Eight

104 5 0
                                    

Yoora POV

"Omoo!!" Pekikku kaget

Aku masuk ke kamarnya, ia hanya berbaring do tempat tidur, kulihat dia seperti sakit.

"Jungkook" aku coba memanggilnya

"Kau? Kenapa bisa di sini?? Apa ini mimpi??"tanya jungkook padaku

"Ani.. aku di suruh sama Yuri saem untuk menjenguk mu"

"Ohh.. aku tidak apa-apa. Pulanglah"

Ia mengusir ku, menyuruh pulang lalu ia kemudian membalikkan badannya

"Tapi kau tampak tidak baik-baik saja jungkook"

"Aku sudah bilang aku baik-baik saja!"

"Kau itu keras kepala sekali" kataku jengkel. Aku melihat wajahnya lesuh sepertinya ia sedang demam.

Aku menyentuh keningnya dan ternyata benar, keningnya sangat panas seperti air mendidih

"Ini yang kau bilang Baik-baik saja?" Tanyaku meledeknya

"Aku tidak apa kok.. aku kuat"

"Dasar pabo. Kalau begini terus kau bisa mati bodoh!"

"Biar saja aku mati, toh tidak ada yang peduli lagi denganku" katanya sambil tersenyum pahit

"Bodoh! Appa dan eomma mu pasti khawatir padamu"

"Hahaha.. Mereka tak memperdulikanku, aku seperti bayangan bagi mereka"

Aku heran dengan perkataannya, mungkin ini adalah alasan nya selama ini menjadi anak yang nakal. Mungkin dia kesepian dan tak mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Aku pun keluar dari kamarnya

Jungkook POV

Aku sangat kaget katika tahu Yoora datang menjengukku, aku senang di awal tapi setelah mengetahui ia menjengukku karena di suruh Yuri Saem langsung rasa senangku pudar begitu saja.

Aku lihat dia keluar dari kamarku, ku pikir pasti dia pulang, aku pun melanjutkan tidurku yang terganggu karena kedatangannya

Kleekk~

Pintu kamarku terbuka, aku akhirnya membalikkan badanku melihat siapa yang masuk dan ternyata adalah Yoora. Dia kembali membawa baskom dan waslap

"Cepat berbaring terlentang" perintahnya. Ia pun mengompres dahiku.

Hanya ada keheningan di antara kami berdua

"Pulanglah! Ada bibi yang mengurusku" kataku

"Anii.. buktinya kau tidak di urus sampai panasmu begini"

"Tidak usah sok peduli denganku, nanti namja chingu mu marah" ledekku

"Ani.. dia tidak akan marah, bahkan radi dia yang mengantarku ke sini"

"Yeoja pabo! Mana ada namja yang mau menunjukkan kecemburuannya! Ckckck " kataku sambil menggelengkan kepalaku

"Kau terlalu polos atau bodoh" lanjutku

"Tapi.. Jin bukan namja yang cemburuan"

"Pabo pabo.. mana ada namja yang mau menunjukkan kecemburuannya"

"Sudah.. jangan banyak bicara. Kau sudah makan belum?" Aku menggelengkan kepala pertanda aku belum makan

"Tunggu di sini, aku akan masak bubur untukmu"

Ia pun berlalu dan langsung ke dapur. Rasa senang tiba-tiba muncul di hatiku. Rasanya ia seperti pacarku. Ia mengurusku yang sedang sakit. Tapi aku tiba-tiba teringat bahwa ia sudah memiliki namja chingu.

(BTS FF) Nappeun Namja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang