19

18K 952 35
                                    


Setelah drama yang terjadi diruangan rapat dan Velo yang ditarik paksa oleh Fabian. Disinilah Velo sekarang, mansion Ferrero.

"Abang kenapa sih?!" Velo mendelik kesal menatap Fabian yang sedari tadi hanya diam dengan wajah tampannya yang masih menahan emosi.

Fabian menatap Velo dalam. Sejujurnya Fabian juga tidak tahu kenapa mulut nya bisa berbicara seperti itu.

"Menurut kamu kenapa?" Fabian melepaskan kancing kemeja nya dengan cepat, dan sekarang tanpa rasa malu Fabian bertelanjang dada di depan Velo.

"Menurut kamu kenapa?" Fabian melepaskan kancing kemeja nya dengan cepat, dan sekarang tanpa rasa malu Fabian bertelanjang dada di depan Velo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Velo terbelalak tak percaya. Memang bukan pertama kali ia melihat Fabian bertelanjang dada begini, hanya saja Fabian dan Velo diruangan yang sama dan mansion ini sangat sepi, hanya ada dirinya dan Fabian, serta para pelayan.

"Eh?! Kok dilepas disini sih?!" Velo panik sendiri, takut dikira berbuat yang iya - iya, eh maksudnya yang engga - engga.

Fabian tersenyum miring tak lupa alis tebal nya yang naik sebelah,

"Ih ganteng banget!" gumam Velo sangat pelan yang pasti terdengar oleh Fabian.

Mereka kini berada di kamar pribadi milik Fabian, tadi nya Fabian ingin membawa Velo ke apartement nya saja, tetapi Velo mengancam akan loncat dari mobil, jadi lah mereka di mansion yang sangat sepi dan sunyi ini.

"Iya aku tau." sahut Fabian dengan kekehan kecil membuat Velo tersadar bahwa ucapannya tadi didengar Fabian.

Velo membuang muka nya yang sudah memerah malu. Rasanya pengen ngilang aja.

"Ganti sana!" seru Fabian.

"Aku kan engga bawa baju! Udah ih pulangin aku sekarang!" dengan satu tarikan nafas Velo berucap,

"Pake baju aku! Ganti sekarang! Apa mau aku yang gantiin?!" Velo terbelalak, kenapa Fabian mesum sekali?

Velo sudah mengganti setelan formal nya dengan kaos besar milik Fabian yang hanya menutupi setengah paha nya. Velo melihat Fabian yang masih bertelanjang dada memainkan ponsel nya dengan sangat serius. Dengan langkah pelan Velo berjalan menuju pintu,

"Mau kemana?" tanya Fabian mengejutkan Velo.

Fabian menatap Velo lekat, meneliti setiap inchi keindahan gadis mungil itu. Fabian meneguk ludah nya pelan, ia tak pernah menyangka Velo akan se - sexy itu hanya dengan menggunakan kaos nya. Ia meminta Velo berganti baju karena dirinya kegerahan melihat outfit formal Velo, lalu sekarang dirinya semakin panas dingin, sialan.

Oke mari kita jabarkan keindahan Velo, dengan rambut yang di cepol asal membuat beberapa helai mencuat ke wajah cantik nya, kulit putih mulus nan bersih yang membuat Fabian ingin menyentuhnya, jangan lupa kan bentuk tubuh yang ideal, dan sangat pas dipelukan Fabian.

"Mmmm mau keluar." cicit Velo.

"Gaboleh! Aku gaakan kasih kamu keluar pake baju kayak gitu! Udah disini aja!" Velo menatap Fabian jengah, yang suruh ganti dia, yang ngomel - ngomel juga dia.

Velo jadi bingung sendiri, kenapa akhir - akhir ini Fabian mendadak overposessif dan overprotective kepada dirinya?

"Ngantuk malah kena amuk!" gumam Velo yang berjalan malas menghampiri Fabian.

Dengan cepat Fabian menarik Velo hingga mereka berdua terjatuh dikasur, posisi mereka sangat intim, Velo yang berada diatas Fabian.

Velo dengan cepat bangun dari atas Fabian, yang langsung ditahan oleh lengan kekar.

"Sssttt udah diem! Katanya ngantuk! Tidur sama aku!"

"Ihhh apaan sih! Engga gamau! Aku mau ke kamar Jamaika aja!" Velo berusaha melepaskan diri,

"Udah diem! Tidur!" Fabian mengusap lembut punggung gadis nya itu, gadisnya? well, sounds good batin Fabian mendadak baper sendiri.

Dengan tenaga ekstra Velo meredakan degupan jantungnya karena sedekat ini dengan Fabian, hanya terlapis kaos yang ia kenakan saja, bahkan sekarang tangannya sudah berada di dada bidang Fabian.

"Jantungnya aman kan?" goda Fabian yang mendengar degup jantung Velo.

Velo mengangkat wajah nya dan memukul pelan dada bidang Fabian,

Dering telepon nyaring menggantikan kesunyian yang ada dikamar Fabian,

"Angkat gih." gumam Velo yang sudah setengah sadar,

Fabian meraih ponsel nya dan mematikannya. Dua anak manusia itu benar - benar menikmati tidur siang dengan penuh kenyamanan.

 Dua anak manusia itu benar - benar menikmati tidur siang dengan penuh kenyamanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Lain hal nya dengan Vero yang terkena amukan pedas para abangnya. Vero pun hanya menggumam malas, jika bukan karena ia sohib Fabian dan ehem Fabian akan memberi imbalan, ia tak akan mau diposisi sekarang.

"Sudah! Kita sekarang ke mansion Ferrero saja!" putus Gerald yang disetujui oleh semua nya.



VOTE

COMMENT

TBC

BAD TRAP [ R E V I S I ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang