15 [flashback]

1K 190 9
                                    

Meskipun cerita ini udah tamat vomment masih berlaku yaa!!^^

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Na Jaemin pov

Siapa bilang aku tidak sadar? Saat itu aku memang sadar, kakakku tidak berhalusinasi ataupun bermimpi. Aku tak tahu benar dia kakakku atau bukan. Sebagian otakku tidak berfungsi, seperti penyakit Alzheimer. Bedanya, aku hanya mengingat hal itu sekali, tidak akan terulang lagi. Kira-kira begitulah kata Dr. Johnny.

Setelah kakakku meninggalkan ruang rawat milikku dan memanggil beberapa Doktor aku tidak tahu lagi dia siapa.

Setiap hari aku selalu menulis surat yang isinya potongan memoriku. Aku meminta Doktor Seo untuk memulihkan ingatanku. Hasilnya nihil. Aku tidak bisa mengingat apapun. Sulit rasanya melihat orang yang dikatakan sebagai kakakku terus menangis karena diriku.

Aku meminta Mark untuk menyimpan beberapa surat itu di sebuah ruangan dekat kamar kakakku. Namun akhir-akhir ini aku tidak melihat Mark. Tubuhku sudah tidak kuat lagi. Aku tidak ingin meninggalkan kakakku sendirian. Meskipun dia bukan sepenuhnya kakakku.

Doktor Seo yang merawatku heran dengan pola pikir yang aku miliki.

Aku tahu ini salah, tapi aku juga tahu bahwa dia akan merasa sakit jika dia tahu aku tidak mengingatnya.

Dari sekian banyak surat yang aku tulis, aku hanya ingin dia membaca satu surat, surat yang ada dibawah gelas kesayanganku dalam apartment.

Sulit untukku menyimpannya, namun dengan bantuan Doktor Seo semuanya dapat dilakukan.

Mark rutin mengunjungiku saat itu, saat dimana kakakku sedang bepergian. Dia selalu datang saat Kak Jooeun sedang ada diluar. Aku memberitahu Mark bahwa Kak Jooeun bukanlah kakak kandungku. Aku juga memperbolehkan dia membaca surat yang selalu kutulis.

Dan jika aku pergi saat ini, aku ingin menyampaikan salamku pada Kak Jooeun dan Mark.

Na Jaemin pov end

~

Mark Lee pov

Seenaknya saja dia mengatakan akan membunuh kakakku, memang dia tidak tahu siapa aku? Aku mengendarai mobil milikku ke markas orang itu. Markasnya seperti bangunan bekas pabrik minyak. Entahlah, bukan waktunya untuk mengolok mereka.

Aku pergi dengan tangan kosong, persetan dengan aku yang akan mati hari ini, toh jika untuk kakakku tidak apakan?

Dan seperti dugaanku, orang itu suruhan Bobby, pacar Kak Jisoo dan saingan bisnis appa.

Pacar? Tentu saja, Jisoo menyukai Taeyong, tapi dirinya tidak berani mengakhiri hubungannya dengan Bobby.

Tentu saja bodoh, memang apa namanya kalau bukan bodoh?

Aku merasakan beberapa kehadiran orang dibelakangku. Dia pikir aku tidak bisa melihatnya?

Memang, aku tidak bisa melihatnya. Temanku dari alam berbeda yang melihatnya. Dia membawa pistol ditangannya, ditangan orang lain dia membawa pisau. Berbagai senjata tajam digunakan mereka untuk mengepungku.

Aku tahu persis akhir hidupku.

Dan aku hanya membenarkan,

Ini bukan karena kakakku,

Ini karena aku sendiri,

Aku yang menginginkannya.

Jika aku memang pergi saat ini,

Sampaikan pada Jooeun bahwa aku mencintainya, tapi aku tahu cinta tidak selalu bisa dimiliki.

Katakan juga pada kakakku bahwa Nom yang ia cari sudah ada dihadapannya.

Sampaikan pada adiknya bahwa setelah ini aku tidak bisa membantunya menyimpan surat itu.

Sampaikan juga pada Taeyong hyung bahwa aku sangat menyayanginya.

Mark lee pov end

Tubuh Mark tumbang ke tanah ketika beberapa peluru masuk kedalam tubuhnya. Kemeja dan jas yang ia gunakan sudah berlumuran darah, dua buah surat yang sedari tadi ia kepal kini terkena percikan darah.

Ia menggumamkan nama Jooeun dan Taeyong.

Sampai matanya terpejam sempurna.

~

Orang yang membunuh Mark mulai mengambil surat pertama itu dan membacanya. Itu adalah surat yang ia kirim dua hari yang lalu, surat yang menyatakan bahwa dirinya akan membunuh Taeyong secara perlahan menggunakan Jooeun. Jika itu tidak berhasil, maka Jooeun lah yang akan mati seperti Mark.

Orang itu kemudian membaca surat kedua yang dibawa Mark.

Untuk kau,
Si pengecut yang lemah

Aku tahu aku tidak akan sempat mengatakan ini, tapi perlu kau tahu, dengan membunuhku seperti ini, kau akan memudahkan aku untuk melindungi Jooeun.
Terimakasih, kematianku akhirnya tidak sia-sia. Oh ya, aku hanya memberi tahu jika ada yang menyentuh mu tapi tidak ada orangnya itu berarti aku.

TAK!

Sesuatu mengenai orang itu dibagian leher.

Tepat sekali, itu aku kkkkkk~

Jaga kakakku ya, oh iya asal kau tahu saja Jisoo tidak mau lagi denganmu. Kau jahat.
Kalau kau marah itu artinya memang benar bahwa kau itu JAHAT.
Apakah tulisannya kurang besar?
Ah, tidak. Kertasnya tidak akan cukup. Kejahatanmu sangat besar, itu melebihi rumahku yang sangat besar.

Kkkkk~

Senang bisa tahu kau, terimakasih.

-Mark lee

Orang itu menghempaskan kedua surat yang dibawa Mark ke tanah.

"Apa-apaan anak ini, berani sekali. Tahu apa dia tentang semuanya?"

TAK!

Lagi-lagi sebuah sentilan mengarah di lehernya.

~
~
~
TBC

Cotton Candy  [Completed ✔️]Where stories live. Discover now