"CINTA? Siapa bilang cinta itu menyakitkan? Kalau kau merasa cinta itu menyakitkan berarti kau sudah mencintai orang yang salah."
Naila membanting sepedanya digarasi rumah, sebenarnya rumah Naila tidak terlalu besar di lantai satu cuma ada dapur, ruang keluarga dan ruang tamu, sementara di lantai dua hanya ada 2 kamar yaitu kamar orangtuanya dan kamarnya.
Papa Naila bekerja sebagai pegawai swasta yang gajinya pas-pasan, dan Mama Naila hanya sebagai ibu rumah tangga, Naila tidak mempunyai adik atau kakak dia adalah anak satu satunya, oleh karna itu Mama dan Papa Naila sangat sayang kepada Naila. Tetapi Naila suka sebel kalau orangtuanya terlalu over protektif, dia kan sudah besar tidak mau di anggap sebagai anak kecil.
"YAAMPUN NAILAA!! ITU KAMU KENAPA BASAH KUYUP BEGITUU?KAMU KECEBUR EMPANG LAGI?ATAU KECEBUR GOT?MAKANYA KALAU NAIK SEPEDA TUH HATI-HATI JANGAN KAYA ORANG KESETANAN!!" kata Mama Naila dengan nada tinggi dan Mama Naila segera mengampiri Naila dengan cemas.
"Ih Mama kalau ngomong suka asal ceplos aja, tadi Naila kecipratan becekan ma gara-gara tempat minum Naila jatoh terus Naila ambil, eh pas lagi jongkok mau ngambil ada mobil lewat kenceng banget ya Naila jadi basah gini deh." kata Naila berbohong, soalnya kalau dia ngasih tau kejadian yang sebenernya pasti mamahnya akan banyak nanya dan rempong banget. Oleh karna itu Naila lebih memilih untuk berbohong.
"Yaudah sana cepet mandi! Kaya tikus abis kecebur got aja kamuu." kata Mama Naila.
"IYA MAMA BAWEEELL." Kata Naila berteriak dan segera ngacir ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi Naila segera tidur dikasurnya sambil menatap langit-lagit kamarnya. Naila mengingat-ingat kembali kejadian yang hari ini membuat hatinya sangat berseri-seri, bagaimana ia tidak bahagia cowok yang dia sukai dari kelas 1 SMP hari ini memberi Naila coklat dan menolongnya serta menanyakan namanya pula.
Dulu waktu SMP Naila hanya penggemar rahasianya Alfo, karna Alfo famous bangettt di SMP makanya Naila gak berani buat deketin Alfo, Naila juga nyadar diri kalau kelebihan yang ada di dirinya cuma satu yaitu pinter, itu pun hanya di beberapa bidang pelajaran saja, contohnya matematika, ips, ipa, tik dan bahasa inggris, selebihnya ia tak terlalu pandai.
Tapi sekarang Naila sudah SMA, Naila gak mau cuma jadi pengagum rahasinya Alfo lagi, ia bertekad besok akan membawa bekel dan makan bersama Alfo ketika jam istirahat.
Rasa kantuk sudah menguasai mata Naila, dalam sekejap ia sudah tidur lelap di kasurnya.
---------------------------------------------
" Morning mom, hari ini Naila mau bawa bekal ya soalnya Naila bosen sama jajanan kantin." kata Naila sambil mencium pipi mamahnya, dan memasang puppy eyes.
" Iya nanti Mama siapin bekel buat kamu, udah gih sana sarapan dulu sama Papa." Kata Mama Naila.
" Morning Pah." Sapa Naila dan segera mencium pipi papahnya.
"Morning sayang, Kayaknya anak papa hari ini semangat sekali." Kata Papa Naila sedikit heran.
"Iya dong pa, Kan kalau mau menuntun ilmu harus penuh dengan semangat." Jawab Naila, padahal hari ini ia bersemangat karna akan mengajak alfo makan bareng bersamanya, bukan semangat buat belajar.
" Naila ini bekelnya udah Mama siapin." Kata mama dari dapur, sambil berjalan ke ara meja makan
" Oke mom makasi yaa, Mama caaaaaaaantikkkk banget hari ini." kata Naila memuji-muji mamahnya " Yaudah deh mah, pah naila belangkat dulu yaa." sambung Naila dan Naila pamit dengan kedua orang tuanya dan segera menuju garasi untuk mengambil sepedanya.
YOU ARE READING
I'M NOT PERFECT
Teen FictionNaila Anastasya sudah menyukai Alfo Michael sejak SMP, lalu mereka dipertemukan lagi di satu SMA yang sama. Naila mencoba berbagai cara untuk menaklukan hati Alfo, tetapi Alfo jatuh hati pada Aubrey murid kelas 12 yang menjadi primadona sekolahnya. ...
