xxi. awake

1.7K 292 25
                                    

Lisa meraih pintu berwarna hitam di depannya. Ia membukanya kemudian melangkah ke dalamnya, cahaya terang membuatnya menutup mata. Terang sekali hingga membuat matanya sakit.

"Lisa, bangun lah. Aku merindukanmu." Lisa kenal suara ini, ini suara ayahnya.

"Lisaku, apa kau tak merindukan ibumu?"

"Lisa bangun lah, kita akan pergi ke Disneyland jika kau bangun." Lisa tersenyum, Chanyeol lah yang mengatakannya.

Kemudian ia mendengar tangis. "Lisa ini aku Jisoo. Kau tak merindukan aku? Aku merindukanmu. Kenapa kau tak juga bangun? Aku sudah membelikan ayam yang banyak hanya untukmu. Bangun lah."

"Lisa ayo bangun!"

* * *

Perlahan tangan yang digenggam oleh Jungkook bergerak. Di sampingnya Taehyung memperhatikan kelopak mata Lisa yang bergerak. Kedua lelaki itu saling melirik, perlahan namun pasti Lisa mulai membuka matanya. Kedipan matanya terlihat lemah, matanya bergerak liar, kemudian saat mendapati wajah yang dikenalnya sebuah senyum tercipta di bibir gadis itu.

"Aku kembali," katanya lirih.

"Aku akan memanggil dokter!" Jungkook langsung bangkit dari tempat duduknya sementara Taehyung berjalan mendekat ke arah Lisa lelaki itu mengusap puncak kepala Lisa dengan hati-hati seakan Lisa akan terluka lagi.

"Kau mengingatku?" Lisa mengangguk.

Tak ada yang lebih membahagiakan dibanding Lisa yang mengingatnya. Tak berapa lama Jungkook datang bersama dokter yang langsung memeriksa keadaan Lisa.

Sebuah senyum tercipta di bibir dokter Kim, "coba gerakan tangan dan kakimu."

Lisa menurut, meski tubuhnya terasa kaku dan nyeri tapi dia tetap berusaha. Dokter Kim mengangguk, "bagus tak ada masalah. Kau melewati semua ini dengan baik dan menciptakan keajaiban dalam hidupmu."

Lisa tersenyum kecil, "terima kasih."

Setelah dokter Kim dan suster keluar dari ruangan, Hoseok langsung mendekat dan memeluk Lisa. "Lisa! Lisaku bangun. Lisaku. Jangan buat aku khawatir lagi. Aku senang kau sudah sadar."

Lisa menepuk pundak Hoseok pelan, "jangan nangis. Apa gak ada yang bilang kalau kakak itu jelek kalau lagi nangis?"

Hoseok melepaskan pelukannya, kemudian menghapus air matanya. "Pokoknya aku senang kamu sudah sadar. Aku akan menghubungi paman dan bibi dulu."

Jungkook dan Taehyung menatap Lisa. Keduanya memiliki ekspresi yang sama. Lisa tersenyum ke arah mereka berdua.

"Berapa lama aku tidur?" tanya Lisa. "Aku haus."

Jungkook yang berada di samping Lisa langsung mendudukkan gadis itu. Membuatnya bersandar di kepala brangkar. Taehyung yang berada di dekat dispenser langsung menuangkan air ke gelas dan mengambil sedotan.

"Minum lah," Taehyung menaruh gelasnya di depan Lisa membuat gadis itu dengan mudah menghabiskan minumnya hanya dalam beberapa sedotan. "Kau mau lagi?"

Lisa menggeleng, ia mengulangi pertanyaannya. "Sudah berapa lama aku koma?"

"Satu bulan," jawab keduanya.

Taehyung menggenggam tangan Lisa, erat. "Aku senang kau sadar."

Lisa menatap Taehyung lurus, perlahan ia menangis. "Tae, mari kita akhiri hubungan ini."

Taehyung mematung, sedangkan Jungkook memilih untuk pergi dari ruangan tersebut. Ada hal yang tak seharusnya ia dengar. Keduanya membutuhkan privasi.

Lisa menghapus air matanya, "ini bukan karena apa yang terjadi padaku. Tapi karena aku tak mau kehilanganmu. Aku ingin kau menjadi sahabatku. Karena saat aku tak sadarkan diri, bukan suaramu yang membuatku terbangun. Bukan suaramu yang memanggilku. Aku menyayangimu sungguh. Tapi di sisi lain ada hal yang tak aku mengerti."

Taehyung mengangguk, sepenuhnya mengerti dengan keputusan Lisa. "Tak apa, Lis. Aku mengerti. Aku akan menjadi sahabatmu dan akan berada di sisimu."

Lisa menangis, merasa bahwa dirinya telah sangat menyakiti Taehyung tapi lelaki itu masih memberikan senyuman juga pelukan hangat untuknya. "Tae, makasih. Makasih."

Sepenuhnya Taehyung tak menyesal. Mungkin karena sejak awal niatnya sudah salah saat mendekati Lisa, jadi ini balasannya. Tapi Taehyung juga tak bisa menyalahkan Lisa, itu adalah keputusan Lisa dan Taehyung akan mendukungnya. Baginya selama ia masih bisa melindungi dan berada di sisi Lisa tak masalah. Tak apa meski kini ia tak menjadi kekasihnya. Toh Lisa masih menjadi sahabatnya.

Taehyung sakit hati, hatinya sakit sekali tapi lebih dari itu ia bersyukur karena meski sebentar ia pernah menjadi seseorang yang spesial bagi Lisa.

* * *

a.n: pendek yha? hehee maaf ya next part ending kok ;)

-amel

TIKUNG Where stories live. Discover now