#8. Anggota Baru

14 1 0
                                    

     “Sialan tuh emang Rio. Seenaknya dia ngendaliin tubuh gue dan nyerang Aeza. Mana kelasannya dia libur lagi.” gerutu Hime.

     “Mau nggak mau kita harus kalahin dia dan kelompoknya. Kalo kelompoknya punya kekuatan, kita juga harus kalahin dengan kekuatan. Gue udah bicara sama temen-temen yang punya kekuatan super dan mereka juga mau kalahin mereka. Alasannya, temen terbaik mereka udah direkrut paksa sama Rio, dan mereka yang direkrut paksa itu juga punya kekuatan super. Ada juga yang emang dendam sama mereka. Mungkin bentar lagi mereka dateng.” kata Indry panjang lebar.

     “Salah satunya mereka mengambil temen kecil Ivan.” ujar Aldi kecewa.

     “Assalamualaikum.” salam Putri.

     Mereka berlima menjawab salam.

     “Aku gabung sama kalian takutnya kalo mereka menang, mereka pasti bakal merusak semuanya.” ujar Putri agak sombong. Ia sangat tidak suka jika ada orang yang merusak dan mengotori lingkungan.

     Mereka akhirnya datang dengan waktu hampir bersamaan. Seperti Surya, Dharma dan Lara. Juga Doni.

     “Apa yang membuat kalian gabung sama kita?” tanya Aeza ramah.

     “Gue sebenernya males dan nggak mau ikut-ikutan. Tapi Putra ada disana. Jadi gue dan Aldi mau mengambil kembali sahabat kita.” jawab Surya yang sepertinya masih mengantuk.

     “Teman gue udah diajak paksa kesana. Kita gabung kesini untuk menyadarkan dia.” jawab Dharma.

     “Alasan gue sama kayak mereka. Gue mau ngajak Yudi berteman lagi sama gue. Meski gue belum tau apa kekuatan gue.” ujar Doni.

     “Alasan mereka semuanya sama.” kata Hime.

     “Kalo boleh tau, kekuatan lo apa ya, Lara?” tanya Indry.

     “Jadi burung Phoenix.” jawabnya singkat.

     “Waaw.” Aldi sedikit terkejut.

     “Yang ada didepan pintu, masuk aja kalo mau gabung.” Indry merasakan bau dan gerakan seseorang didepan pintu dengan telinga dan hidung sensitif bawaan kekuatannya.

     Dia yang disana terkejut karena menyadari kehadirannya. Dengan sangat pemalu ia masuk.

     “A... anu. Maaf.” Lily masuk sambil menundukkan kepalanya. Memeluk boneka.

     “Gapapa, Lily. Ayo gabung kita.” Putri menghampiri dan menarik tangannya.

     “Lo mau gabung sama kita? Katanya Mawar sama Melati, sahabat lo bergabung disana. Kita akan bantu lo jelasin kesalahpahaman antara mereka dan lo selama ini.” ajak Indry.

     “Mawar, Melati...” Lily bergumam.

     “Bo...boleh.” jawabnya malu-malu.
     “Yaudah, jadi gini rencananya...” usul Indry.

     Di atap rumah kediaman Rio...

     “Gue udah merekrut beberapa pengikut yang memiliki kekuatan kayak kita. Tapi tenang, mereka semua adalah bawahan kalian karena kalian adalah anggota gue yang paling hebat.” ujar Rio.

     “Dengan ini kita bakal kuasai sekolah. Kalo perlu seisi kota.” ujarnya lagi. Mengepalkan tangannya.

     Putra dan Yudi mengangguk yakin.

     “Asiiik.” Melati gembira dan sesekali tepuk tangan, ia semakin bersemangat memainkan Butterfly Knife dengan cepat yang memang didesain untuk freestyle. Ditambah lagi, ia baru saja membeli jaket sweater lembut berwarna hijau bersleting. Tudungnya terdapat hiasan telinga dan mata.

Mazna X Adara [Air Dan Api] (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang