Teaser One

117 6 0
                                    

Northern Hemisphere, 1920

Hanna berlari menyusuri lorong istana sambil membawa sebuah amplop berwarna merah dan sebuah botol kecil yang berisikan cairan berwarna ungu tersebut.

Tiga puluh menit yang lalu ia disuruh seorang tabib kerajaan untuk segera memberikan kedua barang itu pada Tuannya, Sebastian. Awalnya ia tidak mengerti mengapa sang tabib datang ke istana tengah malam, namun setelah ia mendengar kabar 'itu' ia segera bergegas menuju kamar Sebastian yang terletak didekat ruang bawah tanah.

'Tok-tok-tok'

Dengan terburu-buru Hanna mengetuk pintu kayu yang ada dihadapannya. Jujur ia panik dan takut apabila Jenny mengetahui apa yang tengah ia bawa.

Tak selang beberapa menit, Sebastian membukakan pintu dan bertanya dengan suara tegasnya, "Ada apa kamu kemari tengah malam? Dan apa yang kamu bawa?"

Sebenarnya Sebastian sendiri telah mengetahui isi amplop tersebut tanpa membacanya terlebih dahulu. Tepat sebelum Raja berangkat, Raja memberitahunya secara pribadi.

Hanna tak menjawab namun justru mendekat kearah Sebastian dan membisikkan sesuatu disana.

Mata Sebastian sempat membulat saat mendengar pesan yang dibisikkan Hanna namun ia segera mengendalikan ekspresinya. Ia tahu suatu hari, ini akan terjadi. Entah cepat atau lambat. Dan inilah saatnya.

Tapi satu yang Sebastian tidak mengira yaitu Raja memberinya amplop merah dengan sebuah botol yang berisikan racun.

"Kapan aku harus melakukannya?"

"Pesan dari tabib kerajaan, lebih cepat lebih baik. Sebelum semuanya terlambat."

Sebastian mengambil jasnya dan segera menuju dapur untuk membuatkan Jenny susu tengah malam yang spesial.

"Beritahukan kepada seluruh para prajurit dan rakyat untuk bersiap melawan badai salju sekarang!"

❄❄❄

"Yang Mulia masih belum tidur?" tanya Sebastian setelah memasukki kamar Jenny dan mendapati sang Ratu duduk termenung didepan jendela besarnya.

"Aku tidak bisa tidur Sebastian. Kamu tahu, aku mengkhawatirkan keadaannya. Entahlah aku seperti merasakan sesuatu yang buruk sedang terjadi." jawab Jenny tanpa sedikit-pun memalingkan wajahnya.

"Saya percaya itu hanya perasaan anda saja Yang Mulia. Sekarang minumlah susu ini agar anda bisa tidur dan menyambut Raja besok." Sebastian mendekat dan menaruh susu itu di meja. Tanpa ragu lagi Jenny mengambilnya dan meminum susu itu hingga tidak tersisa.

"Terima kasih Sebas..." Kamudian Jenny jatuh tertidur diatas kursinya dan badai salju akan segera melanda kerajaan itu.

❄❄❄

Ini baru teaser ya? Chapter satu akan muncul kalau readersnya sudah 100. Bukannya author ga mau posting. Cuma takut kalau ga ada yang baca.

[FANFIC] THE LOST MEMORIES - Book OneOnde as histórias ganham vida. Descobre agora