Part 7

2.8K 132 1
                                    

Seminggu waktu yang terasa singkat karena aku harus berhenti dari semua pekerjaanku. Jelasnya aku harus mencari penggantiku di tempat luke dan john. Aku juga harus menyelesaikan dubbing beberapa film yang kengharuskan mengunakan suaraku. Benar-benar tenagaku terkuras habis. Belum lagi aku harus merapikan semua barangku karena aku harus berpindah dari kost ke asrama yang disiapkan oleh perusahaan.
Untuk membawa barangku yang memang tidak banyak, tetapi buku novelku yang banyak. Aku meminta bantuan yoko sahabatku tersayang. Walau dengan mengomel dia akhirnya berhasil meminjam mobil temannya sebuah kijang innova untuk mengangkut barangku. Tidak mungkin dia menggunakan mobil sportnya untuk mengangkut barangku bukan. Bisa-bisa mobil sportnya lecet karena kardus berisi buku novel ku.
Hari yang telah ditunggu pun sudah tiba. Alamat asrama terletak dikawasan yang lumayan dekat dengan kantor utama. Kalau boleh aku katakan asrama itu terletak di gang seberang kantor. Jadi saat berangkat kekantor, aku hanya perlu keluar dari gang dan berjalan menyeberangi dengan jalan melewati jembatan.
"Kamu yakin din ini tempatnya?" Tanya yoko.
" yakin yok, nih alamatnya. Coba deh kamu baca lagi" kataku yang mendongak melihat bangunan dari asrama yang menurutku sepertinya sudah tua. Aku hanya berharap supaya kamar dan segala fasilitasnya tidak tua.
Aku membawa satu koperku dan yoko membawa satu dus barangku beserta sebuah tas di lengannya. Aku mengetuk pintu.
"Yok, kok aku udah ngetuk pintu, tapi belum ada yang bukain?" Kataku yang memang sudah mengetuk beberapa lama. Yoko sudah lelah dan menaruh dus ku dilantai. Aku masih mengetuk dan tetep tidak ada yang buka. Yoko sebal dan mengetuk lebih keras dari aku.
Kami berdua menunggu ada beberapa menit dan aku mencoba memegang gagang pintu dan terbuka.
" din, aku gak setuju deh kalau kamu tinggal disini. Liat aja pintu gak ditutup begini" kata yoko.
" udah ah yok, mau tinggal dimana coba aku kalo gak disini" kataku masuk kedalam asrama itu dan mengernyit. Seperti rumah tak berpenghuni.
" yok itu ada tangga deh. Kita naik gak yah?" Kataku yang udah takut-takut karena aku sampai di asrama ini, hari memang sudah malam sih.
" ya udah kita panggil aja. Permisiiii" kata yoko dengan keras di kata permisi nya.
Tetap tidak ada tanggapan. Aku menyentuh lengan yoko karena takut. Jujur saja aku seorang penakut dan efek kebanyakan nonton film hantu dulu waktu remaja. Aku membayangkan beberapa puluh adegan hantu.
" yok, gue takut deh yok gelap begini" kataku.
" makanya aku bilang. Aku gak setuju kamu tinggal ditempat ini" kata yoko sambil mengomel. Aku melihat keujung ruangan sepertinya ada terang remang-remang. Diantara semua ruangan hanya ruangan itu yang remang-remang.
" yok disitu ruangan apa yok? kok remang-remang yah" kataku. Yoko langsung memegang tanganku erat dan berjalan kesana.
Kami mengetuk pintu dan tidak ada tanggapan juga. Yoko langsung membuka pintu itu dan betapa kaget nya kami. Karena didalam ruangan itu ada dua laki-laki dengan pakaian dokter lengkap dengan penutup mulut sedang membawa pisau bedah dan pasien yang tidur adalah seorang wanita dengan seorang suster gemuk yang mengenakan penutup mulut.
" sepertinya kita ketahuan sedang malpraktek mari kita tangkap saksi nya" kata salah satu dokter itu. Sontak aku berteriak dan menarik yoko berlari. Jujur saja aku sudah ketakutan, karena sekarang sedang rame- ramenya kasus penjualan organ dalam manusia. Dasar ceo mesum, dia mau jual organku supaya dia kaya.
Sampai di pintu depan aku hendak membuka pintu tetapi tidak bisa. Aku sudah kalut dan menangis. Yoko sudah ancang-ancang mau mengeluarkan jurus karatenya.
" akhirnya mereka tidak bisa keluar juga" kata suster gemuk itu dan dua dokter dibelakang tertawa seram.
Aku sudah berkomat kamit berdoa dalam hati. Setidaknya diajalku yang sudah dekat ini dosaku diampuni dan masuk surga. Sedangkan yoko sudah siap mau menendang dan tiba-tiba semua lampu nyala. Kami mendengar suara dari lima orang.
" surpriseee!!!!" Kata lima orang.
Yoko langsung berdiri tegak dan masih shock beberapa saat. Kemudian tertawa sampai sakit perut. Aku membuka mataku dan menatap orang yang memakai pakaian dokter. Total ada tiga laki dan dua perempuan.
" maaf yah, ini acara penyambutan buat kamu" kata cowok yang membuka lampu tadi sambil tersenyum geli.
" kamu anak baru kan?" Kata cowok berpakaian dokter dengan bercak darah.
" iya lah anak baru masa anak lama kayak kamu, bosenin" kata temen nya yang memakai baju dokter bersih dari bercak darah.
" salam kenal non saya bik nah yang jaga asrama ini " kata wanita gendut berpakaian suster.
" kalo aku linda satrio. Sama seperti kamu aku aktris pendatang baru" kata wanita yang aku kira adalah korban yang dioperasi.
Aku menyambut tangannya. Yoko menyambut tangan wanita itu dan mengenggam nya lebih lama. Hah! Dasar laki-laki. Liat cewek cantik aja sudah gak bisa.
Aku menyambut tangan ketiga laki-laki yang memperkenalkan diri mereka satu persatu. Yang pakai baju bebas namanya joshua santoso seorang asisten produser yang magang. Berbaju dokter bersih bernama christoper santoso sepupu joshua yang menjadi aktor pendatang baru dan temannya yang memakai baju dokter berdarah-darah bernama ken putra raharjo yang menjadi salah satu aktor pendatang baru juga.
Mereka mengajakku ke ruang keluarga dan aku melihat ada lima macam makanan, dua dessert dan sebuah cake yang bertulis selamat datang. Aku tersenyum dan kami melakukan perayaan selamat datangku dengan ceria.
Hatiku menghangat. Inikah rasanya jika kita diterima dan memiliki keluarga? Aku sudah lama tidak merasakan perasaan seperti ini. Yoko merangkul bahuku dan kutepis tangannya. Yoko tetap ngotot merangkulkan lengannya dibahuku. Apa yoko tidak jatuh pamor kalau nanti seandainya dia mau merayu linda.
..................
David duduk di penthouse nya yang terletak di bagian belakang gedung perkantoran utamanya. Jadi bangunan kantor utama itu menyambung dengan penthouse milik david. Untuk apartemennya sudah terjual semua. Namun disisakan penthouse untuk david.
Karena bangunan dan kantor utama semua itu dirancang atas keinginan david. David anak semata wayang yang amat disayang oleh kedua orang tuanya. Maka apa pun keinginan david pastinya akan dituruti oleh kedua orang tuanya.
Didalam penthouse nya david membuat sebuah ruang rekaman tersendiri. Dia suka mengarang lagu didalam ruangan yang tenang dan sepi ini.
Penthouse ini termasuk besar karena hanya dihuni oleh david sendirian. Makanya david jarang pulang ke penthousenya. Dia lebih suka berdiam di ruang kerja nya yg ada di kantor utama, yang juga telah difasilitasi ruang tidur sederhana. Tapi kalau david ingin membuat lagu. Maka mau ataupun tidak dia harus tidur di penthousenya.
David memejamkan matanya. Mengingat kembali semua warna suara yang dimiliki oleh dian. Dia tersenyum dan mengutak atik alat sound system nya dan memainkan gitar, drum, keyboard dan komputernya. Dia menuliskan tangga lagu dan lirik lagu tersebut didalam kertas.
..........................
Aku memasuki kamar yang sudah disediakan untukku. Not bad, kamar walau kecil tetapi sudah difasilitasi oleh kamar mandi dalam. Aku menaruh koperku dan yoko mengangkatkan dua dus beserta satu tas tangan.
" din, habis gini aku balik yah? Aku ada janji sama cynthia" kata yoko. Aku mengangguk. Yoko memeluk dan mengecup pipiku yang langsung kuhadiahi pukulan di lengannya.
" kamu apaan sih yok" kataku kesal membersihkan pipiku bekas diciumnya dengan tisue basah dari dalam celana ku.
" pengen aja jahilin kamu" kata yoko berlalu dan tertawa.
Aku melihat tingkahnya sambil menggelengkan kepalaku. Entah apa yang ada di dalam otak mesumnya itu. Pacar sudah ada masih saja menganggu aku yang masih cantik mulus ini.
...........
Author pov

Maaf kalo update terkesa pelan dan lambat. Tapi aku berusaha update dengan semangat. Mudah-mudahan para reader mau bersabar yah. Terima kasih. Salam sayang dan jangan lupa vote nya dan comentnta. Saran dan kritiknya selama demi kebaikan aku terima kok :).juga kendala sinyal yang naik turun. Maklum disini kota kecil.see you in next chapter.

You are not alone(terbit dan tersedia di googleplaystore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang