05 -END-

163 14 12
                                    







Kadang hati tak bisa memilih dengan siapa ia harus berlabuh.
Jika aku boleh, aku akan memilih untuk tidak memberikan hatiku padamu.










Jena POV

Aku berlari menyusuri lorong-lorong rumah sakit.
Hatiku rasanya hancur saat teman-teman di grup chat kelas ku mengatakan bahwa Seokmin mengalami kecelakaan beruntun yang mengakibatkan kepala nya mengalami pendarahan hebat.
Aku menangis sepanjang jalan.
Perasaan ku campur aduk sekarang.
Aku khawatir, aku sedih, aku terpukul, aku kecewa.
Tapi mengetahui keadaan nya seperti ini membuat hatiku jauh lebih sakit dibandingkan dengan dirinya yang tak pernah sekalipun membalas perasaanku.

Aku menghapus air mataku saat hampir dekat dengan ruangan dimana Seokmin dirawat.
Aku memperlambat langkah ku dan menatap kearah jendela dimana semua orang terlihat sedang menenangkan Seokmin.
Ia telah sadar..
Dan terlihat sedang berteriak memanggil nama seseorang.

Aku membuka pintu kamarnya.
Belum saja ku langkah kan kaki ku untuk masuk, hatiku kembali sesak saat mendengar Seokmin berteriak memanggil nama Daemi.
Ia terlihat marah pada teman-teman ku yang mencoba menenangkan nya.

Aku mundur secara perlahan dan menutup kembali pintu kamarnya.
Tak berapa lama pintu itu kembali terbuka.
Mingyu.. Teman sekelas ku itu melihatku.

"Jena..? Kau disini? Kenapa tidak masuk?"

Bukan menjawab pertanyaan nya, aku malah bertanya balik padanya.

"Apa Seokmin baru saja sadar?
Mengapa ia berteriak seperti itu?"

"Ya, dia sudah sadar. Lebih kurang 20 menit yang lalu.
Aku tak tau apa yang di pikirkan oleh Daemi, seharusnya ia segera datang kesini disaat kekasihnya mengalami hal seperti ini"

Baiklah.
Sudah cukup.
Sudah cukup aku mengetahui kebenaran dari mulut Mingyu saat ini.

Aku membalikkan tubuhku.
Air mataku kembali menetes.
Sungguh aku merasa sangat cengeng semenjak aku jatuh cinta pada Seokmin.

Aku berjalan menjauhi ruang rawat Seokmin dan tidak memperdulikan Mingyu yang memanggil-manggil nama ku.
Aku tidak ingin ia melihat betapa hancur nya aku saat ini.

Sudah ku putuskan bahwa aku harus menghentikan perasaan ku pada Seokmin mulai saat ini.
Dan membiarkan cinta ini terpendam selamanya.

Aku tau cinta tak pernah salah.
Tapi apakah aku harus menyalahkan hatiku yang dengan mudahnya memberikan perasaan cinta ini padanya?
Meskipun aku mencintainya, aku tau aku harus mundur sekarang juga karena memang ku pikir takdir ku bukan lah bersama nya.

Sakit.

Tentu saja ini sakit.

Tapi aku tak boleh egois bukan?

Aku harus mulai lagi berjalan.
Sampai Tuhan mengatakan bahwa aku harus berhenti.
Semoga ia menghentikan aku pada pemberhentian yang indah.

Semoga Tuhan berbaik hati padaku dengan menggantikan seluruh rasa sakit dan air mataku selama ini dengan cinta yang indah.

Ya.

Semoga~












END






One Sided LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang