4

25.7K 1.8K 100
                                    

-Zoe Skyline POV-


Aku tetap meronta-ronta, agar Harry menjauhi tubuhku. Walaupun aku tiap kali meronta mendapatkan satu tamparan, tetapi aku tetap tidak peduli.

Lagipula......



Dia bukan seperti Harry Styles yang kukenal.


Maksudku. Harry 'the stupid vampire' yang kukenal.



"H-harr.... Harry....", erangku, saat bibir pink Harry mulai menjelajahi leherku yang bisa dibilang cukup jenjang ini. Kudengar, Harry menggeram, dan mulai meninggalkan love bites di leherku.


Aku bahkan ragu apakah itu love bites atau bukan.


Harry melakukan ini semua dengan gusar, dan itu menyebabkanku kesakitan. "Get.... off!!!", erangku kembali saat Harry mulai memasukkan tangannya kedalam kaus ku. "Never. I'll make you mine, remember?", ucap Harry, lalu menyeringai lebar. Kini, akulah yang menggeram, dan Harry tertawa kecil. Tangan Harry mengitari permukaan perutku, lalu perlahan tangannya naik...... naik.... lalu...





KRIIINNGGG!!!!!!!!!


Suara nada dering handphone Harry berdering. "Shit....", desis Harry. Harry menghentikan aktivitas nya, lalu mengangkat teleponnya.

Oh,.

Dia kini telah memiliki handphone.

Tak lama kemudian, Harry mematikan teleponnya. Harry menghela napas dalam-dalam, "I've got to go.", ucapnya singkat, lalu bergerak turun dari tubuhku.

Thanks God.

He almost rape me.

"Excuse me? Rape you? Are you kidding me?", ucap Harry, lalu aku menoleh kearahnya. Harry menaikkan salah satu alisnya, dan dengan mulutnya yang terbuka sedikit. "Tentu saja!", balasku, dengan nada dingin. Harry memutar matanya, "Whatever. Aku pergi sekarang.", ucap Harry, lalu dia memegang knop pintu.

Ugh.

Aku mempunyai satu masalah lagi.


"Harry!!!", teriakku. Harry menoleh kearahku, "What!?", balasnya. "Lepaskan tali ini! Mereka sangat menggangguku!", ucapku. Dengan kecepatan Vampirenya, Harry melepas tali yang menjerat kedua pergelangan tanganku dan kedua pergelangan kakiku. Aku duduk, dan memegangi pergelangan tanganku.

Rasanya seperti terbakar.


"Dengarkan aku.", desis Harry. Aku mendongakkan kepalaku, melihat kearah Harry yang sedang menatapku dengan kedua mata merahnya. "Aku akan kembali beberapa jam lagi. Aku mengingatkanmu untuk JANGAN coba-coba lari dariku, jangan coba-coba bersembunyi dariku. Atau kau.....", bisik Harry dengan perlahan. Aku menelan ludahku dengan susah , menunggu perkataannya yang barusan dilanjutkan.


"Atau kau akan mendapatkan hal yang tidak ingin kulakukan padamu, babe. Jadi, jangan coba-coba."

Great.

Aku merasakan airmataku sudah siap untuk jatuh.

Mengapa dia bisa berubah drastis seperti ini?

Apa yang membuatnya menjadi seperti ini?

Oh, Tuhan.


"Ingat kata-kataku, sayang.", ucap Harry, lalu mencium keningku. Harry berjalan menuju pintu, dan sebelum Harry melangkah keluar, dia kembali berkata, "Oh ya, satu lagi....". "Apa itu..?", tanyaku, dengan suara yang tercekat. Harry menyeringai lebar, dan berkata "Kita akan melanjutkan aktivitas kita yang tertunda ini, nanti. Bersiaplah, Zoe...."


DANG.

Is he crazy!?

Aku membelalakkan mataku, lalu Harry berjalan keluar. Tak lama kemudian, aku mendengar pintu rumah ini tertutup dengan dentuman yang keras. "Bagus. Apa yang harus kulakukan sekarang......", gumamku.

Aku memilih untuk berpikir sejenak.

Lalu, aku menarik kedua kakiku, dan memeluknya. Aku meletakkan kepalaku di lututku, berpikir .


Apa yang terjadi setelah tiga tahun semenjak Harry meninggalkanku?

Mengapa dia bisa berubah menjadi seperti ini? Seperti monster?

Dan banyak lagi hal-hal yang kupikirkan.

Apa yang terjadi padamu, Harry...



Aku, ingin melihatmu.....


Dengan diri mu yang lama.



****

Sudah dua jam lamanya, Harry meninggalkanku sendirian di rumah yang tak kukenali dimana keberadaannya ini. Aku bangkit dari ranjang, dan berjalan menuju jendela.

Hari sudah sore.


Hei Damon.

Kau sedang apa?

Apakah kau sudah makan?

Aku.... merindukanmu, Damon.

Lalu, di pikiranku terbesit rencana untuk melarikan diri.


Aku harus melakukannya.

Ya, Zoe. Kau harus melakukannya.

Sekarang juga.

Aku melihat kearah jendela, dan melihat jendela ini terkunci.

Sial.

Dimana kuncinya?

Tanpa basa-basi, aku segera membuka pintu ruangan ini, dan segera berlari ke lantai bawah. Di meja dapur, aku menemukan sebuah kunci, yang kuyakini sebagai kunci jendela.


Huh.


Dasar Vampire ceroboh.

Dan bodoh.


Aku menyeringai, dan segera kembali ke ruangan awal. Aku memasukkan kuncinya, dan segera memutarnya. "C'mon!", desisku.

Aku akan lepas dari Harry.

Aku akan mendapatkan kebebasan.

Harry tidak mungkin menangka-----








"Apakah kau sudah berpikir ulang, apa yang akan kau dapatkan jika kau lari dariku, Zoe?"







***************




jeng jeng! :D

woah, banyak yang nanya kenapa harry bisa berubah? yes, he's changed after 3 years.

read my another story pleaaaseeeee????? *puppy eyes*

it's called Fame. a Niall Horan story ;)


Anyway,..

Vote and Comments ♡

Mine (Harry Styles Vampire)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang