Abinaya 1 - Kantin

120K 4.8K 85
                                    

Part 1 - Kantin

***

Siang itu, Abi sudah setia menunggu Naya untuk pergi ke kantin bersama. Abi mmepunyai kebiasaan menunggu Naya. Padahal Naya sama sekali tidak menginginkannya. Naya hanya ingin hidup normal. Dia akan merasa bosan pada Abi yang selalu mengikutinya. Naya juga ingin bermain bersama teman-temannya. Tapi, Abi selalu melarang Naya. Intinya, Naya harus berada di dekatnya.

Siapa yang tidak mengenal Abi dan Naya? Mereka berbeda kelas, tapi mereka menjadi pasangan di SMA Bima Sakti yang selalu diidamkan oleh siswa di sana.

Mereka tidak tahu saja bagaimana perilaku Abi kepada Naya.

Abi dan Naya adalah pasangan yang langka. Abi menyukai pelajaran Kimia, sedangkan Naya menyukai Matematika. Abi menyukai pergi ke lapangan futsal, sedangkan Naya suka pergi ke toko buku.

Hanya satu kesamaan di antara mereka ... sama-sama juara kelas, sehingga setiap siswa menganggap mereka pasangan yang serasi.

"Kamu ngapain sih, Bi, main ke sini terus?" gerutu Naya saat melihat Abi

"Kan aku mau sama kamu, mau makan sama kamu," manja Abi. Abi selalu seperti itu, apapun yang ia lakukan, selalu dianggap benar. Naya sudah mulai tidak betah dengan sikap Abi yang seperti itu.

"Aku kan mau makan sama teman aku, masa setiap istirahat selalu makan sama kamu, sih." Naya mengeluh dengan sikap Abi.

"Udah, ah. Sini ikut aku aja. Aku udah lapar," kata Abi sambil menggandeng tangan Naya. Naya kesal jika Abi sama sekali tidak mendengarkannya.

Naya yang saat itu hanya bisa pasrah dengan keadaannya.

"Kamu mau makan apa?" tanya Abi. Ia masih menatap wajah kekasihnya itu.

"Nggak usah deh, aku nggak lapar," jawab Naya.

"Jangan gitu, Boo. Makan, dong." Abi mempunyai panggilan kesayangan tersendiri untuk Naya.

"Jangan panggil itu. Aku nggak suka," gerutu Naya. Demi apapun wajah Naya saat ini lucu sekali.

"Habisnya lucu tau nggak sih. Wajah kamu yang lagi cemberut gitu, bikin aku gemas. Bagus loh manggil 'Boo' gitu, kayak pipi kamu yang gembil." Abi selalu saja seperti itu pada Naya.

"Buruan pesan makannya," ujar Abi. Dengan terpaksa Naya memesan makanannya. Walaupun ia lapar, tapi ia tidak berselera jika makan bersama Abi. Abi tidak memberikan kesempatan pada Naya untuk berkumpul dengan temannya.

"Mie ayam sama jus alpukat aja," kata Naya. Abi langsung pergi untuk memesan makanan mereka.

Jika Abi yang memesan, tidak perlu waktu lama, karena penjual di kantin ini sudah kenal dengan Abi, jadi ia tidak perlu mengantri.

"Ini makanannya, Boo." Abi menaruh nampan yang berisi pesanan mereka. Sementara Naya udah terlihat lapar menatap lapar mie ayam yang di pesannya. Naya langsung mengambil mangkuk bagiannya dan mencampurkannya dengan sambal.

"Jangan banyak-banyak makan sambalnya, Boo. Nanti sakit perut." Abi memeperingatkan Naya.

Abi tahu betul kalau Naya sangat suka makanan dengan rasa pedas. Makanya Abi tidak heran dengan kelakukan kekasihnya itu.

Seperti biasa, Naya tidak mendengarkan perkataan Abi. Naya akan tetap setia memakan makanannya yang pedas. Padahal ia selalu saja mengeluh dengan perutnya yang sakit itu.

Abi hanya tersenyum menanggapi sikap Naya, ia tahu walau Naya itu keras kepala tetap Naya juga mempunyai sisi yang lembut.

Naya tidak pernah melawan atau membentak Abi saat mereka bertengkar. Naya bisa menerima sikap Abi yang begitu mengekangnya. Abi sangat bahagia bisa mempunyai pacar seperti Naya. Sampai kapan pun Naya akan menjadi pacarnya. Bahkan rencananya, jika mereka lulus SMA nanti, Abi berniat untuk melamar Naya.

Naya harus menjadi miliknya.

TBC

Gimana cerita ini? Suka nggak? Atau kalian masih blm move on dari Arsensha, ya? Hehehe..

🍋 ABINAYA (END) 🍋 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang