xvii. fxxk it

2K 311 22
                                    

Taehyung: di mana?

Jungkook: rmh, knp?

Taehyung: gue di tmpt biasa

Jungkook membaca pesan yang dikirim oleh Taehyung beberapa kali sebelum akhirnya bangun dari tempat tidur dan mengambil jaketnya. Jungkook tidak keluar melalui pintu, melainkan melompat dari jendela kamarnya. Meski kamar Jungkook berada di lantai dua, jarak antara berandanya dengan taman belakang tak terlalu tinggi, jadi Jungkook masih dapat melewatinya. Lelaki itu memakai tudung jaketnya, menyelinap melalui pintu belakang dan berjalan menuju taman.

Taman di perumahan Jungkook lumayan besar. Ada sebuah danau buatan yang berada di tengah taman. Di bagian timur terdapat permainan anak-anak, ayunan dan juga perosotan juga rumah-rumahan. Sisi barat terdapat area jogging juga area lansia. Sementara tempat yang dimaksud Taehyung ada di sisi timur, dekat area anak-anak.

Taehyung duduk di bawah lampu taman, di samping rumah-rumahan tepatnya. Beberapa kali Jungkook melihat sahabatnya itu melemparkan batu ke danau.

"Tae," panggil Jungkook saat dia berada di samping sahabatnya itu. "Ngapain di sini? Lo ada masalah?"

Rumah Jungkook dan Taehyung hanya berbeda blok. Lokasi taman ini sendiri berada di antara blok rumah keduanya. Taehyung biasanya datang ke sini saat dirinya memiliki masalah. Ini adalah tempat Taehyung menenangkan diri. Meski sudah beberapa menit berlalu, keduanya belum membuka percakapan lagi. Pertanyaan Jungkook bahkan belum dijawab, sahabatnya itu bahkan tidak repot untuk menoleh.

Taehyung menghela, "kenapa lo jadian sama Tzuyu?"

Setelah hening yang panjang Taehyung akhirnya membuka suara. Sebenarnya itu adalah alasan utama dia ingin menemui Jungkook. Taehyung merasa perlu mengetahui perasaan sahabatnya ini.

Butuh waktu lama bagi Jungkook untuk menjawab. "Tzuyu baik, Tae."

"Hah? Lo bahkan gak punya perasaan ke dia," ujar Taehyung langsung menatap manik mata Jungkook. Dia tak mengerti dengan isi pikiran Jungkook. "Lo sengaja? Sengaja jadian sama Tzuyu biar gue bisa deketin Lisa? Kook, gue gak semenyedihkan itu."

"Gak gitu Tae," kata Jungkook akhirnya. "Apa yang gue rasain ke Lisa dan apa yang lo rasain ke Lisa, adalah hal yang berbeda. Gue akuin gue suka bahkan sayang sama dia juga, sedangkan lo sayang dan lo butuh Lisa. Bahkan meski lo gak sadar hal itu adalah kenyataan. Lisa sempet juga tertarik sama gue, tapi dia gak membuka dirinya buat gue."

"Gue liat gimana cara Lisa natap lo." Jungkook menunduk, mengingat hal itu lagi. "Mungkin lo lupa tapi pas lo gendong Lisa saat olahraga gue bisa tau dia tertarik sama lo."

"Dia suka sama lo." Taehyung berkata dengan penekanan. "Tapi lo malah biarin dia pergi?"

"Gue sempet mau gendong dia juga Tae saat itu, tapi dia nolak. Dia emang megang tangan gue untuk lari bareng dia tapi matanya masih natap lo. Gue gak biarin dia pergi. Dari awal gue bukan siapa-siapanya." Jungkook menjelaskan lagi. "Gue sakit, gue gak bohong tapi di sisi lain gue seneng karena kalian sekarang bareng. Jaga dia Tae, jangan nyakitin dia. Kurangin mabuk lo, jangan sok jagoan lagi, dan belajar yang bener buat ujian lo."

"Gue gak mau punya temen bego," tambah Jungkook membuat Taehyung memukul bahunya pelan.

"Sialan," kekeh Taehyung. "Jangan nyesel ya, Kook."

TIKUNG Where stories live. Discover now