Chapter 16 - Marriage

11K 579 28
                                    

Bagi Chanyeol, tidak ada hari yang paling mendebarkan selain hari ini. Hari dimana Ia akan melingkarkan sebuah cincin manis di jemari wanita yang sangat ia cintai, hari dimana ia akan saling berucap suatu janji suci di depan orang banyak, dan hari dimana statusnya tidak lagi sebagai remaja lajang tetapi remaja yang resmi menjadi suami dari Oh Yejin yang nantinya akan di ketahui banyak orang.

Jantung Chanyeol tidak pernah segugup ini, tidak sebegitu parah terguncang seperti saat Ia mendapat ranking 5 teratas di seluruh sekolahnya dalam ujian kelulusannya alhasil Kris yang tidak percaya hanya bisa terbengong melihat sederet kertas putih pengumuman yang tertempel di dinding mading dengan nama Park Chanyeol ada di urutan lima teratas di sekolahnya. Dan cita-citanya untuk masuk ke Universitas yang ia dambakan terwujud. Ini berbeda, rasanya seperti ada sebuah jam dinding besar yang terus berdetak kuat dan berpenghuni di jantungnya. Oke, itu hanya hiperbola kata.
Tapi nyatanya seperti itulah yang dirasakan Chanyeol saat ini.

Chanyeol gugup, tentu saja. Jika ia ditakdirkan sebagai Jantung, ia lebih memilih untuk keluar dari tubuhnya yang saat ini sedang mondar mandir tidak jelas. Kris saja sampai jengah, niatnya yang tadinya ingin meledek dan kalau bisa menyemangati Chanyeol saat dirinya menyelinap masuk ke dalam ruangan untuk menemui Chanyeol jadi ingin keluar lagi kalau saja Chanyeol tidak berhasil menahannya untuk tetap tinggal. Bagaimana Kris tidak jengah, sedari tadi ia hanya melihat Chanyeol yang mondar kesana kemari.

"Bisakah kau duduk sebentar, Chanyeol. Kau tau-"

"Kris, aku benar-benar gugup."

"Aku tau...tapi sungguh bung, kau membuat semua orang disini pusing jika melihatmu mondar-mandir terus." Kata Kris yang di setujui anggukan sehun yang sedari tadi ada di sampingya. Selain mereka bertiga yang ada di ruangan itu beberapa asistent dan pengawal juga ada disana tapi mereka hanya diam mengawasi, sedangakan yang lain seperti Ibunya dan Ayahnya sedang menyambut tamu undangan atau sibuk sendiri. Dan Yejin tidak ada disini melainkan di sisi ruangan lainnya.

"Hyung setidaknya pernikahan tidak akan sampai membuatmu mati kan? santai saja," Ucap Sehun yang dapat lirikan dari tajam Chanyeol. "Diam kau anak kecil kalau tidak mengerti diam saja!" Sehun hanya mendengus mendengarnya.

Diam-diam Kris menahan untuk tidak tertawa dan Chanyeol yang melihat itu segera menimpukan sebuket bunga berwarna putih ke arahnya.

"Jangan tertawa sialan."

"Aw! bunganya cantik, bolehkah aku membawanya untuk melamar seseorang bung?" Mimik muka kris tidak bisa di kontrol, itu membuat Chanyeol semakin geram.

"Berisik!"

"Hei bung santai saja, duduk saja. jangan panik."

Perintah Kris sama sekali tidak menggubrisnya. Chanyeol tetap berdiri tidak tenang dengan berkacak pinggang. "Kris, kau tau kan kalau aku sedang gugup? Jadi jangan halangi aku untuk tidak gugup, oke." Kris mendengus sebagai reaksi. Sudah berapa kali Chanyeol mengatakan kata 'gugup' yang ada dia tidak bisa menghitungnya sudah berapa kali.

"Oke, baiklah begini saja. Kau ini kan akan menikah, sudah seharusnya kau senang, bukan? Lalu apa yang kau takutkan?"

"Tentu saja aku merasa senang Kris, tapi bukan berarti aku tidak gugup kan, nanti disana pasti banyak orang...mengucap janji suci itu tidak mudah kris, Apalagi berdiri di hadapan banyak orang, kau mengerti, kan, maksudku? kau tau aku hampir gila membayangkannya." mau bagaimana juga Chanyeol masih berstatus remaja, belum terlalu dewasa untuk menghadapi hal pernikahan seperti ini.

Kris lalu memutar bola matanya saking malasnya. "Kalau begitu nikah saja di kuburan sana. Kan sepi, paling ada hantu yang melihatnya. Kan hantu tidak bisa di lihat, beres. Kau jadinya tidak gugup."

The Next Mrs.ParkWhere stories live. Discover now