Blue

1.7K 136 13
                                    


Joy memandangi sudut ruangan latihan dimana Johnny berdiri dan ditemani dengan seorang lelaki yang belum menoleh untuk memperlihatkan wajahnya. "Joy!" panggil Johnny yang menyadari kehadiran gadis itu, orang yang berada di sebelahnya pun ikut menoleh. Sontak ia kaget dengan siapa yang baru ia temui. Ternyata yang berbicara dengan Johnny adalah Sehun yang tambah membuat Joy semakin gelagapan untuk menghadapi situasi seperti ini.

"Uh!" ucap Joy lalu membungkukkan tubuhnya kepada Sehun yang tak berhenti menatapnya ketika gadis itu ada di ruangan yang sama dengannya.

"Apa kau sudah mendengar berita hari ini?" tanya Sehun kepada Joy, padahal pertanyaan semacam itu adalah pertanyaan yang ingin ia hindari untuk beberapa waktu ke depannya.

"Aku belum melihat internet hari ini, lagipula akhir-akhir ini juga aku sibuk sampai aku tidak bisa memeriksa berita." jawabku penuh alasan agar ia tidak menyuruhku untuk membuka berita saat ini juga.

Johnny yang berada di antara mereka, mulai menduduki tubuhnya di atas lantai sampai memperhatikan Joy yang benar-benar salah tingkah dalam menghadapi Sehun.

"Ia ingin mengatakan bahwa Seolhyun berselingkuh dan apa yang kau tahu selama ini adalah rekayasa." ujar Johnny yang benar-benar membuat Joy merasa apes seharin ini, padahal hari baru saja dimulai.

Laki-laki yang ada di hadapan kini mulai menatapnya dengan memohon, tapi Joy malah mencoba mengeraskan hatinya. Bagaimana pun juga ia tidak ingin menjadi tempat persinggahannya ketika ia sudah lelah dengan Seolhyun. Gadis itu menatap tajamnya tatapan yang dimiliki Sehun dengan berani dan mantap.

"Aku turut berduka cita. Pasti kau benar-benar kehilangan."

"Mengapa harus kehilangan?" tanya Sehun yang sebenarnya tidak bingung sama sekali.

"Aku hanya mengucapkan hal yang seharusnya orang katakan ketika melihat orang sedih."                 

"Kau mengejekku?" tanya Sehun yang merasa dipermainkan oleh Joy.

"Tidak. "

"Mengapa jawabanmu seperti itu?"

"Lalu kau mau aku menjawab seperti apa?" tanya gadis yang berusaha menatap mata Sehun dengan tegas dan tanpa ketakutan, meskipun dalam hatinya, ia benar-benar sudah tewas. Mata itu sudah lama tak ditatapnya, ia selalu meleleh setiap melihat bola mata yang indah itu.

Johnny yang mulai menemukan suasana genting di antara mereka, akhirnya ia beranjak dan berdiri di antara mereka yang seperti akan menerkam mangsanya. Gadis yang ada di sisi kirinya itu mulai mengatur tingkahnya, padahal Johnny mendengar jelas bahwa suara gadis itu bergoyang.

"Joy, apa kau sudah makan?" tanya Johnny yang berbasa-basi dan bermaksud agar suasanannya tidak terlalu tegang. Sehun yang awalnya hanya menatap Joy, kini ia beralih ke arah Johnny yang berani mengubah topik pembicaraan.

"Aku tahu ini masalah kalian, tapi lebih baik jangan urus disini. Bahaya jika orang dalam mengetahuinya." ucap Johnny yang diikuti pandangan setuju dari Sehun.

"Aku sudah bilang, tidak ada yang perlu diselesaikan. Semuanya sudah selesai!" seru Joy yang berusaha mengatur nafasnya.

"Aku mohon!" pinta Sehun dengan raut wajah yang memelas.

"Joy!" seru Johnny yang juga ikut meminta kepada Joy.

"Aku lapar!"

"Ayo makan! Tapi biarkan Sehun ikut dengan kita!" usul Johnny yang membuat gadis itu menekuk bibirnya ke bawah.

"Aku sudah tidak lapar!"

"Bukankah katamu aku sudah kau anggap seperti oppa-mu?" tanya Johnny yang mulai bernegosiasi.

My JOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang