Part 21r

2K 123 5
                                    

Tujuh bulan kemudian.... Surabaya.....
Aku membuka sebuah cafe kecil di daerah pakuwon dengan musik sebagai tambahan pelayanannya. Rata-rata lagu yang dimainkan itu musik yang aku tulis sendiri. Aku banyak dikit ada belajar saat david menciptakan lagu.
" nyonya, apakah anda tidak apa-apa? Karena jadwal melahirkan anda sudah dekat" kata salah satu karyawan kepercayaan ku.
Aku hari ini datang seperti biasa, untuk mengontrol kafe yang telah aku bangun enam bulan lalu. Prediksi dokter kandungan, dalam minggu ini aku akan melahirkan. Untungnya kehamilan ku tidak merepotkan sama sekali. Tanpa ada morning sickness dan ngidam.
" nyonya, penyanyi yang biasa nyanyi tidak masuk hari ini. Sedangkan hari ini adalah hari sabtu yang biasa kita adakan acara event musik" kata manager cafe ku.
" aku yang akan bernyanyi" kataku.
" tapi anda sedang hamil" kata karyawanku.
" tidak masalah, lagian anak didalam perutku suka sekali mendengarkan aku bernyanyi" kataku tersenyum sambil mengelus perutku.
Aku berjalan menuju panggung dan didepan piano aku duduk dan mulai menekan tuts demi tuts sampai menjadi sebuah melody. Aku tidak melihat sepasang mata yang terus melihat kearahku. Aku mulai bernyanyi.
" aku menemukanmu" kata seorang pria paruh baya sambil berbisik dan meminum kopinya.
......................
Saat menyanyikan lagu aku teringat akan kakek dan nenek. Aku mulai menyanyikan sebuah lagu.

For grand pa and grand ma

Saat engkau tua
Rambut mulai memutih
Disetiap wajah penuh gurattan
Saat engkau tua
Tidak lagi bisa berjalan
Selalu memimpikan akan masa yang telah dilalui dulu
Hanya saya yang benar-benar tulus mencintaimu sampai jiwa ku juga
Selalu mengingat kecantikan masa muda mu
Saat aku tua nanti aku hanya berharap bahwa lagu ini aku nyanyikan untuk engkau.

Aku menyelesaikan nyanyi dan saat berdiri dan hendak menunduk. Tiba-tiba aku merasakan sakit yang sangat dan ketuban mengalir di pahaku. Aku berlutut sambil menggenggam perutku. Aku kesakittan...sakit yang amat sangat. Keringat mengucur di dahiku dan aku hendak berteriak. Namun suaraku sama sekali tidak bisa keluar karena rasa sakit. Seorang pria paruh baya berlari mendekatiku dan menggendongku. Pria paruh baya itu tinggi dan berpostir tubuh tegap. Di usia pria itu yang sudah tua masih terlihat guratan ketampanannya. Dia seperti orang jepang. Aku sudah kesakittan masih bisa melihat ketampanan pria.
"Minggir, saya akan membawanya ke rumah sakit" kata pria itu yang menggendongku dengan susah payah melewati meja demi meja.
" aku... Mo...hon...tu..an to...long selamatkan anakku" kataku yang tersenggal-senggal menahan sakit.
" aku akan menyelamatkan kalian berdua" kata pria itu.
Tidak berapa lama aku sudah di gendong masuk kedalam mobil mewahnya dan dia memberi perintah agar supir nya segera menuju rumah sakit terdekat.
............
David pov
Kenapa jantungku terus berdetak cepat. Ada apa gerangan hari ini? Saat david berdiri dia menjatuhkan minumnya kelantai sampai cangkir tersebut pecah.
" vid, kamu tidak apa-apa?" Tanya luke sahabatnya.
" gak tau nih luke. Aku merasakan sesuatu. Hati gue gak enak" kata david.
" perasaan lo aja kali" kata luke.
" apa lu udah dapet info tentang dian?" Tanya anthony.
" belum, gue juga berharap dapat kabar. Supaya mama gue gak maksain buat nikah dengan cewek-cewek yang gak jelas itu" kata david lesu duduk di sebuah cafe.
" sory bro, gue cuman bisa bantu elo semampu gue aja. By the way gue mau ke surabaya nih" kata luke.
" ya udah take your job dan nice holiday bro" kata david.
Mereka berbincang kembali walau masih saja ada rasa tidak tenang dihati david.
...................
Rumah sakit bersalin
Pria  paruh baya itu terus mengepalkan kedua tangannya dan duduk dengan gelisah. Hatinya tidak tenang. Mata pria itu terus menatap ke ruang bersalin yang terus terdengar teriakkan kesakitan.
Ya Tuhan berikanlah aku kesempatan untuk mengenal dan mengasihi anakku Tuhan. Aku tau aku manusia yang jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu aku hanya memohon agar Engkau selalu bersama hambamu yang lemah ini. Karena tanpa Engkau siapakah aku ini. Aku hanyalah manusia berdosa yang meminta kesempatan dan ampunan dari segala dosaku. Walau anak ini tidak kuketahui ada sebelumnya. Setidaknya saat ini aku tau dia ada. Izinkanlah aku Tuhan untuk memberikan kasih sayang dan cinta untuknya. Doa pria paruh baya itu dalam hatinya.

You are not alone(terbit dan tersedia di googleplaystore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang