Peluk aku

1.6K 157 22
                                    

P.s mungkin beberapa chapter kedepan, gua bakal banyakin gambar biar baper.

----------------------------------

3 maret 2016

Aku meneguk air mineral yang diberikan jane padaku, ia pemilik apartemen sebelah yang menawarkanku tumpangan untuk tidur di apartemennya semalam.

Aku tidak mungkin menganggu alvaro dan wanita itu, itu akan sangat memalukan. Namun aku akan mengusir alvaro pagi ini dari apartemenku.

"Anggap saja rumah sendiri" ucapnya

"Terimakasih, kurasa aku harus kembali ke apartemenku sekarang" balasku dan keluar dari apartemennya.

Aku mengetuk pintu, "alvaro, kau di dalam?" Teriakku dari luar.

Tak lama kemudian, seseorang membuka pintunya.

"Akhirnya kau pulang juga" kata lelaki didepanku ini dan langsung memelukku

Jesus! Bagaimana manusia keparat ini bisa ada disini.

Aku segera mendorongnya pelan untuk menjauhiku.

"Baiklah, ini sudah tidak benar. Aku akan menelpon polisi" ucapku sambil merogoh tasku.

"Aku yang mengizinkannya masuk, sekarang dia temanku" aku melirik kearah alvaro disebelahnya yang merangkul justin.

"Alvaro, bisakah kita bicara?" Ucapku tenang, aku harus bisa mengontrol emosiku.

Orang ini, justin bieber, ia memang tampan dan kaya tapi itu bukan jaminan jika ia orang yang baik.

isi hati orang, kita sama sekali tidak tau.

"Tidak" jawab alvaro singkat

Sabar.

"Itu seterahmu, aku akan pindah dari sini. Jangan salahkan aku, jika kau terjerat masalah dengan ibu dan masyarakat jika kau berteman dengannya" jelasku.

aku mendorong kedua bahu mereka yang menghalangiku dan aku menerobos masuk untuk membereskan barang barangku sedangkan mereka berdiri di dekat pintu menatapku

Setelah aku selesai dengan barang barangku. Aku keluar dengan 2 koperku dan melewati mereka yang masih terus menatapku.

"Jangan pergi" ucap justin sambil menahan tanganku, aku menatapnya tajam. Aku menghempaskan tangannya

"Alvaro, jangan temui aku jika kau masih dekat dengannya, jangan menyesal jika ibu mengusirmu dari rumahnya" kataku dan pergi meninggalkan mereka.

Ingin mengusir, jadi seperti diusir.

Aku melihat jane ikut keluar dari kamarnya.

"Kau ingin kemana?" Tanya jane

"Aku akan pindah" jawabku, jane masih mengikutiku menuju lift

"Ada yang bisa kubantu?" Tanyanya kembali, aku menggeleng namun ia merebut satu koperku dan membantu membawanya.

"Aku tidak menyuruhmu, tapi kau memaksa" balasku, lift berdenting dan jane masuk, aku agak ragu untuk masuk kedalamnya namun jane meyakinkanku.

Kentang [J.B] ✔Where stories live. Discover now