Jatuh cinta

912 29 0
                                    

Aku tak pernah mengundang rasa ini untuk singgah dihatiku.
Tapi terpaksa aku harus mengusirnya saat sudah terlanjur ada.

"Bella" panggil gadis yang berada dibelakangku, dia menepuk bahuku dan menggandengku, kami berjalan beriringan menuju kelas.

Dia adalah Rossie, sahabatku sejak SMP. Disekolah tak ada yang ingin berteman dekat denganku selain Rossie, mungkin karna penampilanku yang cupu dan tak bermerek seperti kebanyakan siswa dan siswi disekolah itu, maklumlah sekolah kami termasuk sekolah kalangan elite.
Tapi Rossie berbeda dia ingin berteman denganku secara tulus tanpa memandang penampilanku, aku bahagia memiliki Rossie sebagai sahabatku.
Dan tebak kenapa aku sekolah di sekolah elite?
Itu semua karna aku mendapatkan beasiswa yang harus mati-matian kupertahankan.

"Ziko?"
Kataku spontan saat seorang lelaki yang sedang bermain basket berdiri didepanku karna mencoba mengambil bola basket yang jatuh didepan aku dan Rossie,
Ziko hanya tersenyum tipis kepada kami lalu berlalu pergi kembali ke lapangan basket.

"Kamu kenal Ziko?" Tanya Rossie menyelidik.

"Siapa sih yang gak kenal Ziko, Ros? Dia kan ketua basket disekolah ini.."

"Iya sihh..."

Sesaat setelah aku dan Rossie duduk dan berbincang, Ziko dan teman-temannya lewat, aku melihat Ziko begitu berkeringat dan kehausan.
Aku berniat ingin memberikannya minuman yang berada ditanganku tapi aku belum cukup berani menemuinya.

"Ziko... mau minum gak?"
Aku mencoba berbicara sambil menahan nafas karna gugup,

"Boleh" kata Ziko mendekati kami
Terdengar suara teman-teman Ziko yang mengejeknya karna diberikan minuman oleh gadis cupu sepertiku, namun dia tak malu sama sekali untuk menerimanya. Dia berbeda.

"Ini" aku memberikan minuman ditanganku dan memberikannya pada Ziko yang tampak kehausan.

"Thanks yahh" kata Ziko sambil meminum minuman itu.

"Kamu cantik.. baik lagi" sambung Ziko sambil tersenyum.

Wajahku memerah sedangkan Rossie hanya diam mematung melihat Ziko pergi.

"Kamu suka Ziko yah?" Kata Rossie sambil mengecek apakah Ziko sudah pergi jauh atau belum

"Memangnya kelihatan banget yah kalo aku suka dia?" Kataku sambil menutupi kedua pipiku yang masih merah seperti tomat.

Rossie hanya mengangkat satu keningnya dan menarikku berjalan ke kelas.

Saat pulang sekolah aku kerumah Rossie dulu untuk mengerjakan PR bersama, kami makan siang dengan bundanya Rossie dan pulang.
Kadang aku iri terhadap Rossie, dia mempunyai kedua orangtua yang penyayang, yang siap membelikan apa saja yang dia mau, sedangkan aku harus bekerja sendiri untuk mendapatkan apa yang aku mau, itupun harus menabung dan menunggu waktu yang lama dulu untuk mendapatkannya, karna ayahku meninggal 7 tahun yang lalu yang tersisa dirumah hanya aku dan mama yang sudah sakit-sakitan, aku tak tega jika harus meminta uang ke mama, lebih baik uangnya digunakan untuk membeli obatnya.

"Bella!!! Keluar kamu!!!" Seseorang mengedor ngedor pintu rumah kami dengan keras, sampai-sampai mama yang sedang tidur terbangun.

"Siapa?" Mama mencoba membukakan pintu walau badannya lemah untuk digerakan,

"Udah ma.. biar Bella bukain pintunya, mama istirahat saja"
Aku kemudian membukakan pintu.

"Ehh Bella! Mana uang kontrakannya? Udah 4 bulan loh kamu belum bayar-bayar! Enak saja mau numpang gratis!" Kata seorang wanita setengah baya berteriak didepanku.

"Bu' Irma saya akan membayarnya tapi berikan saya waktu seminggu lagi.. saya akan membayarnya.. saya janji" kataku mencoba meyakinkan wanita pemilik kontrakan itu

"Apa? Seminggu? Enak saja..."
Dia menatapku tajam

"Ya sudah, saya berikan waktu tiga hari.. kalau belum dibayar awas yahh kalian harus angkat kaki dari rumah ini!" Kata bu irma sebelum akhirnya pergi.

Skip.

"Kamu kan baru pinjam uang minggu lalu, masa' sih sekarang mau pinjam lagi? Gak bisa! Saya gak bisa minjemin udah sana kerja!" Kata bosku saat aku mencoba meminjam uang pada bos tempatku bekerja paruh waktu selama ini di chocosun caffe
Aku menarik nafas panjang lalu kembali pergi bekerja. Aku frustasi, darimana lagi aku akan mendapatkan uang yang banyak hanya dalam waktu 3 hari ini.

"Hei kamu" suara berat itu mengagetkanku yang tengah melamun saat itu.

Hallo sahabat pembaca, ini karya pertama aku di wattpad.. 🍻😁
Cerita ini lagi proses revisi yahh
So, pantengin terus yahhh diterima segala protes ataupun comment dari para reader untuk cerita yang lebih baik.  tentunya ceritaku akan berjalan lancar kalau para reader rajin kasih vote.
Buat silent reader makasih banget setidaknya aku bisa ngerti ada juga orang setega kalian. Hiks.

Give Me A Knife (Completed)Where stories live. Discover now