EnamBelas - Friends In Love.

Mulai dari awal
                                    

Aku menoleh saat mendengar pintu terbuka.

Adella berdiri di depan pintu dengan nampan berisi susu dan sepiring nasi.

"Loe nginep disini aja ya Del.. Gue males nyetir mobil." Ucap ku pada Adella.

"Gue mau tidur mana? Kamar di rumah ini dipake semua." Adella mendekati ku dan menaruh nampan itu di depan ku. "Makan. Tante nyuruh loe makan."

"Thanks. Loe tidur sini aja. Gue janji gak apa-apain loe." Aku meminum susu putih yang di bawakan Adella.

"Janji loe gak apa-apain gue? Gue gak yakin." Tatapan menyelidik pada ku.

"Janji Del.. Yaallah.. gak baik curigain gue. Dosa loe entar." Aku memakan makanan nya.

"Iya deh. Tapi, gue gak bawa baju. Gimana?" Adella menatap dress hitam yang dia pakai.

"Pake kemeja gue sana. Ambil di walk in closet ya. Gue mau makan." Dia berjalan ke arah walk in closet ku.

Beberapa menit kemudian dia keluar mengenakan kemeja kebesaran dan hanya sebatas setengah pahanya.

Aku ingin memakan nya sekarang. Dia terlihat begitu menggoda.

"Jangan lihat gue seperti itu. Tatapan mata loe itu keliatan mesum tau gak." Adella berjalan menuju meja belajar ku.

Dia menggeret kursi ku dan duduk di seberang ku.

Untung besok minggu. Aku bisa mengantarkan nya sesuka hatiku.

"Loe makan. Dari tadi loe belum makan. Makan sendiri atau gue suapin?" Adella mengancam dengan ancaman itu? Tentu saja aku memilih dia suapi. Ehehe.

"Loe suapi." Aku tersenyum sambil memberikan piring nya.

"Manja banget." Dia menerima nya sambil mencibir.

"Manja gini loe sukakan?" Aku menggoda nya.

"B aja sih." Dia menyuapi ku. "Buka mulut." Aku membuka mulutku.

Kami beradu argumen. Kadang dia mengalah padaku.

Entahlah. Saat aku di dekatnya, aku menjadi sangat manja dan bersikap seperti anak kecil.

Entahlah. Aku juga tidak tau.

Apa ini terjadi pada setiap orang yang jatub cinta? Manja dan bersikap childish. Ini bukan diriku jika berdekatan dengan seseorang yang aku cinta.

Aku pernah juga sekali begini. Saat itu aku masih duduk di bangku 1 SMA. Ada cewek yang memikat hatiku, aku bersahabat dengan dia.

Aku manja ke dia. Bersikap childish. Selalu melindungi nya dari para fans ku. Tapi, cintaku bertepuk sebelah tangan. Dia berpacaran dengan pria lain.

Makanya, aku masih trauma menyatakan cinta pada seseorang yang dekat denganku.

"Hello? Loe ngelamun aja. Dari tadi gue panggil loe, loe malah gak jawab gue." Aku menoleh saat Adella menepuk pundakku.

"Hah? Kenapa? Loe panggil gue kenapa?" Aku menatapnya.

"Gak papa. Sudah. Gue mau tidur. Loe taruh ini di dapur ya." Aku menerima nampan yang diberikan Adella.

Dan satu hal lagi yang baru ku sadari. Sekarang, aku jadi lebih mudah di perintah oleh nya.

Aku menuruti permintaan nya. Menaruh nampan itu di dapur.

Aku menatap Adella yang sudah tertidur pulas.

"Andai loe tau isi hati gue sebenarnya. Gue sayang sama loe. Tapi, gue gak mau loe menjauh dari gue karna, pengungkapan cinta gue. Gue mau loe sendiri yang menyadari nya." Ucap ku pelan saat aku masih berdiri di depan pintu.

Let Me Love You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang