Chapter 8

8.7K 570 7
                                    

Hal yang pertama kali yang terlintas di otak Yejin adalah bagaimana cara Ia mengatasi Chanyeol yang sedang demam tinggi, ini bukan pertama kalinya ia harus megurus orang sakit  sebenarnya terbilang sudah berpengalaman yejin mengurus adiknya yang sakit dulu dan ia tau apa yang harus dilakukannya sekarang. dengan cepat ia pergi ke arah dapur dan berakhir dengan membawa sebuah mangkuk besar yang berisikan air panas untuk mengompres chanyeol.

Dengan telaten yejin memeras kain basah itu dan kemudian menempelkannya pada dahi panas chanyeol. Merasakan ada sesuatu yang aneh sekali anak itu mengeluh dan sebisa mungkin yejin menenangkan chanyeol yang sudah mulai gelisah dalam tidurnya, dengan usapan lembut berkali-kali tangan yejin setidaknya membuat rasa gelisah chanyeol menjadi sedikit berkurang...Sungguh saat ini yejin seperti seorang ibu yang sedang mengurus anaknya yang sakit.

Beberapa menit kemudian sepertinya chanyeol sudah tenang dari tidurnya. Ia merapatkan selimut chanyeol sampai atas dadanya, melirik jam didindingnya yang sudah menunjukan pukul 3 pagi dan yejin sepertinya tidak bisa lagi memaksan matanya untuk selalu terjaga dan pada akhirnya ia ikut tertidur di samping chanyeol.

o0o0o

"Ugh—nghh... " Chanyeol terbangun dari tidurnya, saat dirinya membuka matanya saja kepalanya tersasa pusing. Tapi chanyeol tidak lupa ia harus pergi kesekolah sekarang dengan begitu ia berusaha bangun dari tidurnya tetapi kepalanya benar-benar terasa pusing dan chanyeol kembali merebahkan kepalanya sekali lagi. Ia merasakan ada sebuah kain setengah kering yang jatuh dari kepalanya, chanyeol yakin semalam ada seseorang yang merawatnya dan otaknya terjuju bahawa orang itu adalah yejin. siapa lagi

Chanyeol berfikir apa dirinya sedang sakit saat ini ,tetapi chanyeol akui bahawa dia memang sedang dalam kondisi tidak baik tubuhnya bahkan terasa lemas tidak punya tenaga sama sekali, badannya juga terasa hangat dan satu lagi kenapa tenggorokannya juga ikut-ikutan sakit ..uhukk..uhukk.. chanyeol terbatuk, semuanya membuat chanyeol ingin menangis sekarang juga. saat ini chanyeol membutuhkan ibu-nya ...aaah tidak chanyeol tidak semanja itu.

Sekali lagi chanyeol berusaha bangkit dari tidurnya dan itu berhasil walaupun Ia harus bertarung dengan rasa pusing yang terus saja mendera kepalanya.

"Ahh...kenapa pusing sekali— " suara serak chanyeol bahkan terdengar di heningnya suasana kamar , Ia berjalan dengan pelan bahkan chanyeol harus butuh bantuan tembok saat ia berjalan keluar dari kamarnya. Ia hampir saja limbung saat berjalan untung saja tiba-tiba dari arah samping ada sebuah tangan yang memegang bahunya dan tangan putih itu adalah tangan yejin.

"Chanyeol kau sudah bangun? kenapa kau bangun, badanmu masih lemas bukan? "ucap yejin dan dengan gerakan reflek Ia menyentuh dahi chanyeol memastikan apa anak itu masih demam dan jawabannya masih.

"Aku tidak apa-apa, aku ingin kesekolah." ucapnya tanpa melihat kondisinya saat ini.

"Tapi chanyeol hari ini kau tidak bisa ke sekolah kau ini masih sakit."

"Tidak bisa, aku harus kesekolah ada banyak tugas yang harus aku kumpulkan sekarang... aku baik-baik saja jangan mengaturku." ucap chanyeol bersikukuh, chanyeol mencoba berjalan lagi tapi dirinya oleng begitu saja dan yejin yang melihat itu dengan cepat kembali membantunya.

"Astaga chanyeol kau bilang baik-baik saja lihatlah cara jalanmu saja sudah seperti orang mabuk begini, dan lihatlah wajahmu sudah seperti mayat hidup. Aku mohon Chanyeol untuk satu hari ini saja menurut padaku." Yejin tidak tahu mengapa Ia harus khawathir seperti ini padanya, pada nyatanya memang sudah menjadi kewajibannyalah untuk menjaga Chanyeol.

"Kau ini cerewet sekali,uhukk.. ..ngh aku akan tetap kesekolah." ucap chanyeol susah payah, yaampun yejin menghela nafas lagi sekali saja chanyeol menurut padanya.

The Next Mrs.ParkWhere stories live. Discover now