Chapter 20

10.8K 547 48
                                    

Della terkesiap ketika mendapati Alby berdiri di depan kelasnya dengan cengiran tanpa dosa. Rencananya ia akan pergi ke kantin bersama dengan Elsa dan Clara, tetapi rencana itu sepertinya akan gagal mengingat ada Alby disini yang mengajaknya untuk pergi kekantin bersama.

"Ayo," ajak Alby mengulurkan tangannya kepada Della.

Della melirik Clara yang berdiri disamping kanannya, yang kemudian dibalas Clara dengan senyum lalu mengangguk. Lalu Della melirik ke samping kiri, dimana Elsa berdiri. "Cie.. Dijemput pacar.." bisik Elsa pelan ditelinga Della.

Della tersenyum malu, lalu menerima uluran tangan Alby. "Luan ya," pamit Della dan berlalu dari hadapan dua orang yang kini menjadi sahabatnya itu.

Elsa dan Clara mengangguk bersaman, "Alby! Jangan macem-macem sama Della!" teriak Elsa, yang kemudian dibalas Alby dengan acungan jempol tanpa menatap Elsa, sedangkan Della yang berjalan disamping Alby hanya meringis, mengingat teriakan Elsa yang begitu keras membuat siswa-siswi dikoridor kelas melihati mereka.

Belum sampai di kantin, Della dibingungkan dengan banyaknya siswa dan siswi di ujung kelas berkurumunan yang Della tau adalah kelas IPA untuk anak kelas 12. "Kenapa sih?" tanya Della penasaran melihat kerumunan tersebut.

Alby mengendikkan bahunya pertanda tidak tau, "kesana bentar yuk," ajak Della yang dibalas anggukan dari Alby.

Saat mereka tiba dikerumunan tersebut, Della terkejut dengan apa yang dilihatnya, ia melihat kesekeliling begitu banyaknya orang yang jijik sekaligus terkejut mendapati orang yang berada di tengah kerumunan itu. Ia juga melihat sahabat Alby ada disana, Risky, Joshua dan Paul.

"Selia.." lirih Della merasa prihatin.

Selia melihatnya, matanya yang tajam seakan siap membunuh Sella saat ini juga.

Selia telah bermandikan darah yang sedikit mengeluarkan bau tidak enak,darah kental dan segar mengalir disekitar tubuh Selia hingga mengenai wajahnya. Dan disana ada tikus mati dengan luka tusukan dibagian perut dan bola mata tikus tersebut hampir keluar, lalu ada kucing hitam dengan luka sayatan dibagian perutnya.

Dan darah itu...

"Selia! Lo harus liat ini!" seorang siswi datang dengan sebuah foto ditangannya, yang Della tahu orang itu adalah anak buah Selia.

Ketika Selia melihat foto tersebut, matanya langsung membulat disusul dengan wajah memucat. Tapi apa daya, saat ini bukan hanya dirinya yang melihat foto itu, mengingat dirinya berada di tengah kerumunan banyak orang.

Begitu pun Della, yang lebih terkejut lagi saat melihat foto itu. Della tahu itu adalah aib yang selama ini Selia tutupi dari semua orang. Disana, ia sedang berciuman panas dengan seorang lelaki yang bisa dibilang sudah berumur. Belum lagi penampilan Selia yang setengah telanjang sehingga mempertontonkan buah dadanya secara jelas.

Air mata Selia jatuh, yang ia takutkan bagaimana jika orang tuanya tau hal ini? Bagaimana jika ia dikeluarkan dari sekolah? Dan dimana harga dirinya lagi!

Sorakan mulai bermunculan dari para siswa-siswi yang semakin banyak berdatangan, Selia benar-benar menjadi bahan tontonan yang sangat memalukan saat ini. Jika selama ini dirinya selalu dipuji para guru, maka kali ini ia akan dibuang dari tempat ini. Tempat dimana ia bisa bersekolah karena beasiswa. Jika selama ini banyak para murid yang segan dan takut pada nya maka kali ini, ia akan benar-benar seperti sampah.

Orang tuanya tak benar-benar kaya seperti murid-murid lainnya. Ia berbohong soal itu. Ia hanya terpengaruh dari gaya hidup teman-temannya yang membuatnya iri setengah mati. Akhirnya ia menggunakan jalan yang salah untuk mendapatkan yang ia mau. Kencan dengan om-om misalnya, atau pergi ke bar hanya untuk menjadi one night stand para lelaki hidung belang.

Beloved AlbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang