Part 22r

2.4K 127 11
                                    

Diluar ruang operasi suatu rumah sakit
Seorang dokter keluar dan langsung didatangi oleh pria paruh baya yang matanya sembab dan khawatir.
" bagaimana dok?" Tanya pria itu.
" selamat pak, cucu nya laki-laki dan sang ibu kembali bernafas" kata sang dokter.
" maksudnya kehilangan nafas?" Tanya pria itu dengan hati khawatir dan takut.
" ibu dian sempat kehilangan nafasnya pak. Tapi kami tidak memyangka ada suatu mukjizat yang membuat ibu dian bernafas kembali. Mungkin karena doa dari anda pak" kata sang dokter.
" terima kasih dok. Tolong berikan semua yang terbaik buat anak saya dan cucu saya. Bisakah saya melihat cucu saya dok" kata pria itu.
" tentu saja boleh pak" kata sang dokter.
Pria itu meninggalkan sang dokter dan menuju ruang bayi dan mencari-cari nama dian di setiap ujung kepalan tangan mungil bayi yang biasa diberikan gelang penanda dan dia melihatnya. Pria itu meminta pada seorang suster jaga agar di perbolehkan untuk menggendong bayi itu.
Saat menggedong beyi itu dengan terharu pria itu meneteskan airmata. Dia mengecup kening sang bayi.
Aku tidak akan melepaskan kalian lagi. Kamu dan ibumu adalah harta karun tersembunyi yang akhirnya kutemukan. Kamu adalah cucu pertamaku. Aku akan memperkenalkan kamu kepada bibimu dan pamanmu. Kata pria itu.

Ruang rawat inap vvip
Aku merasakan sakit di bagian perutku dan sedikit pusing. Aku membuka mataku perlahan dan menatap sekeliling. Aku melihat ruangan dan melihat ada yang menggenggam tanganku. Siapa pria ini? Tanyaku dalam hati. Pria itu melihatku membuka mata.
" apakah, kamu haus?" Tanya pria itu.
" anda yang menolong saya?" Tanyaku.
" iya, tapi itu yang seharusnya saya lakukan" kata pria itu.
" maksud anda?" Tanyaku tambah bingung.
" ehm sebelum aku menjelaskannya. Aku ingin memperkenalkan diri dulu. Nama saya takeshi takeuchi. Saya ceo IT jepang khusus Indonesia. Kamu anak natalya iskandar?" Tanya pria itu.
" anda mengenal mama?" Tanyaku.
" aku mengenalnya sejak lama" katanya tersenyum lembut.
" tunggu sebentar, anda ayah candy natalya takeuchi penyanyi itu?" Tanyaku.
" ya aku ayahnya" dan ayahmu juga. Namamu seharusnya tersemat takeuchi juga. Pria itu menatap dian.
" wahhh! Hebat. Pasti candy sangat bangga punya ayah seperti anda dan pantas saja dia hebat" kataku dan meringis karena merasakan bekas diperut yang di perban itu membuatku merasakan sakit.
" sakit? Mana yang sakit?" Kata takeshi menatap putri bungsunya. Ya, seharusnya dian adalah anak bungsunya. Anak bungsu yang terhilang.
" perutku pak. Akh!" Kata dian mau menyentuh perutnya yang langsung ditahan oleh takeshi.
" jangan disentuh dulu. Saya panggilkan dokter dulu" kata takeshi masih takut menjelaskan karena kondisi dian masih belum sehat.
Aku pun terlanjur lupa dengan pertanyaanku.
Takeshi langsung menekan tombol pemanggil dan dengan segera dokter dan suster datang. Tentu saja segera karena pelayanan vvip jelas berbeda.
" dok, bayi saya?" Tanyaku.
" bayi anda ada di ruang bayi. Sebentar lagi akan dibawa kesini. Tapi anda masih harus banyak beristirahat dan luka operasi memang sedikit sakit karena kami melakukan tindakan operasi saat anda telah merasakan kontraksi" kata sang dokter.
" apakah saya bisa menyusui si kecil?" Tanyaku.
" anda hanya bisa menyusui sikecil dengan cara tidur nyonya" kata suster.
" berikan obat penahan rasa sakit" kata sang dokter.
Suster mengangguk dan menyuntikkan semacam cairan ke infus. Efek obat itu baru terasa beberapa waktu.
" maafkan saya paman. Saya merepotkan anda. Apakah anda tidak terganggu pekerjaannya tuan? Karena terus disini menjaga saya?" Tanyaku.
Pria itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Tidak berapa lama kami diam dan hening, pintu terbuka dan suster mendorong seorang bayi mungil dalam kereta tidur rumah sakit. Aku langsung ingin bangun tapi ditahan oleh pria itu karena tidak diperbolehkan bangun sementara.
Aku menatap bayi mungil yang sudah mendekat ke arahku. Ya Tuhan, dia mungil. Dia mirip dengan david. Dia hanya mewarisi bibir tipis dan kulit putih seperti susu dariku.
" bolehkah aku memeluknya?" Tanyaku pada suster. Sang suster langsung menggendong bayi mungil itu dan membaringkannya di sebelahku. Aku menatap bayi mungil di lenganku dan dia bergeliat.
" saya bantu nyonya untuk menyusuinya" kata sang suster. Aku sudah tidak perduli lagi siapa yang ada di sekitarku. Aku langsung berusaha membuka payudara dan dibantu oleh suster untuk menyusui si kecil. Takeshi mendengar suara telepon berdering dan dia keluar untuk mengangkatnya.
" ayah, sudah menemukan si bungsu?" Tanya yoshiro.
" iya ayah sudah menemukannya" kata takeshi.
" apakah ayah sudah mengatakannya? Bahwa dia anak ayah?" Tanya yoshiro.
" belum, karena kondisi si bungsu kurang sehat. Bagaimana dengan candy? Apakah dia menerima nya?" Tanya takeshi.
" dia menerimanya dengan sangat senang ayah. Dia tidak sabar untuk kesana. Perihal david bagaimana ayah?" Tanya yoshiro.
" jangan biarkan dia menemukan dian dan anaknya dulu. Ini pelajaran buat keluarga sombong seperti mereka" kata takeshi.
" padahal kalau ayah mau. Kita mengirim virus ke sistem perusahaan mereka dan membuat mereka pusing" kata yoshiro terkekeh.
" jangan lakukan itu yoshiro. Bagaimanapun mereka adalah calon besan kita" kata takeshi menegur anak sulungnya.
Setelah berbicara sejenak dengan anak sulungnya yang menggantikannya menghandle pekerjaan. Takeshi kembali masuk kedalam ruangan vvip itu dan melihat putrinya masih menyentuh bayi mungil yang sudah terlelap setelah di susui oleh ibunya.
" ekhem..apakah sudah memberinya nama?" Tanya takeshi.
" belum paman, akte lahirnya saja saya belum tau bisa dibuat atau tidak" kataku lesu.
" aku akan membantu membuatnya" kata takeshi.
" terima kasih paman. Saya tidak tau harus bagaimana untuk membalas kebaikan anda" kataku.
" perbolehkan aku memberinya nama" kata takeshi.
"Karena anda menyelamatkan saya dan membantu saya nanti dalam hal akte lahir anak saya. Ehmm... Boleh deh" kataku tersenyum.
" nama...nama...bagaimana kalau namanya shinichi takeuchi?" Kata takeshi.
Aku menggelengkan kepala ku.
" kenapa namanya berbau jepang begitu paman" kataku tersenyum.
" saya orang jepang dian" kata takeshi terkekeh.
" nama lain dong paman. Boleh deh berbau jepang" kataku.
" yuichi takeuchi, bagaimana?" Kata takeshi.
Aku mengangguk senang. Saat aku tersenyum membelai bayi mungil yang tertidur lelap aku mendengar ketukan pintu dan terbuka.disana berdiri candy dan seorang pria dengan tinggi 180cm yang tampan. Aku mengira dia pacar candy.
"Candy?" Kataku menatap candy.
Candy tersenyum dan menarik pria yang ada disebelahnya untuk masuk bersamanya.
" selamat yah din, baby boy nya imut" kata candy yang menatap bayi mungil didalam gendonganku.
" selamat yah" kata pria disampingnya yang menatapku dengan penuh kelembutan.
" kamu belum kenal dengannya din. Ini kakak ku yoshito takeuchi" kata candy. Kakakmu juga dian kata batin candy.
" oh, hai kak. Namaku dian" kata ku tersenyum.
" sudah diberikan nama?" Tanya yoshito.
" sudah, pak takeshi yang memberinya nama. Yuichi namanya, aku suka lo baca komik jepang. Tidak sangka nama anakku juga nama jepang. Diberi nama orang jepang lagi" kataku sambil tersenyum senang.
" bolehkah aku menggendongnya dian?" Tanya candy.
" bisakah?" Tanya ku sedikit ragu menyerahkan bayi mungilku.
" tentu saja bisa. Walau aku aktris tapi aku terlatih lo din sebagai perawat bayi" kata candy terkekeh langsung menggendong bayi ku dengan profesional.
" biarkan dian beristirahat" kata takeshi pada kedua anaknya.
Mereka bertiga keluar dari ruangan dan aku mulai berusaha untuk istirahat menutup mataku.
Apa yang akan david katakan? Apakah dia tau, kalau aku melahirkan putra nya? Tanyaku dalam hati.
Aku masih merasakan lelah dan mulai beristirahat dengan menutup mataku.
.............
David pov
David mengendarai mobilnya dengan tanpa tujuan. Setiap kali, dia seperti merasakan sebuah magnet yang menariknya untuk melewati rumah sakit di sekitaran jakarta. David termasuk orang yang tidak pernah percaya akan Tuhan. Bagi nya Tuhan tidak pernah ada. Didunia ini hanya uang dan materi lah yang bekerja bukan Tuhan. David tertawa miris karena pikirannya.
Di sepanjang perjalanannya dia masih bingung dengan perasaan yang dia rasakan tadi. Sampai saat ini pun perasaan tidak enak itu masih menjamur didirinya. Apakah dia harus mencari Tuhan yang selama ini tidak pernah di percayainya itu? Ya, dia mungkin harus mencoba mulai saat ini.
David memberhentikan mobilnya di sebuah parkiran dan turun. Dia tersentak karena dia tepat berhenti didepan sebuah gereja. Entah apa yang mengarahkannya. Padahal tadi yang dilewatinya hanya rumah sakit dan sarana umum biasa saja. Dia sama sekali tidak tau kalau di tempat seperti ini ada sebuah gereja. Dia memasuki gereja itu dan melihat salib besar disana. Dia bertekuk lutut dan memejamkan matanya.
Tuhan, apakah Engkau benar-benar ada?
Jikalau Engkau benar ada.
Berikanlah aku kesempatan menemukan orang yang aku cintai.
Aku tidak tau dia dimana.
Yang aku tau aku telah berdosa.
Aku melukainya dan menyakitinya.
Maafkan aku yang tidak pernah mempercayai Engkau. Tetapi jikalau Engkau ada. Aku hanya memohon untuk pertemukanlah kami kembali. Amin

David membuka matanya dan masih merenung setiap dosa yang telah dia lakukan. Dia sadar, dia telah banyak melakukan hal yang mengecewakan Tuhan. Sex bebas, minuman keras, menyangkal keberadaan Tuhan dan mengagungkan materi. Dosanya sangatlah besar. Apakah Tuhan akan mengampuninya?
David duduk diatas kursi yang biasa dipakai oleh para jemaat gereja untuk beribadah disana. Namun tiba-tiba bahunya di tepuk oleh seseorang.
" ada yang bisa dibantu?" Tanya seorang pria.
" maaf, saya langsung main masuk saja kesini. Saya hanya berdoa" kata david.
" tidak apa-apa. Tuhan suka pada anaknya yang datang dan bertekuk lutut dihadapanNya sambil menceritakan keluh kesahnya" kata pria itu yang duduk disebelah david.
" apakah Tuhan akan mengampuni dosa ku?" Tanya david pada pria yang duduk disebelahnya. Dia mengira pria itu, pastilah seorang pengurus gereja disini.
" apakah kamu sudah tau dosamu apa saja?" Tanya pria itu menatap david lembut.
" ya, aku tau dosaku. Tetapi aku tau dosaku begitu besar. Sehingga Dia yaitu Tuhan yang tidak pernah aku percayai ada. Mengizinkan orang yang sangat kucintai pergi dariku" kata david yang sedih.
" saat kamu menyadari apa itu dosamu dan menyesalinya. Maka Tuhan telah mengampunimu. Tetapi janganlah diulang lagi dosanya" kata pria itu.
" aku ingin bertemu dengan orang yang aku cintai. Tetapi sampai saat ini pun aku belum menemukannya" kata david.
" pasti tiba saatnya nanti kamu akan menemukannya" kata pria itu.
" sungguh aku berterima kasih pada anda yang mau mendengarkan keluh kesahku" kata david.
" saya juga senang mendengarkan keluh kesahmu. Aku sudah lama menunggumu, dan akhirnya kamu kembali padaKu. Ingatlah david, rencanaKu akan indah tepat pada waktunya" kata pria itu menatap david dengan kelembuttan yang sangat sulit diartikan.
"Terima kasih pak" david berdiri tapi mengernyit "Aku sudah lama menunggumu " apa maksud kata-kata itu? David berbalik dan mendapati pria itu telah hilang.
David langsung merinding. Dia berbalik melihat salib besar.
Jikalau yang tadi adalah Tuhan maka aku bersyukur sudah bisa mengungkapkan isi hatiku dan aku ingin kembali ke jalanMu.

Hari itu juga david menjanjikan kesetiaannya pada Tuhan semesta alam yang tidak pernah dia percayai dulu.

You are not alone(terbit dan tersedia di googleplaystore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang