Chapter 8 : Kenzo, Sang Pewaris?

Magsimula sa umpisa
                                    

"Ish, tadi kan bilangnya tiga puluh menit sudah sampai!" Angel mulai menggerutu.

"Tunggu sebentar lagi, mungkin pesawat yang ditumpangi Leo sedang delay, hm?" Kenzo mencoba membelai rambut Angel, namun segera ditepis oleh gadis itu.

"Bohong!" Angel mengerucutkan bibir dengan kedua tangan terlipat ke dada.

Kenzo menarik nafas panjang di hidungnya. Dia memang harus ekstra sabar untuk menghadapi Angel.

"Kalau kamu cemberut, aku tidak akan memberikan hadiah untukmu."

Hadiah?

"Hadiah?! Mana?" Angel memutar tubuh untuk menatap Kenzo. Matanya berbinar ketika laki-laki itu mengatakan hal itu.

"Kalau waktunya sudah tepat, aku akan memberikannya padamu."

"Kapan?"

"Seperti yang baru saja aku katakan kepadamu. Nanti kalau waktunya sudah tepat, aku pasti memberikannya." Kenzo mencium pipi Angel yang terlihat begitu menggoda di matanya.

Angel terdiam karena perlakuan Kenzo kepadanya. Kenzo jarang menciumnya di depan umum tapi kali ini lelaki berparas menawan itu melakukannya.

"Ekhem!"

Suara dehaman cukup keras menyadarkan sepasang kekasih itu. Mereka menoleh bersama-sama untuk melihat sosok yang telah mengganggu kemesraan mereka.

Angel melihat seorang pemuda berdiri dengan gaya sok cool. Meskipun tidak setinggi Kenzo, laki-laki itu terbilang gagah dibandingkan dengan para anak muda lainnya di kota ini. Kacamata hitam yang sempat bertengger di hidung dia lepaskan sehingga mata warna hazal lelaki itu terlihat.

"Hai sepupu, tidak ingin memelukku?" Pemuda itu merentangkan kedua tangannya kepada Angel.

"Ish! Lepas!" Angel melepas pelukan laki-laki itu dengan mencubit perutnya.

"Aduh, tidak bisakah kau bersikap layaknya seorang gadis yang manis? Bisa-bisa Kenzo lari darimu jika sikapmu seperti itu." Terselip senyum menggoda ketika pemuda berambut coklat itu mengatakannya.

"Ish!" Angel yang berniat maju untuk memukulnya, segera ditahan oleh Kenzo.

"Tidak bisakah kalian bersikap layaknya seperti sepupu?" Kenzo lelah melihat pertengkaran keduanya.

"Tapi Leo yang mu..."

"Cukup." Kenzo meletakkan jari telunjuknya pada bibir Angel. Seketika itu pula, gadis itu terdiam dengan menggigit bibir bawahnya.

"Aku kira kau sendiri yang akan menjemputku." Leo melirik Angel yang sepertinya masih menyimpan dendam kesumat terhadapnya. Sejak kecil sudah menjadi kegiatan rutin bagi Leo untuk mengganggu sepupu cantiknya itu. Bahkan tak jarang sikap jahilnya itu telah membuat Angel menangis dan berakhir dengan mengadu kepada Kenzo.

"Memangnya kenapa kalau Angel ikut?!" Tanpa berniat untuk menunggu jawaban Leo, Angel menarik lengan Kenzo agar segera pergi, "Kenzo, ayo pulang!"

"Sabar, Angel." Kenzo menggeleng pelan karena sikap Angel.

Mereka akhirnya berjalan bersisian hingga di depan bandara.

"Aku akan naik taksi." ucap Leo saat mereka tiba di depan mobil.

"Kenapa?" Kenzo yang baru saja akan merogoh saku celana untuk mengambil kunci mobilnya tiba-tiba berhenti.

"Kau seperti tidak tahu aku saja." Leo berujar santai.

"Jangan macam-macam. Paman Michael memintaku untuk mengantarmu sampai apartemen." Kenzo menahan koper Leo dengan satu kakinya.

"Aku janji tidak akan membuat masalah." Leo mengedipkan sebelah matanya kepada Kenzo.

"Jaga sepupuku." Leo menepuk bahu Kenzo dan berlalu masuk ke dalam taksi.

"Leo mau kemana?" Pertanyaan Angel yang datang secara tiba-tiba menyadarkan Kenzo.

Kenzo menoleh dan menggelengkan kepalanya.

"Ayo, pulang." Kenzo kemudian menarik tangan Angel dan mendorongnya masuk ke dalam mobil.

***

-08.36 P.M-

Ting tong!

Suara bel rumah pada pertengahan malam bulan Juni itu telah mengganggu kenyaman Angel dalam menonton televisi. Masih dengan posisi tidur di paha Kenzo dan kedua tangan memainkan urat tangan milik lelaki itu, Angel berteriak, "Bibi ada tamu!"

"Bibi!" Angel kembali berteriak ketika Marta tidak kunjung datang memenuhi panggilannya.

"Angel, berisik. Kamu saja yang membukanya." Kenzo menutup mulut Angel.

"Ish, tidak mau. Itu pasti tamunya papa!" Angel mencari alasan.

"Jangan manja. Buka pintunya sekarang." Kenzo memaksa Angel untuk duduk dan berdiri.

"Ish! Sebel!" Angel kesal dengan menghentakkan kedua kakinya di lantai

Masih bertahan dengan memasang ekspresi cemberut di wajah, Angel berjalan menghampiri pintu utama di mansionnya.

Saat membuka pintu, Angel terpaku untuk sementara waktu.

Angel melihat seorang pria yang hampir mencapai usia senja, berdiri dengan aura wibawa yang kuat di depan pintu. Warna mata pria itu serupa dengan warna mata milik Kenzo. Di belakangnya ikut berdiri pria setengah baya—namun lebih muda—dengan kacamata membingkai hidung dan wajah.

Tuh kan, pasti mereka tamunya papa!

"Kalian pasti tamunya papa ya? Sayangnya papa tidak ada. Kalian bisa kemari lagi kalau papa sudah pulang." Angel berkata polos.

"Beginikah Michael mendidik putrinya? Anak jaman sekarang tidak ada sopan-sopannya dengan orang tua! Lalu pakaian apa yang kau pakai ini?" Pria tua itu menilai penampilan Angel dari atas ke bawah dan sialnya Angel hanya memakai hot pants yang terbilang sangat seksi.

"Ke-kenapa kakek marah?" nyali Angel berubah ciut.

"Aku marah karena..."

"Ada urusan apa kakek ke sini?" Kenzo datang secara tiba-tiba di belakang Angel. Dengan memasang wajah dingin, kini dua mata dengan warna serupa saling menatap satu sama lain.

"Kenzo?" Angel mundur perlahan dan memilih untuk bersembunyi di belakang tubuh Kenzo

"Tentu saja untuk bertemu dengan cucuku. Calon ahli warisku."

-TBC-

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak ya.....:))))

——
Info lebih lanjut tentang cerita ini bisa cek langsung Instagram kita : @eraydewipringgo

-----

GIVE AWAY NOVEL MY SPOILED ANGEL masih berlanjut dan berakhir pada 14 Desember 2019 ya .....

Kalau mau, caranya mudah .. tinggal beri BINTANG & ULASAN MENARIK kalian di ebook MY SPOILED ANGEL playstore ...

 tinggal beri BINTANG & ULASAN MENARIK kalian di ebook MY SPOILED ANGEL playstore

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

.
.
.
Kalau ada yang berminat untuk beli ebook, bisa order ke playstore ya...

My Spoiled Angel [21+] | ENDTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon