part 1

30.9K 1.1K 54
                                    

Beberapa saat yang melegakan. tapi tiba lagi saat menegangkan, untuk seseorang yang sedang duduk didalam mobil sendiri, mengetahui apa semuanya sudah baik-baik saja. Apa dia tidak terlambat. Fayola menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya, menunjukan pukul tujuh lewat lima.

Fayola fikir dia akan aman karna jam belum menunjukan pukul 7.15 saat acara di mulai, namun sebenarnya Ia tak sepenuhnya ingat. Informasi yang lengkap adalah sebelum jam 7.15 acara di mulai, semua peserta  MOS harus sudah berada di lapangan.

Fayola... satu-satunya siswa datang pukul 7, dan saat itu juga semua siswa sudah kumpul di lapangan semua untuk mendengar arahan dari Osis.

Sampai di depan gerbang. Jantungnya berdebar kencang, tapi Ia berusaha untuk tidak menampakannya Ia sangat yakin semua akan baik-baik saja. Ia melangkahkan kaki dengan  santai, matanya melirik kesekeliling halaman sekolah tak ada siswa yang berpakaian sama dengan dia. Tanpa pikir panjang Ia bergegas, berlari-lari kecil untuk segera bertemu teman seperjuangan, namun langkahnya terhenti. Seseorang meneriakinya? habislah dia.

"Hei Lo peserta MOS, baru datang?"ujar perempuan salah satu pembina OSIS, nadanya santai. tapi mampu membuat jantungnya memompa seperti ingin meledak.

Mampus lo! Kenapa dia ngomong ke arah gue. Batinnya

Fayola menoleh ke arah suara itu, dengan takut-takut.

Ia tersadar kalo perempuan itu bicara padanya, Fayola melirik kanan-kiri menyakinkan dirinya, bahwa Ia tidak terlambat sendiri pasti masih ada siswa lain yang berkeliaran disitu. Tapi kosong. Dengan metatih langkahnya Ia berjalan ke kaka osis itu. Dan berkata dengan polosnya, walaupun Ia tahu itu terlalu bodoh.

"Kaka panggil saya?"tanyanya dengan polos, sudah di bilang Fayola benar-benar tolol.

"Emang ada orang lain selain lo,Hah!" nadanya meninggi, membuat Fayola tercengang, kaka itu terlihat marah.

Fayola menunduk, "Gak ada kak,"sahutnya pelan, Ia berusaha tidak melawan.

"Nggak usah pasang muka munafik Lo! Ikut gue sekarang!"

Fayola mengikutinya, berjalan di belakang kaka itu, dengan wajah yang was-was.

Perjalanan panjang menyusuri koridor sekolah yang tak asing lagi baginya. Pikirannya di penuhi tentang hukuman apa yang akan Ia terima? Ia sangat ketakutan, karna dirinya satu-satunya peserta yang terlambat. Sendiri. Semakin membuatnya ingin menangis saja, Ia ingin pulang. Ia tidak mau mendapat hukuman.

*****

Sampainya di lapangan. Tampak anak-anak lainnya sudah berbaris dengan atribut lengkap yang mereka gunakan, dan mengikuti acara pembukaan Mos sekolah Kebangsaan Timur. Huuu! Ia sedih, seharusnya Ia juga ada di sana bukannya malah berdiri sendiri di lapangan tempat yang berbeda dari mereka, juga harus siap menerima hukuman.

Fayola berdecak kesal, kesialan dirinya pagi ini, di hari pertama masuk sekolah. Ia menatap Ketua osis tinggi menjulang, berparas bak aktor jefri nichol itu sedang berbicara dengan lantangnya. Tiba-tiba mata Ketos itu tak sengaja menangkap Fayola yang sedang berdiri sendiri.

"YANG TERLAMBAT TOLONG JANGAN GABUNG, DAN SELAMAT MENUNGGU HUKUMAN DARI GUE!"

Fayola hanya menunduk pasrah. Semua mata kini tertuju padanya, Ia benar-benar ingin pulang sekarang, atau pura-pura pinsan aja ya? Sayang Fayola Ia paling tak suka berpura-pura, bakat jadi artis tak ada sama sekali di dirinya.

Oh Tuhan tolong hamba mu ini!

Perasaannya tidak karuan sekarang, takut, sedih, malu. Semakin malu karna mereka semua menatap Fayola menggosip tentang dia, gadis malang.

SENSE IN LOVEWhere stories live. Discover now