Bab 15r

2.2K 120 2
                                    

Aku sudah menyelesaikan pekerjaanku. Dengan tampang kusam. Aku masuk ke ruang ganti membersihkan semua make up dan mengganti bajuku.
Aku bersiap akan pulang dan aku berjalan menuju ke pintu keluar tapi di pintu itu david sudah menunggu dengan senyumnya.
" ayo pulang" kata david.
Kok bisa yah? seorang laki-laki memiliki fisik kuat seperti ini? Hahh.... aku berjalan disebelahnya dengan lemas.
" kenapa lesu sekali din?" Tanya david.
Apakah aku perlu menjawab? Penyebabnya adalah dia? Dia yang sudah melakukan sesuatu pada tubuhku tadi siang?? Tetapi aku memilih untuk tetap diam saja.
" kenapa gak jawab din? Oh.. Jangan-jangan karena kegiatan kita tadi siang?" Kata david dengan semangat.
Aku menatapnya tajam. Apa lagi maunya dia?
" emmm din, nginap yah diapartemenku. Bila perlu pindah deh kesana" kata david.
" gak, aku gak mau pindah. Nanti orang akan berpikiran aneh" kataku.
Aku dan david baru saja melangkah keluar dari gedung. Kami sudah melihat banyak sekali mobil pemadam kebakaran didepan. Aku mengernyit dan melihat kearah mana mobil itu melaju. Bukankah itu arah asrama? Jantungku berdetak kencang.
" vid, itu mobil kok arah nya ke asrama yah?" Kataku sudah mulai takut.
David melihat arah mobil pemadam kebakaran itu dan mengernyit sambil membenarkan kataku.
" ayo vid kita lihat apa benar" kataku panik.
Aku menyeret tangan david dan tidak sadar kalau kami berjalan kaki langsung kesana.
................
" ya Tuhan vid, apa yang harus aku lakukan?" Kataku yang lemas melihat asrama tempatku terbakar dengan api besar.
" tunggu disini din aku mau bertanya sebentar" kata david yang berjalan mendekati salah satu penghuni asrama.
Untung saja kebakaran itu tidak memakan korban namun kerugian materi dari penghuni asrama saja yang perlu diperhitungkan.
................
" malam ini kamu di apartemenku saja din" kata david.
Aku menatap david dengan resah. Aku tadi menolak untuk tinggal di apartemennya dan mau tidak mau aku harus kesana. Saat aku hendak berbalik berjalan dalam gandengan david. Ada sebuah tangan yang menarikku sehingga aku langsung terjerembab dalam pelukannya. Aku mendongak melihat siapa yang menarikku dan aku melihat yoko.
" untung saja din, kamu gak apa-apa kan din?" Kata yoko yang panik dan memelukku erat.
" yok? Kaget aku" kataku padanya.
" kamu tidak apa-apa saja. Aku sudah bersyukur din?" Kata yoko sambil menarikku dan memelukku. Aku memeluk yoko karena rasa sayangku padanya.
Tangan david langsung menarik aku dari pelukan yoko. Yoko tersentak dan melihat david dengan tatapan tidak suka.
" kenapa sih vid?" Kataku sambil menyentuh tanganku yang sakit. Aku berusaha melepas tangan david tetapi cengkraman tangan david terasa amat menyakitkan. Aku menatap david dan menoleh yoko dengan bingung.
David dan yoko saling bertatapan seolah tatapan mereka saling membunuh dan mematikan.
" din, kamu malam ini mendingan kerumahku aja deh. Soalnya asrama nya terbakar" kata yoko.
" din, aku sudah bilangkan tadi kalau kamu tinggal diapartemenku aja" kata david.
Aku diam menatap kedua lelaki yang aku sayangi. Sedangkan mereka sambil melemparkan tatapan saling tidak suka.
" tidak aku tidak akan ikut kalian. Aku akan pulang ke rumah mama ku" kataku menarik tanganku dan berjalan meninggalkan  mereka. Aku memanggil taksi dan memberikan alamat yang aku tuju.
............................
Sampai dirumah mama aku hanya berdiri tak bergeming menatap rumah besar itu dalam diam. Aku berkata dalam hati Dan menguatkan diriku aku berjalan Walau sempat berhenti didepan pintu rumah itu Beberapa kali. Aku memaksakan diri untuk memencet bel.
Aku menunggu tidak beberapa menit pintu terbuka.
" non Dian?" Kata pengurus rumah tangga mama.
" mama Ada bik?" Kataku.
" nyonya Ada di ruang tamu non" kata pengurus rumah tangga menyingkir supaya aku bisa masuk kedalam.
Aku berjalan menuju ruang tamu. Sebelum sampai, pintu itu terbuka Dan sosok mama terlihat menatapku Dari ujung rambut sampai ujung kaki.
" aku Kira kamu lupa kalau masih Ada orang tua kamu disini. Apa kamu Kira rumah ini semalam hotel atau cafe yang hanya bisa kamu datang sesuka hati kamu? Dan ada apa gerangan, hari ini kamu kesini?" Kata mama dengan dingin Dan melewati ku.
" asrama tempat ketjaku terbakar ma. Aku pikir...aku ingin tinggal disini beberapa waktu" kataku.
" apa yang kamu lakukan diluar? Benar-benar kerja atau tidak saja mama tidak yakin. Satu hal lagi, rumah ini bukan hotel. Kalau kamu hanya menginap sementara disini. Kamu bisa menggunakan ruangan atas. Kamu bersihkan sendiri" kata mama langsung menuju ke kamar adikku.
Kamar yang dimaksud adalah kamar yang dipenuhi oleh barang dan itu adalah gudang yang sangat panas. Aku pernah tidur disana, karena adik perempuanku berteriak padaku bahwa ini adalah rumahnya. Tentu saja dia mengusirku juga. Pada waktu itu, dia hanyalah seorang anak berumur enam tahun. Mana mungkin dia gak paham kata mengusir waktu itu? Pastinya dia merasa aku sangat menggangunya.
Aku merasakan sakit dihatiku. Inikah hidupku? Yang selalu disakiti oleh orang tuaku sendiri. Sakit....aku menyentuh dadaku dan membalikkan badan ku berjalan menuju pintu. Pintu yang tadi aku masuk Dan keluar dengan pintu yang sama.
Aku keluar Dari rumah itu dengan tatapan heran Dari pengurus rumah tangga mama.
Aku berbalik Dan menatap rumah itu sambil tersenyum miris.

You are not alone(terbit dan tersedia di googleplaystore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang