Bagian 20: Kiss

6.6K 178 7
                                    

Happy Reading!

"Ck! Diskotik? Yang benar saja!"

Tak perlu tunggu lama, Olla segera mengikuti Rey untuk masuk. Jantung Olla berdegup tak biasanya. Ini hal pertama baginya untuk masuk ke tempat maksiat ya walaupun dia selalu berbuat maksiat tapi dia tidak pernah ke tempat maksiat secara langsung seperti ini.

Olla mengikuti Rey dari belakang. Suara riuh, gemuruh sangat terdengar jelas di telinga siapa saja yang memasuki area ini. Sebenarnya apa yang Rey pikirkan? Kenapa dia ke diskotik? Kenapa dia mengajak Olla? Padahal Rey tidak pernah memasuki tempat seperti ini sebelumnya.

Saat Olla mengikuti Rey dari belakang tiba-tiba saja Olla merasakan sesuatu yang membuat dirinya tersentak. Ada sebuah tangan yang nakal memegang bahkan sedikit memukul bokongnya. Itu membuat Olla terhenti melangkah dan menoleh kearah belakang untuk mengetahui siapa yang melakukan hal yang membuat dirinya kesal seperti itu.

Tetapi, disini terlalu banyak orang dan efek lampu yang kelap-kelip seperti itu, membuat pandangan Olla tidak bisa begitu jelas siapa yang melakukan itu. Saat Olla mencari-cari orang tersebut Olla merasakan tangan yang lembut meraih tangan kanannya dan menariknya sedikit paksa.

"Jangan terlalu jauh" Olla bisa melihat begitu jelas punggung Rey dan tangannya yang memegang erat tangan Olla. Rey menarik tangan Olla agar tidak terlalu jauh darinya. Entah kenapa dada Olla saat ini kembali berdebar tak tentu. Olla hanya pasrah ketika Rey terus menarik tangannya agar mengikutinya.

"Rey"

"Apa?"

Rey terhenti begitu saja ketika mendengar Olla memanggil namanya. Padahal Olla memanggilnya dengan suara sedikit kecil dan disini sangat bising, tapi kenapa dia bisa nendengar? Olla yang melihat Rey menoleh kearahnya tiba-tiba bingung harus berbicara. Sorot mata Rey dalam lampu kelap-kelip seperti ini membuat dirinya mendadak bingung.

"Ah ti-tidak!" Olla menggelengkan kepalanya cepat. Rey yang melihatnya tidak peduli ia kembali menarik tangan Olla untuk mengikutinya.

"Aku...menyukaimu, Rey"

Tanpa sepengetahuan Rey, Olla tersenyum manis. Dengan matanya menatap tangannya yang digenggam oleh Rey. Perlahan tangan Olla yang digenggam oleh Rey membalas genggamannya itu. Olla seakan tidak ingin melepaskan genggaman Rey. Dan dia seakan tidak peduli jika Rey telah beristri.

"Dengar! Aku tidak suka jika harus minum sendiri jadi kamu temani aku minum, oke?!" Kata Rey dengan sedikit berteriak kepada Olla. Saat mereka sudah duduk. Olla hanya diam saat Rey berkata seperti itu. Rey mulai memesan minumnya. Malam ini Rey akan melampiaskan rasa kesalnya di tempat maksiat ini. Rey hanya ingin melupakan sesaat masalahnya dengan Cirra. Masalahnya dengan Cirra membuat pikirannya berantakan dan sangat berat untuk ditopang.

****

"Ayah! Ayah harus dengarkan aku dulu!" Darel terus saja membujuk ayahnya untuk tidak membunuh Cirra dan bayinya. Tapi, El tetap bersikukuh ingin menyingkirkan Cirra beserta bayinya secepatnya, karena keadaan kaumnya dan kaum rephaim semakin memburuk. Kaum rephaim sekarang sebagian sudah mengetahui jika akan lahir seorang bayi dari percampuran antara manusia dan nephilim.

Dan jika kaum rephaim yang lainnya mengetahui itu semua. Perang atau bahkan kehancuran tidak dapat dihentikan. Karena satu bayi sangat berharga bagi mereka untuk menciptakan kekuatan baru.

After marriage [ SELESAI ]Where stories live. Discover now