《1》Bukit Arkanos

6.6K 791 226
                                    

Bunga-bunga yang baru saja bermekaran sedang menari tertiup angin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bunga-bunga yang baru saja bermekaran sedang menari tertiup angin. Gerakannya yang gemulai membuat siapa saja iri dengan keindahannya. Cantik, melambai dengan sangat anggun.

Di tengah rerumpuan itu, seorang gadis berambut jingga nampak tergesa menerobos bunga-bunga yang sedang bergoyang. Patah, rusak, namun ia sama sekali tak peduli dengan nasib tanaman rapuh di sekitarnya. Yang ada dipikirannya saat ini adalah bukit Arkanos--bukit suci tempat para Guardian Knigth tinggal.

“Ah!”

Gadis itu mengaduh sakit saat kaki kecilnya menginjak duri. Darah perlahan mengalir, tapi ia tak punya waktu mengurusi luka kecil seperti itu saat ini. Ia harus bergegas, atau semua akan terlambat.

“Sedikit lagi. Sedikit lagi aku akan sampai. Ibu, kumohon berkahi aku,” ucap gadis itu lirih sambil menggenggam erat liontin yang menggantung di lehernya.

Berjalan terseok-seok sambil terus berdoa. Gadis itu hanya berharap kalau dia belum terlambat untuk meminta undangan untuk perayaan nanti.

Ya, gadis itu memang berjalan seharian penuh dari desanya menuju bukit Arkanos hanya untuk meminta undangan. Mungkin terdengar konyol, tapi itu adalah satu-satunya harapan baginya untuk bertemu dengan Guardian Knight yang baru dan meminta berkah untuk ibunya yang kini tengah sakit parah.

“Tuan, apa pengambilan undangan untuk perayaan pengangkatan Guardian Knight yang baru sudah dibuka?” tanya gadis itu kepada penjaga yang berdiri di depan gerbang.

“Maaf Nona, undangan untuk perayaan sudah habis dari tadi pagi. Anda terlambat.”

“Habis? Apakah tak ada satu pun yang tersisa? Kumohon, Tuan. Aku sangat membutuhkannya.”

Penjaga itu hanya menggeleng pelan dengan tatapan meminta maaf.

Mendapat jawaban seperti itu, sang gadis tahu betul bahwa ia sudah tak bisa berharap lagi. Semua usahanya sia-sia. Andai kemarin Nona Mudanya tak memberinya banyak pekerjaan, ia pasti bisa ke tempat ini lebih awal dan mendapatkan undangannya. Tapi, kemarin ia malah….

“Pergi ke bukit Arkanos? Untuk apa?” Sang Nona Muda langsung terlihat tak suka saat gadis itu meminta izin untuk pergi ke bukit Arkanos.

“Maaf Nona, hamba hanya ingin meminta undangan perayaan agar bisa bertemu dengan Guardian Knight yang baru.”

“Bertemu dengan para Guardian Knight? Kau? Yang benar saja!” cibir sang Nona. “Lihat dirimu, kau hanya gadis kampung dengan pakaian lusuh. Mana pantas kau bertemu dengan para kesatria pilihan dewa itu?”

“Tapi … hanya itu satu-satunya harapan agar ibu bisa sembuh.”

“Lupakan. Penyakit ibumu itu adalah kutukan yang sudah tak bisa disembuhkan. Daripada kau membuang waktumu untuk pergi ke bukit Arkanos, lebih baik kau cuci semua gaun pestaku dan jangan lupa menyemir semua koleksi sepatu mahalku. Jika kau tak melakukan apa yang aku perintahkan, jangan salahkan aku jika besok ayah akan menendang kau dan ibumu keluar dari rumah kami.”

DAITYA: Awakening The Demon PrinceWhere stories live. Discover now