DUA PULUH DUA

6K 220 17
                                    

Sesampainya di depan tempat pemakaman umum Siska melihat Arkan yang sedang berlutut di hadapan makam papah kandungnya, sebelum ke pemakaman Siska sempat kerumah Arkan karna ia tidak melihat Arkan di rumahnya akhirnya Siska bertanya kepada Putra dan kata Putra Arkan masih berada di tempat pemakaman papahnya.

Siska ke Indonesia tanpa mengabari Arkan sama sekali karna memang niatnya dari awal ia ingjn ngasih suprise walaupun ia sudah menjadi mantan. Siska mendekat ke Arkan.

Tepat berada di belakang tubuhnya Arkan Siska bisa mendengar isakan Arkan dan ocehannya Siska menahan tangis ia hanya ingin Arkan tau kalau ia berada tepat di belakang tubuhnya

" papah kenapa ninggalin Arkan, papah emang gak mau ngeliat Arkan wisuda nanti apa? Papah emang gamau apa Arkan kenalin gadis yang Arkan sayangin sampai sekarang, padahal Arkan udah janji sama papah bakal bawa gadis itu di hadapan papah walaupun ia di Thailand Arkan bakal ngenalin gadis itu ke papah. Pah Arkan bakal kesepian tanpa papah"

Siska masih setia mendengarkan ocehan Arkan yang membuat air matanya meledak tanpa bisa di tahan.

" pah Arkan selalu sayang sama papah, papah yang tenang ya disana, makasih ya pah udah ngasih waktu 3 minggu untuk bertemu papah, bercanda sama papah waktu itu gak bakal Arkan lupain pah sampai kapan pun" ucap Arkan.

Siska melihat ke awan yang sudah gelap yang sebentar lagi akan turun hujan untung ia sudah membawa payung untuk menjaga jaga agar tidak kehujanan, tidak lama hujan pun turun siska langsung membuka payung dan mempayungi Arkan yang masih berlutut di depan makam papahnya.

Arkan yang sedang menangis sempat terkejut karna ia tidak kehujana, Arkan langsung mengangkat kepalanya ternyata ada yang payunginnya. Siapa yang payungin gua batin Arkan. Arkan melihat kebelakang dan Arkan terkejut ternyata yang payungin adalah Siska gadis yang ia tunggu kehadirannya.

Arkan sempat tak percaya kalau gadis yang ia sayangin hadir tepat disaat ia membutuhkannya. " Siska" lirih Arkan.

" iya ini gua Ar, gua turut berduka ya" ucap Siska berjalan kesamping tubuh Arkan.

" sejak kapan lo disini"

"barusan gua nyampe, tadi gua sempat kerumah lu tapi kata mamah lu lu masih disini yaudah gua nyusul aja kesini" ucap Siska.

" Siska gu-gua kangen banget sama lo" ucap Arkan.

Mendengar ucapan Arkan Siska langsung mengukir senyumnya di wajahnya " gua juga kangen sama lo Ar"

Keadaan semakin akward setelah Arkan mengungkapkan kalau ia kangen sama Siska sempat hening cukup lama sampai akhirnya Siska yang mulai berbicara. " Ar pulang yuk nanti lo sakit, lagian kan lo harus nyiapin buat pengajian ntar malam"

Selama diperjalanan keheningan melanda di dalam mobil, karna Siska tidak suka dengan situasi hening seperti

" Arkan" ucap Siska. "hm" ucap Arkan tetap fokus mengendarai mobil.

" gimana kabar Meyra?" ucap Siska dengan hati hati. Arkan diam sebntar sebelum ia menjawab " baik" ucap Arkan singkat.

"oh bagus deh" ucap Siska.

Sebanarnya Siska tau kalau Arkan sama Meyra putus karna Maya lah yang mengasih tau semua ia cuman tidak pengin Arkan mengetahui kalau ia tau tentang itu.

" masih dekat sama ka Alvin Sis" tanya Arkan.

" masih ko Ar ya tapi gitu gua cuman nganggep dia kaka doang gak lebih" ucap Siska

" lebih baik lo gausah deket lagi sama dia Sis" ucap Arkan.

Siska mengeryitkan dahinya, kenapa Arkan bisa bicara begitu. " emang kenapa?" ucap Siska

Ada Cinta Di SMA [COMPLETED]Where stories live. Discover now