Dream

1.9K 157 10
                                    

"JOY BANGUN JOY!!!!" panggil Irene unnie sedikit keras. Ia memandangku dengan aneh, aku memandangi seisi ruanganku. Untunglah, hanya mimpi.

"Kau keringatan. Apa yang kau mimpikan?" tanyanya kepadaku.

"Seolhyun dan Sehun oppa."

"Waaaaaah, aku kira kau tidak memikirkannya, bahkan sekarang kau memimpikannya. Apa yang mereka lakukan di mimpimu?"

Sebenarnya aku ingin mengatakan bahwa Johnny oppa juga ikut hadir di mimpiku, tapi aku takut Irene unnie akan berpikir yang tidak-tidak. Aku terus memutar kembali film pendek yang pernah tayang di dalam mimpiku. "Mereka ciuman."

"Benarkah?" aku hanya mengangguk pasrah.

"Mungkin itu karena tuntutan pekerjaan." hibur Irene unnie yang membuatku sedikit lega, walaupun sebenarnya aku belum lega.

Author POV

Pagi itu Joy dan Sehun tidak bertemu karena jadwal mereka yang benar-benar padat. Sehun harus pergi ke tempat syuting, sedangkan Joy harus pergi latihan. Mereka bahkan tidak punya waktu untuk bertemu walau jarak dorm mereka yang sudah dekat.

Sehun POV

Pagi ini aku tidak bisa bertemu dengan Joy, seperti pagi sebelumnya. Karena sudah tidak bisa menahan rasa rindu, akhirnya aku meraih ponselku dan menelponnya. Aku sungguh rindu suaranya, sifatnya yang kadang kekanakan, aku rindu mengejeknya, aku rindu setiap aegyo yang membuatku tidak sanggup menahan senyum, aku merindukan segalanya yang ada padanya.

"OPPPAAAAAA!!!!" teriak Joy yang membuat senyuman di bibirku mengembang. Kapan aku bisa mengakhiri syuting ini? Aku ingin menghabiskan waktu dengan gadis ter-berisik ini.

"Berisik!" ucapku dengan nada bercanda.

"Aku sangat benar-benar rindu sekali kepadamu, oppa!"

"Ya! Aku mulai bingung. Tidak bisakah kau lebih efisien?"

"Aku serius. Apa kau tidak merindukanku?" tanyanya dengan nada sedikit merengek. Aku bahkan ingin menyembunyikan senyumanku, tapi tak bisa.

"Aku merindukanmu. Aku sungguh sangat benar-benar rindu sekali kepadamu." jawabku.

"Oppa, bagaimana keadaanmu?"

"Berhentilah bertanya keadaanku. Aku jauh lebih baik ketika bersamamu." gombalan maut mulai kulemparkan dan kupastikan Joy sedang mencari nafas setelah mendengar gombalanku.

"Ya! Berhentilah! Aku tahu kau sedang mencuri lirik lagu!" tawaku pecah seketika mendengar jawabannya.

"Tidak, itu perasaanku sebenarnya."

"Bohong!"

"Apa?"

"Bohong!"

"Coba katakan sekali lagi?"

"Bohong!!!"

"Oooh, memang aku tampan." jawabku secara acak.

"Aissshh... aku bilang kau bohong!"

"Aku anggap itu sebuah pujian."

"Apa nanti kau bisa mampir ke dorm kami?" atmosfer yang awalnya hangat, kini berubah menjadi agak dingin. Aku agak ragu untuk menjawab pertanyaan ini. Aku bahkan terdiam untuk beberapa saat.

"Baiklah, lain kali saja kita bisa bertemu." sahut Joy dari seberang.

"Tidak,tidak. Aku ke dormmu nanti, aku ingin melihatmu."

"Benarkah? Kalau begitu, aku akan siapkan kopi dan cemilan nanti!"

"Aku ingin makanan yang sedikit berat malam ini."

My JOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang