Part 1

315 70 68
                                    

Author POV

"Ya, satu, dua, tiga, pose!"
perintah seorang fotografer kepada dua pasangan yang sedang melakukan sesi foto pra wedding mereka.

Blitz kamera, lighting, dan beberapa properti lainnya menemani mereka semua yang sedang berada di photo studio. Kedua insan tersebut sangat serasi. Membuat siapapun yang melihat mereka akan langsung berpikir bahwa mereka berdua memang benar-benar ditakdirkan oleh Tuhan untuk bersama selamanya.

"Sekarang foto terakhir ya? Ayo kalian berdua saling menatap pasangannya. Ya, begitu! Pertahankan ya? Satu, dua, tiga," lagi-lagi sang fotografer masih mengintruksi kedua pasangan tersebut.

"Ya, selesai. Good job!"

Begitu lah akhirnya setelah satu jam lebih ini Dania ikut menemani kedua pasangan tersebut untuk melaksanakan sesi foto di sini. Dania memuji mereka karena telah dengan baik mengikuti intruksi dari fotografer agar hasil foto pra wedding mereka terlihat sempurna.

"Wah, bagus banget nih Mba Sandra sama Mas Angga hasil fotonya."

Kedua pasangan tersebut langsung mendekati Dania yang berdiri di sebelah fotografer sedari tadi untuk melihat hasil foto mereka.

"Mau liat dong Mba Dania?" pinta Sandra.

"Sini, sini, Mba Sandra. Tuh, lucu banget kan?" Dania menunjuk salah satu foto pada kamera yang sedang dipegang Julio, sang fotografer.

"Wah, iya lucu banget! Sayang, liat deh!" Sandra memanggil pasangannya untuk mendekat.

"Ya, begitu lah emang Mba, Mas. Pasangan yang emang mau nikah selalu dapet feel nya kalau lagi foto pra wedding. Mas Angga sama Mba Sandra punya bakat yang oke juga nih buat jadi model foto pra wedding," puji Julio kepada Angga dan Sandra.

"Ya ampun, bisa aja nih Mas Julio. Saya sebenarnya juga sok-sok an aja berlagak bisa pose kayak gitu. Dalem hati mah deg-degan," kata Angga sambil cekikikan.

"Jangan merendah untuk meroket gitu dong Mas Angga," bantah Dania dan semuanya tertawa, "Jangan-jangan nanti anak kalian bisa jadi model kan?"

"Aamiin Mba Dania. Ih, lucu banget kali ya sayang kalau nanti anak kita bisa jadi model cilik?" Sandra mulai membayangkan anaknya di masa depan saat berpose di depan kamera dengan gaun warna-warni.

"Wiiih, udah ngomongin anak aja nih!" celetuk Julio sambil cekikikan.

"Tau nih, sayang. Jalanin aja dulu yang sekarang. Nikah aja masih 2 minggu lagi, kok," Angga mencubit pelan pipi pasangannya.

Sandra hanya bisa manyun lalu cepat-cepat tersenyum kembali.

"By the way, sekarang sudah waktunya makan siang nih. Makan siang bareng yuk Mba Dania, Mas Julio?" ajak Sandra.

"Duh, saya sih mau aja mba. Sayang banget tapi sekitar empat puluh lima menit lagi, saya mau ada sesi foto lagi. Maaf ya, Mba Sandra?" tolak Julio sopan.

"Oh, enggak apa-apa kok. Mas," Angga memaklumi.

"Nah, Mba Dania gimana, nih? Ikut kami yuk makan di resto Manado deket sini?" ajak Sandra pada Dania.

"Yaaah, sayang banget nih, Mba. Saya juga udah janjian sama temen saya setengah jam lagi," Dania memasang raut wajah tak enak pada mereka berdua, "Maaf banget ya Mba Sandra, Mas Angga? Tapi makasih sudah mau mengajak."

"Sayang banget. Ya udah, enggak apa-apa kok, Mba," ucap Sandra.

"Kalau gitu kami berdua duluan ya?" pamit Angga, "Oh, iya. Mas Julio, nanti soft copy foto-fotonya jangan lupa ya, Mas?"

A Secret Behind The Wedding (ON HOLD)Where stories live. Discover now