#12. Perang Antar Sahabat

13 1 0
                                    

     “Sial. Ternyata Leo bisa sekuat ini. Kekuatannya seperti singa.” gumam Indry. Terus bertarung dengan Leo yang keduanya telah berubah fisik menjadi hewan. Serangan kebanyakan adalah cakaran dan gigitan maut.

     “Beraninya jangan melayang, napak di tanah!” tantang Doni. Melihat Yudi terus terbang rendah.

     Yudi menerima tantangan Doni. Dia melipat sayap tersebut dan menghilang masuk kedalam tubuhnya dan kembali menyerang seperti tadi.

     “Bagaimana? Katamu tadi aku bukan tandinganmu. Tapi aku berhasil membuatmu kelelahan.” komentar Putri sambil tersenyum mengejek. Lalu bersembunyi dengan cara menembus pohon.

     “Dia membuat hutan kecil ini. Merepotkan! Tapi setidaknya racunku mengenainya walau sedikit.” Mawar mulai marah. Beberapa saat lalu Putri menepuk tanah dengan keras, lalu terciptalah hutan rimbun kecil seperti oase dan mereka berada di pinggirnya.

     “Akan kutebang semua pohon ini sekaligus.” Mawar menyiapkan sabitnya dan berancang-ancang.

     “Tak salah aku membuat hutan ini. Mengingat si kembar itu petarung jarak dekat, dan kakaknya ini mempunyai kekuatan racun. Tapi dia berhasil mengenaiku dengan cipratan racunnya. Aku salah telah meremehkannya. Efek racun ini sangat cepat.” gumam Putri yang bersembunyi didalam salah satu pohon. Memegangi pinggangnya yang kena sedikit racun Mawar.

     “Sekarang!” Mawar menyabit udara dengan berputar searah jarum jam.

     “Apa?” Mawar tak percaya. Tak ada satupun pohon yang terpotong, hanya ada sayatan-sayatan di batang.

     Suara Putri mulai terdengar. Mawar tidak tau darimana arahnya.

     “Kau tau, pohon-pohon tak suka jika mereka ditebang jika masih bisa tumbuh, ataupun mengukir kisah cinta dengan inisial nama di tubuhnya. Selain itu, semua pohon disini adalah pohon yang memiliki batang paling keras yang rata-rata berusia ratusan tahun dan tak bisa ditebang sembarangan. Oh iya, dan saat kau ingin bertarung...”

     Akar-akar pohon dekat permukaan tanah itu mengikat kaki Mawar tanpa disadarinya dan ditarik ke tubuh pohon. Ranting-ranting memeluk Mawar dengan ketat dan menyatu dengan pohon. Sekarang Mawar terjebak dan terikat oleh ranting pohon yang menyatu.

     “...  Jangan lupa untuk selalu mengasah senjatamu dulu sebelumnya. Kau seperti anak kecil yang sangat bangga dengan hanya membawa sebuah pisau yang sudah karatan.”

     Putri keluar dari dalam pohon tersebut disamping Mawar yang sedang terkejut.

     “Sialan!” Mawar menggeram dan berusaha berontak.

     “Jangan pernah merusak alam yang sedang subur. Jika sang alam murka, tak ada manusia yang bisa lari darinya.”

     “Aah...” Putri jatuh terduduk memegangi pinggangnya yang terkena racun.

     “Hahaha, ternyata racunku mulai bereaksi. Tak ada obat untuk racun itu.” Mawar tersenyum sinis.

     “Diamlah!” pohon yang mengikat Mawar semakin ketat mengikat sehingga ia hanya bisa menggerakkan kepalanya saja dan kesakitan.

     “Setiap penyakit pasti memiliki obatnya. Aku akan membuat obat herbal.” Putri berjalan tertatih kedalam hutan.

     Sementara Mawar masih berusaha melepaskan diri dari pohon yang menurutnya terkutuk ini.

     “Melati, dimana kamu?” gumam Mawar.

     Di tempat Lily melawan Melati...

     “Kenapa... kenapa aku tak bisa mengenaimu?!” Melati kesal. Tetap dengan senyum tidak normalnya.

Mazna X Adara [Air Dan Api] (Completed)Where stories live. Discover now