Part 24r

1K 87 5
                                    

Setiap hari pak takeshi selalu datang kerumahku walau hanya sekedar menyapa yuichi. Hubunganku dengan keluarga takeuchi menjadi sangat baik. Aku sempat heran, mengapa dengan begitu cepat aku bisa dekat dengan mereka. Karena terlalu dekat sampai-sampai kami seperti sebuah keluarga yang manis. Siang ini pak takeshi memintaku kerumah nya yang beberapa minggu terakhir ini sering aku kunjungi.
Sambil mengendarai mobil masuk ke pekarangan rumah keluarga takeshi. Setelah itu aku melirik keRah sikecil yuichi yang tertidur di kursi bayi sebelahku.
" nah, yuichi. Kita sudah sampai di rumah kakek takeshi. Kalau beruntung kita bisa bertemu dengan tante candy dan paman yoshito" kataku pada bayi mungilku yang masih terlelap dengan nyenyak.
Kalau mau jujur, sebenarnya yuichi sama sekali tidak merepotkanku dalam segala hal. Saat tidur malam pun dia tidak pernah rewel sama sekali.
Aku menggendong dengan hati-hati dan memeluknya gemas. Aku berjalan menuju pintu rumah besar keluarga takeuchi dan mengetuk pintu itu.
Seorang asisten rumah tangga membuka pintu dan tersenyum padaku.
" hai bibi, bisa bertemu dengan pak takeshi?" Kataku.
" tentu saja non" kata bibi itu mengarahkanku di ruang duduk keluarga.
Belum sampai pada ruang itu aku mendengar suara keras.
" ayah belum memberi tahunya juga?" Ujar yoshito kesal.
" saya setuju dengan kakak ayah" kata candy.
Aku mengernyit, apa yang sedang mereka bicarakan? Sambil berdiri didepan pintu ruang duduk keluarga takeuchi yang sedikit terbuka. Sebenarnya itu tidak sopan, karena mendengarkan pembicaraan orang lain tanpa izin. Tapi rasa penasaranku lebih besar.
" ayah harus beritahu pada dian bahwa kita adalah keluarganya ayah....dan dia harus tinggal bersama kita. Sudah berapa tahun kita kehilangan dian ayah. Tetapi ayah sama sekali tidak bergerak atau pun mengatakan satu patah kata pun" kata yoshito.

Apa yang mereka maksud dengan keluarga? Aku keluarga mereka? Bagaimana bisa? Sedangkan kami barusan saja dekat? Kataku dalam hati.

" ayah terlalu lemah lembut pada bibi natalya karena rasa bersalah ayah padanya. Padahal ayah sudah mengatakan akan bertanggung jawab padanya. Hanya karena kondisi keuangan kita saat itu kurang meyakinkan sehingga bibi memilih mencari orang yang lebih kaya. Tetapi dengan teganya, dia tidak mengatakan bahwa dia sedang hamil" kata candy dengan kesal.
Aku langsung bersandar di dinding sebelah pintu. Aku merasa lemah dan gemetar. Pikiranku kosong. Natalya yang dimaksud itu mama kah? Yang mereka bicarakan adalah aku. Pantas saja mama begitu membenciku dan tidak mengiginkan ku. Ternyata aku memang anak yang seharusnya tidak dilahirkan. Saat ini aku mendengar satu kenyataan lagi. Bahwa aku anak dari takeshi takeuchi? Pantas saja wajahku selalu di katakan mirip dengan orang jepang.

" ayah akan bagaimana? Masa membiarkan begini terus, yah? Saya sudah tidak sabar menyambut si bungsu ayah" kata yoshito.
" ayah pikir..." Belum selesai takeshi berbicara dia mendengar suara.

Brukk

Aku terduduk sambil memeluk yuichi dengan tangan gemetar. Ah ya...ternyata aku tidak kuat lagi untuk berdiri. Entah dari mana terasa air menetes ke punggung tanganku. Untung saja aku masih memeluk erat yuichi. Ada rasa takut dan jantungku berdetak kencang. Apa yang harus aku lakukan? Aku sudah mendengarkan apa yang seharusnya aku tidak tau dan tidak perlu tau.

Takeshi dan kedua anaknya membuka pintu ruang keluarga lebih besar dan melihatku terduduk sambil memeluk yuichi. Candy dan yoshito saling bertatapan. Cqndy menghampiriku mengambil yuichi dari gendonganku sambil berjalan meninggalkan aku dan takeshi. Takeshi menatapku dengan mata sendu dan berair. Saat dia hendak menyentuhku secara pelan. Hampir saja aku menepis tangannya. Tetapi ada sebuah suara hati yang melarang ku menepis tangan itu. Takut  dan pikiran ku kosong. Aku menurutinya dan memasuki ruang keluarga yang hanya bersisa kami berdua.

" kamu mendengar semuanya? Tanya takeshi.
Aku mengangguk.
" kamu tidak ingin tau?" Tanya takeshi.
" a..aku sebenarnya masih bingung. Entahlah, pikiranku kosong" kataku sambil menautkan kedua telapak tanganku diatas pangkuanku. Aku merasakan dingin tanganku dan sesedikit gemetar.
" kalau diizinkan, saya ingin bercerita" kata takeshi.
Aku menatapnya dan dengan lemah aku mengangguk.

You are not alone(terbit dan tersedia di googleplaystore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang