Rain.

1.5K 50 4
                                    

Justin dan Ariana pun meninggalkan supermarket tersebut dan masuk ke mobil.

MOBIL.

"kenapa tadi kau menolak untuk pulang ?" tanya Justin.

"jadi, kau mau aku pergi dari rumah ? Kau menyuruhku untuk tidak tinggal dengan mu lagi ?" ucap Ariana emosi.

"bukan, maksudku bukan begitu tap--" Omongan Justin di potong oleh Ariana.

"apa ? Kau mau mengusir ku ? Kau bosan melihat ku yang selalu menumpang di rumah mu ? Atau mungkin kau--"

"sstt. Maksud ku bukan begitu. Aku hanya bertanya. Maaf kan aku" ucap Justin yang jari telunjuk nya menempel di bibir Ariana dan membuat Ariana terdiam.

"baiklah, aku akan memaafkan mu tapi, kau harus mengejarku sampai dapat" Ariana menjulurkan lidah nya dan keluar mobil. Pada saat itu, cuaca memang lagi hujan deras.

"Ariana! Sebaiknya kau masuk mobil sekarang. Nanti kau sakit" ucap Justin yang masih di dalam mobil.

"woahh ini sangat seru ! Ayo keluar dan kejar aku ! Bieber haha" ucap Ariana yang berputar putar menikmati rintikan demi rintikan air yang jatuh.

"baiklah kalau itu mau kau ! Ariana" ucap Justin mengambil payung yang ada di bangku belakang dan keluar memayungi Ariana.

"ayo masuk, aku tak mau kau sakit" ucap Justin yg memayungi Ariana.

"singkirkan payung itu Bieber !" Ariana menyingkirkan payung yang di pegang Justin. Sekarang baju mereka sudah basah.

"haha. Buktikan kalau kau itu laki2 yang bertanggung jawab ! Badan boleh banyak tatto dan kekar tapi, masa kena air hujan saja sampai menggigil begitu haha" Ariana mengejek Justin.

"kau salah Grande ! Aku akan menangkap mu sampai dapat haha !" Justin mengejar Ariana di bawah air hujan dan di tambah tempat itu sepi, hanya ada mereka berdua di situ.

DUARR !

Suara petir yang menyambar mengejutkan Ariana yang sedang berlari. Sontak Ariana pun terkejut dan memeluk Justin yang berada di belakang nya.

"lari mu boleh cepat, tapi, masa sama petir saja kaget, oh iya jangan lama lama meluk nya" kini giliran Justin yang mengejek Ariana.

"ah sudah lah ! Ayo kita pulang, hujan nya sudah mulai reda" Ariana menarik tangan Justin ke dalam mobil. Dan pulang ke rumah.

"brrr" Justin dan Ariana menggigil.

"HASSYIIM.. Ini sangat dingin" ucap Ariana kedinginan.

"sudah ku bilang jangan main hujan. Lihat sekarang kita berdua masuk angin" oceh Justin.

"tapi tadi kau menikmatinya.. Berarti kau juga ketagihan kan haha HASSYIIM !" Berkali kali Ariana bersin karena masuk angin.

"kau tunggu disini" ucap Justin. Beberapa menit kemudian Justin membawa teh hangat dan handuk tebal untuk Ariana.

"ini untuk mu" Justin pun menyelimuti handuk itu di badan Ariana.

"Thanks Justin." ucap Ariana sambil meminum teh hangat nya.

"brrr ini masih terasa dingin" ucap Ariana menggigil.

"bagaimana ? Sudah merasa hangat ?" Justin memeluk Ariana.

ARIANA GRANDE P.O.V

Deg. Oh Tuhan.. Apa aku mimpi ? Jika aku bermimpi, tolong jangan berakhir Tuhan. Aku di peluk Justin ? Aku tau ini bukan kali pertamanya, tetapi kenapa ini berbeda ? Tiba tiba aku menjadi hangat. Aku tak mau ini berakhir..

"hey ?" panggil Justin

"ya ?" ucap ku gugup.

"kau kenapa ? Kau gugup melihat ku memeluk mu? Atau, kau menyukai ku ? Haha" ucap Justin PD.

"what ? Aku ? Suka kamu ? Tidak ! Tidak mungkin" ucap ku. Tetapi entah mengapa hati ku tak menerima apa yang aku uc ap tadi. Atau jangan jangan aku menyukai nya ?

"aku sudah hangat. Umm thanks untk teh dan handuk mu" ucap ku lagi dan berjalan menuju kamar.

"pelukan nya ?" tanya Justin dengan sedikit menggoda.

"umm Thanks juga" aku mempercepat langkah ku. Aku tau dia sedang tertawa sekarang.

ARIANA GRANDE P.O.V END

TO BE CONTINUED

I'm YoursWhere stories live. Discover now