Part 16r

2.3K 110 10
                                    

Aku mengerjapkan matanya. Melihat sekeliling ruangan. Aku tau bahwa terakhir kali aku ada di dalam mobil yoko. Sekarang aku ada dimana? Kalau dikatakan ini kamar yoko, sudah dipastikan bukan. Karena aku beberapa kali pernah berada di apartemen yoko. Bagi ku, yoko layaknya seorang kakak laki-laki yang tidak pernah ku miliki.
Aku mengangkat tanganku dan melihat ditanganku terpasang infus dan berpikir lagi kalau ini adalah rumah sakit. Tapi jelas bukan juga. Karena interior kamar ini familiar. Akhirnya aku sadar ini adalah kamar apartemen david.
Saat aku hendak mengeluarkan suara. Tetapi suaraku serak karena demam yang telah kualami. Untungnya demamku sudah turun. Pintu kamar terbuka dan terlihat david sedang membawa nampan bubur dan teh manis hangat.
" sudah sadar?" Tanya david yang memberikan senyum lembut nya.
Aku hanya bisa mengangguk melihat david.
" ayo makan dulu, demammu sudah turun" kata david.
" maaf, aku merepotkan mu" kataku serak.
" kamu tidak merepotkanku" kata david yang mempersiapkan bubur untuk menyuapiku makan.
" kenapa aku bisa berada disini?" Kataku yang mulai memperhatikan wajah david yang penuh luka. Aku mengulurkan tanganku dan menyentuh wajah david.
David menggengam tanganku dan menggelengkan kepalanya.
" aku menjemputmu, aku tidak rela ada pria lain yang menyentuhmu" kata david.
"Apakah luka ini karena kamu dan yoko berkelahi" tanyaku.
David mengangguk dan berkata " kami pantas melakukannya din, karena kami sama-sama menyayangimu. Tapi kamu milikku. Bukan miliknya. Sudah sepantasnya aku membuatnya melepaskanmu" kata david.
" pantaskah luka ini demi aku yang bukan siapa-siapa ini vid. Sedangkan kamu seorang ceo dengan kekayaan yang banyak. Wanita mana pun bisa kamu miliki. Saat kamu bosan pun kamu akan mencampakkanku?" Kata ku yang hampir meneteskan air mata mengingat mama yang melakukan hal yang sama. Dia menikah lagi dan mencampakkanku tinggal bersama nenek dan kakek.
" aku akan menjadikanmu istriku din. Aku tidak akan melepasmu lagi. Kamu milikku. Setelah kamu sehat aku akan membawamu bertemu mama dan papa" kata david tersenyum.
" apakah keluargamu bisa menerimaku?" Tanyaku
" aku akan membuat mereka menerima mu" kata david mengecup ringan bibirku.
Mataku dan mata david saling bertatapan dan hidung kami saling bersentuhan.
" aku mencintaimu" kata david lirih " sekarang makanlah dahulu" kata david mengecup keningku. Aku hanya tersenyum lembut padanya dan mulai memakan suapan demi suapan yang disodorkan oleh david padaku sambil meneteskan air mata terharu.

Seumur hidupku Tuhan sudah lama sekali tidak seorang pun begitu perhatian padaku. Seperti david yang dengan sabar menyuapkan makanan padaku seperti ini. Kataku dalam hati.
....................
Satu minggu setelah sakitku, aku memulai aktifitasku seperti biasa. Walaupun david membatalkan beberapa kontrak kerja demi aku, supaya tidak terlalu lelah.
Seperti biasanya aku masuk kedalam dapur rekaman dalam keadaan senang dan pulang bersama david.
Semua orang yang ada di studio tau bahwa kami menjalin hubungan dekat. Namun tidak satu pun dari mereka berani bertanya didepan ku.
Hari ini, david sudah berkata agar aku menunggunya. Karena dia memiliki rapat dengan kliennya yang penting. Aku menunggunya di bagian lobby. Saat aku berjalan tanpa sengaja aku mendengar ada yang bergosip. Karena keingin tahuan diriku yang besar, aku mendekati sumber suara itu.
" say, sampe kapan sih pak david nempel sama itu cewek jelek?" Kata wanita pertama.
" ihhh, dia gak tau kali yah. Pak david udah ditunangkan sama wanita lain" kata wanita kedua.
" kok kamu tau? Masa sih udah tunangan?" Kata wanita pertama.
" itu lo bu selin ong, yang sekarang lagi rapat sama pak david itu" kata wanita kedua.
" bu selin ong? Yang punya rumah produksi terkenal itu kan?" Kata wanita pertama yang dibalas anggukan dari wanita kedua.
" kata nya sih, mereka teman baik dan sempat menjadi pasangan paling serasi. Mereka pacaran hampir lima tahun" kata wanita kedua.
" kenapa mereka gak pacaran lagi? Gmana kok bisa tunangan?" Tanya wanita pertama.
" isu nya lo yah. Katanya bu selin itu pisah sama pak david karena mau teruskan usaha nya orang tua bu selin. Terus pak david jadi suka mainnin cewe karena dulu putus sama bu selin" kata wanita kedua.
" nah, kok sekarang malah tunangan? Belom lo jelaskan ke aku" kata si wanita pertama.
" katanya sih karena usaha keluarga bu selin udah berkembang dan keluarga pak david itu suka melihat bibit, bebet, dan bobot wanita yang akan menjadi menantu mereka" kata wanita pertama.
Aku yang mendengar hal itu serasa jantungku diremas keras. Sakit rasanya. Aku terus berkata dalam hati. Aku bukan dari keluarga berpunya. Kuliah pun aku tidak bisa meneruskannya. Saat ini aku menjadi penyanyi hanya sebuah mukjizat. Aku dikenal pun karena david yang mengangkatku. Apakah aku pantas menjadi pendamping david nanti?
Aku langsung putus asa. Dan berjalan menjauhi kedua wanita yang sedang bergosip itu.
Aku menarik napas dan menghelanya beberapa kali dan mengambil pikiran positif. Sambil berkata dalam hati aku tidak butuh pria, aku bisa hidup mandiri, dan aku tidak akan bergantung pada siapa pun aku memejamkan mata dan menghitung sampai sepuluh dan berjalan tegak dan mantap.
Aku bertekad tidak akan bergantung pada siapa pun. Aku tidak mau seperti mama yang bergantung pada pria. Karena seumur hidupku aku tidak tau siapa ayahku? Kenapa aku lahir? Aku hanya tau, siapa mama ku.
Aku duduk di sofa lobby dan mengeluarkan ipod dan mendengarkan musik. Inilah caraku menenangkan pikiran dan dunia ku. Aku mencintai musik. Sambil mendengarkan lagu aku mengeluarkan sebuah buku kecil dan menulis di buku diaryku.

You are not alone(terbit dan tersedia di googleplaystore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang