x. short hair

2.3K 341 19
                                    

"Lis," entah sudah berapa kali Lisa mendengar namanya dipanggil dengan nada syok seperti itu. Ini masih sangat pagi dan teman-temannya sudah mengerubunginya.

"Rambut lo?" Rosé menyentuh rambut Lisa. "KOK DIPOTONG GINI?"

Rosé just being herself, berlebihan pada tiap siatuasi. "Like, its good but why? Did someone hurt you?"

"No! Of course not, I just want to cut it anyway. Lagi gak terlalu beda kok sama yang kemarin," balas Lisa sambil memegang ujung rambutnya.

Memang tidak berbeda jauh dengan rambutnya yang sebelumnya. Rambut Lisa masih jatuh di atas bahunya, hanya kini modelnya jadi dibuat layer. "Panjangnya juga gak beda jauh Rosé. Malah enakan yang sekarang jadi lebih ringan."

"Dia emang berlebihan Lis, lo gak tau aja reaksi Rosé pas gue potong rambut dulu." Eunha ikut bergabung, kebetulan gadis itu ingin mengembalikan kamus milik Rosé. "Dia datengin gue sambil nangis coba! Terus bilang: Kak Eun, siapa yang bikin kakak patah hati gini? Aku tonjok sini orangnya."

"Rosé lebaynya udah akut," Lisa menatap Rosé prihatin. "Rosé nanti kurangin nonton real-show deh."

Gadis berambut oranye itu hanya bisa menatap Lisa sebal. "Ih itu 'kan yang gue baca di novel."

"Nah! Berenti deh lo baca novel romance." Eunha menjentikkan jarinya, "baca noh kamus!"

"Ih, Kak Eun mah! Udah sana balik ke kelas nanti telat!" usir Rosé kesal karena sejak tadi terus digoda. "Pergi hush!"

"Hahaha, iya deh gue balik ya!" pamit Eunha. "Semangat kalian!"

"Kakak juga!" Lisa membalas, berbeda dengan Rosé yang malah memeletkan lidahnya pada Eunha. "Jadi Rosé masih mau marah apa gimana?"

"Ih! Bukan marah Lalisa, aku tuh khawatir tau!" jelas Rosé sambil duduk di hadapan Lisa. "Abis tiap novel yang aku baca bilang kalau cewek potong rambut artinya dia lagi patah hati."

"Ya kali Rosé, terus kalau idola kamu yang potong rambut gimana?"

"Betul juga sih. Udah lah, yang penting kalau kamu suka atau jangan sampe sih, patah hati harus cerita!" pinta gadis itu. "I dont want you to suffer alone."

"Aih, so cute!" Lisa langsung memeluk Rosé erat. "Thank you."

Sebenarnya Lisa potong rambut karena kemarin Taehyung bilang suka cewek berambut pendek. Juga karena kata lelaki itu Lisa akan cocok dengan rambut pendek. Jangan ditanya juga kenapa Lisa langsung menyeret Hoseok ke salon meski sepupunya langsung marah-marah. Lisa juga bingung kenapa juga dia mau aja motong rambut demi mengikuti tipe gadis yang Taehyung suka.

"Pagi, Lis." Jungkook tersenyum, kemudian kelopak matanya terbuka lebar. "Kok lo potong rambut?"

"Lagi pengen aja," jawab Lisa kalem.

"Lis temenin yuk?" pinta Rosé.

"Ke mana?"

Rosé gak menjawab pertanyaan Lisa, gadis itu malah menarik tangan Lisa keluar kelas. "Si June mau minjem kamus. Si bego itu kelupaan kamus lagi."

"June siapa Ros?" Lisa bertanya. Mereka berjalan di lantai kelas tiga.

"Tetangga gue," jawab Rosé singkat. "Lis tunggu di sini aja. Kalo nanti June liat lo dia naksir lo jadi korban, gue ga mau. Jangan ke mana-mana."

Lisa mengangguk saja. Gak terasa sudah dua bulan Lisa bersekolah di sini. Waktu berjalan dengan cepat saat kita menikmati prosesnya. Ini pertama kali Lisa duduk di bangku panjang depan perpustakaan. Lisa bosan dan dia cuma bisa nengok kanan-kiri.

TIKUNG Where stories live. Discover now