Part 3

107 38 16
                                    

Author POV

Minggu pagi ini Dania telah selesai merapikan kamarnya sebelum bertemu kembali  dengan pasangan SandrAngga pukul sebelas nanti. Selesai mandi dan sarapan, Dania memeriksa to do list di ponselnya. Dari daftar yang ia buat, hari ini Dania harus menghubungi band pengisi acara pernikahan nanti.

Minggu lalu Sandra sudah berpesan kepada Dania bahwa band yang akan mengisi acara pernikahan mereka hanya perlu menyanyikan lagu yang Sandra dan Angga request.  Oleh karena itu, hari ini Dania akan menghubungi mas Hendra, penyanyi band tersebut, dan memberi tahu judul-judul lagu yang harus mereka nyanyikan pada hari H. Sebelumnya Dania juga telah memberitahukan mas Hendra bahwa Dania akan menghubunginya kembali setelah memperoleh persetujuan dari Sandra dan Angga. Jadi ini lah saatnya untuk Dania menghubungi mas Hendra.

"Halo, selamat pagi, Mas Hendra," sapa Dania.

"Pagi, Mba Dania. Ya, jadi, Mba, udah tau lagu-lagunya apa saja?" tanya mas Hendra to the point.

"Iya, Mas. Kebetulan Mas dan kawan-kawan harus membawakan lima belas lagu karena nanti ada saudara dari pihak mempelai wanita dan pria yang juga ingin tampil. Bagaimana, Mas?" 

"Oke, Mba, kalau begitu," jawab mas Hendra menyetujui.

Setelah menyebutkan judul-judul lagu, Dania kembali memberitahukan hal lainnya kepada mas Hendra, "oh iya, Mas. Nanti saudara dari pihak wanita namanya Widya dan saudara pihak pria namanya Gisella,Vania, dan Panji."

"Oke, Mba. Nanti mereka mau nyanyi kapan aja ya, Mba? Mungkin setelah kami bawa beberapa lagu dulu lalu kami panggil mereka atau mereka nanti maju sendiri?"

"Nanti mereka bakalan maju sendiri kok, Mas."

"Oke deh, Mba."

"Oke, Mas. Makasih banyak ya, Mas Hendra?"

"Iya, sama-sama, Mba. Kalau ada apa-apa lagi langsung telfon saya lagi aja, Mba," pesan mas Hendra.

"Baik, Mas."

Setelah percakapan mereka berakhir, Dania mencoba untuk menghubungi Sandra untuk memastikan bahwa tidak ada yang dibatalkan untuk meeting hari ini.

"Halo, selamat pagi, Mba Sandra."

"Halo, Mba Dania!" sapa Sandra dengan riang di ujung sana.

"Wah, lagi happy banget Mba kayaknya, ya?" Dania terkekeh pelan mendengar suara Sandra.

"Iya, Mba. Akhirnya saya bisa bujuk Angga supaya mau luluran dari sekarang. Biar keliatan lebih kinclong gitu kulitnya pas nanti hari H. Karena mempelai pria kan juga harus jadi raja di hari besarnya," Sandra cekikikan.

"Ih, sebenarnya saya dari kemarin-kemarin juga pengen bilang begitu, Mba. Maksudnya biar kulit pengantin pria juga keliatan lebih segar dan lebih terawat sebelum hari H. Tapi saya enggak enak kalau mau bilang langsung ke Mas Angga," Dania menjelaskan sambil tertawa kecil.

"Ya ampun, enggak apa-apa kali, Mba. Tapi untung saya sama ibunya berhasil bujuk dia," kata Sandra, "oh iya, Mba. Nanti jam sebelas ya ketemuannya di resto ayam bakar di daerah blok M?"

"Oke, Mba. Ini saya juga udah siap, kok."

"Nanti Mama saya juga dateng, Mba."

"Oh, oke. Bu Ratna enggak ikutan juga, Mba?" Dania menanyakan ibu Angga.

"Beliau udah ada janji katanya, Mba." 

"Oke, deh. Kalau gitu sampai nanti, Mba Sandra."

"Oke, Mba. Daaah!"

A Secret Behind The Wedding (ON HOLD)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن