Bagian 28: Tak diduga

4.5K 167 6
                                    

Happy Reading!

"Rey bangun, udah jam 8 ayo nanti kesiangan" Cirra berusaha membangunkan Rey yang masih tertidur pulas.

"Hmm" Rey hanya ber'hmm' dengan masih menutup mata saat Cirra membangunkannya, dengan tangannya yang menarik bedcover menutupi wajahnya yang masih mengantuk. Cirra yang melihatnya segera menarik bedcover dari Rey

"Rey bangun ih" Rey yang dibegitukan masih terdiam menutup matanya Cirra yang melihatnya hanya menghela napas. Perlahan Cirra mendekati jendela kamarnya dan membuka gordennya membuat sinar matahari menembus jendela kamarnya dan mengenai wajah Rey.

"Ngh.." percuma. Rey tetap saja tidak bangun. Ia malah membalikan badannya menjadi membelakangi Cirra. Cirra yang melihatnya mulai sedikit kesal. Tidak tahu apa kalau sebentar lagi Dinda dan Varo menikah seharusnya Rey sudah bersiap-siap. Dinda sekarang pasti sedang menunggu Cirra.

"Kebo banget sih asli" Cirra yang tidak bisa diam saja melihat Rey tidur terus, tiba-tiba muncul ide yang bisa membuat Rey terbangun dengan cepat. Cirra tersenyum licik memikirkan ide itu. Sebelum melakukannya Cirra menghela napas terlebih dulu dan...

"Aduh! Rey, tolong! perut aku...perut aku sakit akh!" Cirra berpura-pura sakit pada perutnya dan mengubah ekspresi wajahnya menjadi kesakitan.

"Rey! Sakit! Tolong!" Rey yang mendengar rintihan Cirra segera membuka matanya dan membalikan badannya. Rey membulatkan matanya ketika melihat Cirra yang tengah kesakitan sembari tangannya memegang perutnya. Rey segera bangun dan mendekati Cirra.

"Ra, kenapa ra? Apanya yang sakit? Sakitnya dimana? Perutnya? Kenapa dedek bayinya? Kenapa ra? Gimana sakitnya?" Rey sangat panik dan khawatir ketika melihat Cirra yang begitu kesakitan. Tapi, berbeda dengan Cirra yang menggigit bibir bawahnya untuk menahan tawa saat melihat ekspresi wajah Rey yang begitu khawatir dengannya.

"Ppfffttt....hahahaha" seketika Rey mengernyitkan dahinya saat Cirra tiba-tiba saja tertawa lepas dihadapan Rey. "Hahaha haduh lucu banget sih kamu Rey, emang enak aku kerjain hahaha"

Cirra tak hentinya tertawa dengan meledek Rey sembari menjulurkan lidahnya. Rey yang sadar telah dijahili hanya menatap Cirra dengan tatapan flat datar tanpa ekspresi.

"Jadi iseng ceritanya? Yaudah aku mandi biar puas bye" kata Rey sembari pergi melewati Cirra menuju kamar mandi sebelumnya ia mengambil handuknya yang tergantung.

"Dih ngambek hahaha" Cirra hanya sedikit tertawa ketika melihat Rey yang marah seperti itu. Karena Cirra tahu itu bukan marahnya yang asli. Cirra yang melihat Rey sudah masuk ke kamar mandi segera merapihkan tempat tidur dan harus segera mengganti pakaiannya yang tadi selesai mandi masih memakai baju tidurnya.

Tak butuh waktu lama setelah beberapa menit kemudian Rey keluar dari kamar mandi dengan fresh. Rey keluar dari kamar mandi bertelanjang dada hanya memakai boxernya. Ia melihat Cirra sudah memakai dress putih panjangnya. Dan sekarang istrinya itu tengah duduk didepan cermin rias sedang berdandan.

Rey mendekati Cirra dan dengan perlahan Rey memeluk Cirra dari belakang. Cirra sedikit terkejut. "Kamu ngagetin aja sih Rey" Rey hanya tersenyum, sesekali ia mencium rambut wangi Cirra yang belum tersisir dengan rapi itu. Rey sangat suka wangi Cirra membuat nyaman.

"Aku mau hukum kamu yang udah berani isengin aku" Cirra hanya melihat Rey dari cermin, dengan tatapan bingung. Sedangkan Rey hanya tersenyum. Perlahan Rey melepaskan pelukannya dan dengan pelan Rey sedikit memutarkan tubuh Cirra agar menghadap kearahnya.

After marriage [ SELESAI ]Where stories live. Discover now