09 [real]

1.2K 202 24
                                    

Meskipun cerita ini udah tamat vomment masih berlaku yaa!!^^

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"eh? Taeyong?" Mereka buru-buru berdiri, tapi Mark sepertinya memang tidak memiliki niat untuk melepaskan pelukannya.

"Oh hai kak Taeyong!" sapa Mark polos.

"Psst... Mark bisa lepaskan aku?" bisik Jooeun.

"Lepaskan dia Mark!" suruh Taeyong.

"Baik, aku lepaskan," kata Mark sambil mengangkat kedua tangannya di udara seperti seorang buronan, "Hai kak Jisoo!" lanjut Mark.

"Oh iya, Jisoo, perkenalkan ini Jooeun, temanku." Taeyong memperkenalkan Jisoo kepada Jooeun.

"Dan Jooeun, ini Jisoo," lanjut Mark memperkenalkan Jooeun kepada Jisoo.

"Na Jooeun!" Jooeun mengulurkan tangannya.

"Kim Jisoo!" Jisoo membalas uluran tangan Jooeun.

"Aku rasa matahari akan malu melihat kalian senyum," celetuk Mark.

"Pulang sana, tidak sopan," omel Taeyong.

"hnmm aku pulang, ayo Jooeun!" Mark buru-buru menarik Jooeun.

"Kami duluan!" teriak Jooeun.

"MARK!" teriak Taeyong yang dibalas lambaian tangan oleh Mark.

17.30

"Mark, apa mereka sudah kenal cukup lama?"

"Lama sekali, hanya saja Kak Jisoo pindah saat berumur delapan tahun, lalu mereka bertemu lagi tadi."

"Mark, antarkan aku ke mini market ya?"

"Untuk apa?"

"Aku harus bekerja, ini sudah lewat jam-ku."

"Tidak, suruhanku sudah menggantikannya. Sekarang kita akan ke taman bermain! Ayo!"

"Tapi lebih baik aku menjaga adikku di rumah sakit."

"Nanti saja, toh aku yang menyetir, kau ikut saja ya?"

"Baiklah, tapi tidak lama."

18.37

"Ayo turun, sudah sampai." Mark menepuk-nepuk pelan pipi Jooeun.

"Hmmmm? Cepat sekali." Jooeun mengerang.

"Kakak tertidur, ayo cepat!" Mark menarik tangan Jooeun.

"Kau mau beli apa Mark?"

"Souvenir."

"Ini untukmu, pakailah, baju ini juga bagus. Tunggu sebentar, akan kubayar."

"eh? Mark, tapi untuk apa kau membelikanku ini? Aku tidak ma-"

"Sudah kubayar, ayo pulang."

"eh? Mark tapi ini-"

"Apa? Ayo cepat! Jangan bilang pada kakakku ya."

19.57

"Hadiahku jangan dulu dipakai, nanti saja kalau aku suruh. Jangan dibuka meski kau sudah tahu isinya. Kak, aku tidak bisa mampir. Terimakasih untuk hari ini."

Belum sempat Jooeun berterimakasih, Mark sudah melesat dengan mobil merahnya.

"Aish, anak itu, apa dia tidak mau mendengarkanku berbicara?" Jooeun bergumam, kadang ia merutuk tentang kemeja Mark yang masih mengait dipinggangnya.

Cotton Candy  [Completed ✔️]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ