8. Drama

3K 89 3
                                    

🎼
Jika teringat tentang dikau,
Jauh dimata dekat dihati.
Sempat berpikir tuk kembali,
Walau beda akan kujalani.

Tak ada niat untuk selamanya pergi.

Minggu ini Irlan sedang tidak ingin melakukan apapun. Sedari tadi ia hanya memainkan gitarnya, memetik senar-senar itu menjadi alunan nada lagu yg menurutnya pas untuk dinyanyikan saat ini.

🎼
Jika teringat tentang dikau,
Jauh dimata dekat dihati.
Apakah sama yang kurasa,
Ingin jumpa walau ada segan.

Tak ada niat untuk berpisah denganmu.

"Ka!"

Merasa ada yg memanggil, Irlan menolehkan kepalanya. Terlihat sang adik tengah berjalan mendekatinya.

"Apaan?" ketus Irlan.

"Ck! Judes amat sih lo. Ramah dikit kek sama adek sendiri."

"To the point! Ada keperluan apa lo nyamperin gue sampe ke kamar gini?"

"Hehe.. Jadi gini, nanti kan osis ngadain pentas drama, gue selaku ketua pelaksana punya ide baru buat temanya."

"Terus?"

"Gue rencana mau gunain ikon buat tema pentas drama. Tema nya itu kan 'Antara Sahabat dan Cinta'. Gue mau jadiin lo sama Novel ikon nya."

"What? Are you crazy?"

Mata Irlan terbelalak sempurna, baginya ide Irvan sangat tidak masuk akal.

"Ayolahh Ka, bantuin gue kali ini aja. Tenang, lo sama Novel cuma jadi ikon nya doang, bukan pemeran. Ya siapa tau dengan ada acara ini lo sama Novel bisa baikan lagi."

"Iya kalau Novel setuju! Kalau nggak? Lagian tema nya alay banget sih?"

"Ya elah, tema nya bukan ide gue kali. Salahin tuh anak-anak yg ngasih masukan dikotak saran hampir 84% kaya gitu semua."

Irlan tidak menanggapi, sebenarnya ini tidak terlalu buruk. Lagipula Irvan benar, mungkin acara itu bisa jadi ajang untuk memperbaiki persahabatan nya dengan Novel.

"Jadi gimana? Lo mau kan?" tanya Irvan lagi.

"Gue gimana Novel aja deh. Kalau dia mau gue juga mau."

"Thanks bro! Lo emang Kakak gue yg paling ganteng. Eh masih gantengan gue sih."

"Udah deh cepet cabut lo."

"Iya.. Untung lo Kakak gue, kalau bukan udah di--"

"Apa?!"

"Hehe kagak. Ya udah bye!"

Irvan pun pergi meninggalkan kamar Irlan. Tinggalah Irlan kembali sendiri lagi. Ia pun kembali memetik senar gitarnya.

🎼
Bila musim berganti,
Sampai waktu terhenti.
Walau dunia membenci,
Ku kan tetap disini.

-friendzone?-

"Ayolah Nov, lo mau ya?? Demi gue."

Sama seperti Irvan, sedari tadi Nindy mencoba membujuk Novel agar mau menjadi ikon pentas drama nanti.

"Cari yg lain aja deh Nin, gue males."

"Tapi Nov, disekolah kita kan cuma lo sama Ka Irlan doang yg persahabatan nya udah pas banget. Please.. Mau ya?"

"Hm. Ya udah deh gue mau."

"Beneran?? Yeyyyy!! Thanks Novellya cayang"

Nindy senang akhirnya Novel mau mengikuti permintaan nya.

Friendzone? [Completed]Where stories live. Discover now