di selingi canda dan tawa. Rasanya aku ingin terus seperti ini bersama kinal.

Love Is A Choice (END)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant