01. Stolen Kiss

3.5K 263 60
                                    

Pesta pertunangan berlangsung dengan meriah. Para tamu undangan terlihat santai dan menikmati seluruh rangkaian acara. Mereka menikmati hidangan dan saling bercengkerama satu sama lain. Jeon Wonwoo menggandeng tangan Lana dengan mesra, senyum tak berhenti tersungging dari bibirnya. Ia terlihat bahagia, begitupula dengan Lana. Perempuan itu terus tersenyum kepada setiap orang yang memberikan ucapan selamat.

Kedua orang tua Wonwoo juga hadir di pesta tersebut. Termasuk kakak perempuannya, Yura, dan juga adik perempuannya yang baru kelas 8, Sunny. Mereka tampak bahagia dan tersenyum ramah pada setiap tamu.

Tapi Lana tahu dengan pasti, mereka semua palsu. Senyum ramah mereka hanyalah pura-pura, kebahagiaan mereka juga pura-pura. Sama halnya dengan mereka, Lana pun merasa dirinya palsu. Pertunangan ini nyata, Jeon Wonwoo juga nyata, cinta yang lelaki itu rasakan juga nyata.
Hanya saja, Lana-lah yang merasa dirinya palsu.

Ia merasa palsu.

"Kau lelah?" Wonwoo bertanya dengan penuh perhatian.
Lana mengangguk.
"Aku merasa sedikit pusing. Kau keberatan kalau aku keluar sebentar. Aku butuh udara segar," ia menjawab jujur.
Wonwoo mengangguk.
"Kau bisa duduk sebentar di balkon atas. Biar aku yang menjamu para tamu," jawabnya seraya mengecup kening perempuan berambut panjang itu dengan lembut.

Lana balas tersenyum lalu beranjak meninggalkan tunangannya, meninggalkan hiruk pikuk pesta. Entah karena gaun yang ia kenakan terlalu ketat, atau ia terlalu lelah karena menyiapkan semua pesta ini, dadanya sesak. Tempat ini terasa menghimpit dirinya hingga membuatnya sulit bernafas.

Perempuan itu mempercepat langkahnya, menyebabkan high heel 12 cm yang ia kenakan menimbulkan suara klutak klutuk di lantai marmer.
Dan baru saja ia nyaris sampai di balkon ketika ia malah berpapasan dengan Kim Mingyu.
Sebetulnya tidak berpapasan, karena ternyata pemuda itu sudah berada di sana terlebih dahulu.
Sepertinya lelaki itu menghabiskan waktunya berdiam diri di balkon, menyendiri, sengaja menjauh dari hiruk pikuknya pesta pertunangan.

Lana baru saja menjangkau pintu masuk menuju balkon ketika pemuda itu bergerak dan berniat meninggalkan tempat tersebut.

Dan tatapan mereka segera bertemu.

Ketika manik mata Lana bersitatap dengan Kim Mingyu, Ada aura kebencian luar biasa yang dipancarkan oleh pemuda itu. Tatapan matanya menunjukkan rasa jijik dan ... entah. Lana sudah berpengalaman soal laki-laki. Tapi dengan Kim Mingyu, pria itu tak tertebak. Pria ini lebih dari sekedar misterius.

Kim Mingyu adalah sahabat baik Jeon Wonwoo. Kedua pria itu sudah menjalin persahabatan sejak mereka masih kecil. Hubungan mereka sangat dekat layaknya saudara kandung. Tak bisa dipungkiri bahwa lelaki ini akan melindungi Wonwoo, apapun yang terjadi.

Fakta yang Lana tahu adalah, laki-laki ini, Kim Mingyu, tak menyukainya. Dan sepertinya mereka memang tak saling menyukai. Sejak pertama kali mereka bertemu beberapa bulan yang lalu, sorot mata Mingyu memancarkan kebencian memuncak padanya. Dan sungguh, Lana tak tahu alasannya kenapa pemuda ini begitu membencinya.

Merasa dapat sambutan yang tak ramah dari pemuda itu, Lana tak gentar.
Ia menegakkan punggungnya, mengangkat dagunya tinggi-tinggi, berjalan mendekat sambil bersedekap dengan angkuh. Ia membalas tatapan Kim Mingyu dengan penuh percaya diri.

"Apa kabar tuan Kim Mingyu?" Ia menyapa terlebih dahulu, senyumnya sinis. "Aku tak menyangka bahwa tuan Kim Mingyu yang terkenal sangat sibuk bisa menyempatkan diri untuk datang ke pesta pertunanganku," ucapnya.
Bibir Mingyu berdecih sinis.
"Aku menyempatkan diri datang kemari karena sahabat baikku, Wonwoo, bukan karena dirimu. Jadi jangan ge-er," jawabnya.

Lana tertawa dibuat-buat. "Intinya kau sudah datang kemari. Entah karena diriku atau karena sahabat baikmu, tetap saja kau datang." Ia mengulum senyum.
Rahang Mingyu kaku. Tanpa mengatakan apapun ia beranjak, melewati Lana, tak melihat ke arahnya.
"Tuan Kim Mingyu," Panggil Lana mantap.
Di luar dugaan, pria yang di panggil namanya menghentikan langkah lalu menatap balik ke arahnya.

KAU UNTUKKU [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now