Chapter 31

9.5K 590 48
                                    

Sinar mentari pagi menyeruak melalui sela-sela kosong jendela hingga menyelinap masuk kekamar Alby. Cowok itu menggeliat, lalu membuka matanya. Setelah ia melihat jam yang berada dinakas yang menunjukkan pukul 07.15 barulah ia bangkit dari tidurnya.  

Mulanya hendak melangkah, namun kakinya tertahan saat melihat disamping tempatnya tidur tidak ada yang menempati alias kosong. Hal tersebut menyebabkannya duduk diatas bed nya lagi, lalu berpikir 'Della kemana?'

Dan tiba-tiba badan Alby menegang,  jantungnya kembali berdetak cepat. Della--nya..... 

"Eh, Bi, udah bangun," Risky menyadarkan Alby dari lamunannya. Risky berjalan mendekat pada tempat tidur Alby, lalu berdiri disampingnya,"Ayo sarapan dulu," ajaknya.

Alby bergeming, perasaannya tak menentu, yang ia pikirkan hanya satu orang sekarang. Della. 

Risky menyentuh pundak Alby, "Kita sarapan dulu baru ke rumah sakit." ucap Risky setelah tau apa yang Alby pikirkan.

"Gimana keadaan Della?" tanya Alby membuka suara.

Risky tersenyum tipis lalu duduk ditempat tidur Alby yang kosong, "Kata Om, Della baik-baik aja, nggak parah. Della mengalami geger otak ringan, tapi kata Dokter itu nggak papa. Cuma, mungkin ingatan Della akan sedikit terguncang, tapi dalam beberapa hari ini atau kalau keadaan Della udah membaik pasti ingatannya juga membaik, jadi lo nggak perlu khawatir lagi," jelas Risky.

Memang semalam, setelah Dokter memberitahukan keadaan Della kepada Markus dan Bryan, Markus juga segera menghubungi Nicho dan segera menyampaikan kabar keadaan Della. 

"Gimana Della sampai bisa kecelakaan begitu, Bi?" Tanya Risky serius.

Alby menghela nafas, "Helena."

Satu kata yang membuat Risky menegang, "He--Helena?"

Alby mengangguk mendengar ucapan Risky yang seakan tak percaya, "Gue liat dia bawa mobil warna hitam, dia yang celakain Della."

"Bukannya urusan lo berdua udah selesai? Jadi kenapa masih ada balas dendam gini?" Risky menyerngitkan alisnya.

"Itu cuma akal-akalan dia doang. Seharusnya gue curiga dari kemarin waktu dia bener-bener nge-hindar dari gue. Dan dengan begonya, gue malah percaya aja sama dia setelah kita berdua bicara baik-baik. Dan sekarang, karena gue Della jadi kena imbasnya juga," Alby tertunduk lesu, perasaan bersalah menghantui dirinya.

Risky menepuk pundak Alby, "Lo bisa merasa bersalah, tapi jangan pernah sudutkan diri lo sendiri. Karna semakin lo menyudutkan diri lo sendiri, semakin pula lo lemah. Della butuh lo Bi, kalau lo juga lemah, siapa yang bakalan jadi penguat Della?"

"Tapi tetep aja, gue yang salah, gue nggak bisa lindungin Della. Padahal gue udah janji ke dia bakalan lindungin dia terus. Tapi kenyataannya?"

"Sstt... Anggep ini bukan hari baik lo, anggep ini ujian yang harus lo lewatin dimalam natal. Gue janji gue bakalan bawa Helena kehadapan lo, kalo perlu gue rela seret Helena ke penjara," ucap Risky menyemangati Alby.

"Gue nggak yakin Helena masih disini," sahut Alby dengan wajah lesunya.

"Maksud lo?" Tanya Risky bingung.

Beloved AlbyWhere stories live. Discover now