Penyesalan terbesar!

Start from the beginning
                                    

"Ify pasti maafin kamu, Yo. Tapi kamu harus sa—"

"Enggak ma, Enggak. Ify pasti sudah sangat benci sama Rio, Dia pasti nggak akan lagi mau bersama Rio, Ify sudah sering ngasih Rio kesempatan, tapi Rio menyiakan semuanya"

"Rio sudah banyak melanggar janji ke Ify. Rio brengsek ma, Rio perlakukan Ify sangat buruk, Rio keterlaluan! Rio sangat jahat Ma"

Tubuh Rio sedikit gemetar, gigi-nya menggertak, menahan sesuatu yang ingin sekali meledak di dalam tubuhnya.

Nyonya Abahay menatap anak-nya iba, untuk pertama kali Nyonya Abahay melihat Rio benar-benar memberikan hatinya kepada seorang gadis, mencintai seorang gadis dengan sungguh-sungguh, hanya saja ia belum mempunyai pengalaman dalam menjalin hubungan, dan dia masih terlalu egois. Nyonya Abahay paham sekali bagaimana sifat Rio.

"Rio ingin bertemu Ify Ma"

"Rio ingin sekali saja, menemuinya"

"Rio sayang sama Ify, Rio sangat cinta sama Ify"

"Bantu Rio ma, Rio mohon ke Mama"

"Tolong Rio"

"Tolong!!"

Nyonya Abahay merasakan sesuatu tiba-tiba mengalir dari pelupuk kedua matanya, melihat Rio memohon seperti ini membuat hatinya pedih, ia sangat tidak tega. Rio pasti juga tersiksa.

Nyonya Abahay melepaskan pelukan Rio, menatap sang anak lekat-lekat. Lelaki di hadapanya sudah menjadi pria dewasa sekarang, begitu tampan dan menawan. Begitu mirip sekali dengan almarhum suaminya.

Nyonya Abahay memegang kedua bahu Rio erat.

"Mama kasih tau alamat Ify tinggal"

"Tapi dengan satu syarat" ucap Nyonya Abahay.

Kepala Rio langsung terangkat, tatapanya seolah ada sebuah secerca harapan untuknya. Rio mengangguk tegas, dan akan menuruti ucapan mama-nya.

"Jika Ify nggak mau ketemu sama kamu, jangan paksa dia"

"Jangan memaksakan dia agar bisa memafkanmu"

"Kamu lakukan pelan-pelan, buat dia percaya lagi sama kamu, buat dia tidak takut lagi sama kamu"

"Tunjukan ke Ify kalau kamu benar-benar akan berubah, tunjukan pengorbanan kamu ke dia sayang."

"Mengerti?"

"Iy—, iya Ma, Rio mengerti" jawab Rio kaku.

Nyonya Abahay mengangguk sedikit legah,

"Kamu bisa temui dia malam ini jam 8, tidak ada akan ada Ando disana, urusan pengawal Ify, biar Mama dan Mrs. Ann yang urus."

"Iya ma, makasih banyak. Maaf Rio merepotkan mama"

"Makasih Ma"

"Iya, Mario"

*****

Rio sudah berada di depan Apartemen No.1441 sejak 1 jam yang lalu, berdiri di depan tanpa melakukan apapun. Jantungnya berdegup tak beraturan, ia sangat gugup dan takut untuk menemui Ify. Ia mencoba menyiapkan diri-nya sendiri. Ia harus siap.

Rio melihat jam tanganya, sudah menunjukkan pukul 08.30 p.m. Ia harus menemui Ify.

Dengan tekat kuat, Rio menekan bel yang ada di sebelah pintu beberapa kali, menunggu pintu terbuka.

Ckleekk

Pintu Apartemen terbuka, seorang gadis berambut hitam panjang, berkulit putih, dengan mengunakan piyama tidur muncul di balik pintu. Dia adalah Ify.

ELWhere stories live. Discover now